Chelsea dipermalukan Liverpool di final Carabao Cup. Ironisnya, Chelsea tak sanggup meredam permainan Liverpool yang diisi para pemain muda.
Laga final antara Chelsea vs Liverpool telah berlangsung di Wembley pada Minggu (25/2) malam. The Reds mampu menghancurkan mimpi Chelsea untuk meraih gelar juara dengan skor 0-1.
Gol Virgil van Dijk membenamkan asa The Blues. Gol yang diciptakan pemain belakang asal Belanda itu tercipta di menit ke-118.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chelsea sendiri memulai laga dengan tempo lambat. Tapi skuat asuhan Mauricio Pochettino mampu berkembang. Tapi sayang, penyelesaian akhir mereka tumpul hingga tak bikin gol.
Dilansir dari detikSport, pertahanan Chelsea benar-benar terkoyak. Apalagi di babak tambahan, pola permainan Chelsea melempem
Lebih ironi lagi lawan Chelsea merupakan anak-anak muda. Mereka yakni Harvey Elliot (20) dan Conor Bradley (20) jadi starter, lalu Bobby Clark (19), James McConnell (19), Jayden Danns (18), dan Jarell Quansah (21) dimasukkan pada babak kedua. Para pemain muda ini diturunkan usai penggawa utama mereka cedera.
Chelsea juga sebenarnya punya amunisi muda. Mereka yakni Malo Gusto, Levi Colwill, Cole Palmer, Moises Caicedo hingga Mykhailo Mudrik. Namun amunisi Chelsea tak mampu meredam semangat penggawa muda Liverpool.
"Saya sungguh kecewa dengan Chelsea di periode extra time itu. Anda bisa kalah di pertandingan sepakbola apapun, tapi Anda tak boleh menciut, Anda tak boleh mundur," kata eks kapten Manchester United Gary Neville.
"Terutama saat Liverpool punya lima bocah di lapangan. Anda harus mengincar mereka," imbuhnya di Sky Sports.
Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)