Air mata Vinicius Junior itu tumpah. Penyebabnya, ia lelah terus menjadi sasaran rasisme di Spanyol.
Meski begitu, ia berusaha sekuat mungkin bertahan dengan situasi yang ada. Ia tak akan menyerah pada para pelaku rasisme.
Baca juga: Menerka Masa Depan Toni Kroos di Real Madrid |
Dikutip dari detikSport, momen menangis itu terjadi dalam konferensi pers jelang laga Spanyol vs Brasil. Laga persahabatan itu diberi tajuk One Skin, yang memang digelar untuk meningkatkan kesadaran soal rasisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vinicius selama ini selalu menjadi target serangan rasial di lapangan. Di LaLiga khususnya, pemain Real Madrid itu selalu diolok-olok suporter.
Saat disinggung soal rasisme yang terus menyerangnya, Vinicius Junior pun menangis. Ia kemudian mendapat applause dari jurnalis, untuk memberinya semangat untuk menghadapinya.
"Saya tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Spanyol, karena hal itu akan memberikan apa yang diinginkan para rasis," kata Vinicius Junior, usai menyeka air matanya, dilansir Daily Record.
"Saya tidak akan meninggalkan klub terbaik di dunia. Saya akan tetap teguh dan kuat karena presiden dan klub mendukungnya. saya. Saya minta maaf karena saya hanya ingin bermain sepakbola, melakukan segalanya untuk klub dan keluarga saya, tidak pernah melihat orang kulit hitam menderita," ujarnya.
Vinicius, yang menangis di depan wartawan, juga mengaku sudah lelah bermain. Namun, pemuda berusia 23 tahun itu masih ingin berjuang.
Baca juga: Ayahnya Pemain MU, Kakeknya Legenda Arsenal |
"Saya makin dan semakin kehilangan gairah untuk bermain. Tapi, saya selalu berjuang," ungkap Vinicius Junior.
Laga Spanyol vs Brasil akan digelar pada 27 Maret ini. Pertandingan digelar di Santiago Bernabeu, Madrid.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Dan Vinicius Menangis karena Rasis
(yna/orb)