Marcus Rashford bertingkah dengan absen dalam latihan Manchester United usai dugem di klub malam. Sebagai hukuman, ia tidak dimasukkan ke dalam skuad MU ketika bertemu Newport di Piala FA.
Dilansir detikSport, analis sepakbola yang semasa bermain dulu antara lain kondang bersama Liverpool pada era 1978-1984, Graeme Souness, menganggap Rashford tak menghargai manajer Erik ten Hag dan para pemain MU lain.
Baca juga: Si Gajinya Paling Mahal di Arsenal |
"Di masa lalu Rashford tidak akan bisa melenggang begitu saja dengan perilakunya di klub itu karena para pemain senior bakal menyalahkan tindakannya. Fergie (Sir Alex Ferguson) juga tidak akan memberi toleransi," sebut Souness dalam kolomnya di Daily Mail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan para pemain senior tidak perlu turun tangan menyuarakan kenyataan itu. Agennya adalah saudara kandungnya sendiri. Mereka yang seharusnya mencegah dia melakukan hal-hal bodoh dan mengatakan kalau dia sudah mempermalukan diri sendiri."
Dengan Man United lantas mengklaim masalah sudah beres, pemain 26 tahun itu kemudian sudah masuk ke starting XI dalam kemenangan 4-3 melawan Wolverhampton Wanderers pada tengah pekan. Rashford turut bikin gol di laga tersebut.
"Manchester United membutuhkan versi terbaik dari Rashford, tapi malah dapat yang terburuk -- seseorang yang bertindak tidak pantas di luar lapangan dan cuma bikin gol lima kali di Premier League musim ini," lanjut Souness dalam kritikannya kepada Marcus Rashford.
"Ten Hag tidak dalam posisi untuk menjual Rashford, dengan posisinya sendiri dalam sorotan dan skuad United masih dalam bayang-bayang masa sukses Fergie dulu. Rashford malah menambah tekanan untuk Ten Hag."
"Mungkin terdengar kelewat keras, tapi ia adalah apel buruk (yang) merusak manajemen dan tim. Ia akan punya sobat di ruang ganti, tapi bahkan mereka pun pasti akan melihatnya dan berpikir, 'apa kita sungguh menginginkan seseorang seperti dirinya?'" sebut Souness.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini.