Eksekusi bola mati menjadi senjata Arsenal di musim ini. Senjata itu pun digunakan Arsenal kala melumat Crystal Palace 5 gol tanpa balas.
Laga antara Arsenal vs Crystal Palace digelar di Etihad Stadium pada Sabtu malam. Sejak babak pertama, Arsenal sudah unggul lewat gol Gabriel Magalhaes dan bunuh diri Dean Henderson.
Tak cukup dengan dua gol, Arsenal kemudian menambah gol lagi di awal babak kedua lewat Leandro Trossard dan sepasang gol Gabriel Martinelli. Arsenal pun puas dengan kemenangan telak itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari detikSport, kemenangan telak Arsenal ini tak lepas dari pemanfaatan bola mati. Dua gol di babak pertama misalnya, dicetak dari proses sepak pojok.
Eksekusi bola mati jadi andalan Arsenal ini juga dibuktikan dengan data. Catatan Opta, Arsenal mencetak gol sundulan dan gol korner hingga 10 di musim ini.
Gabriel jadi andalan Arsenal untuk mencetak gol dari sepak pojok, karena sudah bikin 12 gol, paling banyak di antara bek-bek lainnya sejak 2020/2021.
"Bola mati adalah senjata andalan kami, khususnya menghadapi tim-tim yang bertahan begitu dalam. Ini cara bagus untuk menang," ujar manajer Arsenal Mikel Arteta seperti dikutip BBC Sport.
"Sukses musim lalu tak lepas dari banyaknya pemain yang mencetak lebih dari 10 dan kami akan melakukannya lagi," kata Arteta menambahkan.
"Kami memaksimalkan momen di mana kami bisa mengeksploitasi secara maksimal. Para pemain pengganti tampil sangat bagus dan punya dampak besar. Semua sangat fokus," imbuhnya.
Tambahan 3 angka ini membuat posisi Arsenal kini ada di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Inggris. Mereka mengumpulkan 43 poin dari 22 laga.
Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)