Membekas Saat Tak Diharapkan, Menuai Kecewa Usai Diinginkan

HistoriSib

Membekas Saat Tak Diharapkan, Menuai Kecewa Usai Diinginkan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 14 Jan 2024 19:00 WIB
Pelatih Persib Bandung, Miljan Radovic.
Miljan Radovic saat diperkenalkan sebagai pelatih Persib Bandung. (Foto: Mukhlis Dinilah/Detikcom)
Bandung -

Ada banyak memori yang tersisa di benak Bobotoh jika nama Miljan Radovic disebut. Pria kelahiran tahun 1975 itu pernah menjadi pelatih untuk Persib Bandung, meski boleh disebut hanya seumur jagung.

Miljan Radovic ditunjuk sebagai pelatih pada 20 Desember 2018. Namun, manajemen Persib baru resmi mengenalkan kepada Radovic sebagai arsitek anyar Persib pada Rabu (9/1/2019) silam.

Radovic ditunjuk menggantikan Mario Gomez yang didepak usai Liga 1 2018. Kala itu, Radovic dikontrak untuk menukangi Maung Bandung dalam jangka waktu satu tahun ke depan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Teknik Maung Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih berpaspor Montenegro itu tak asing lagi bagi Pangeran Biru. Radovic pernah menjadi pemain tengah andalan Persib pada periode 2010-2012. Tapi bisa dibilang pada awal kedatangannya sebagai pemain tak disambut meriah, sebab kala itu Radovic sudah berusia 34 tahun.

Banyak yang sangsi Radovic mampu tampil prima bagi kesebelasan kesayangan Jawa Barat itu. Nyatanya, pemain dengan nomor punggung 50 itu, malah tampil garang di lapangan hijau, bahkan sempat jadi topskor alias pencetak gol terbanyak Persib pada musim 2012. Ia mampu membuat gol yang indah, umpan-umpan akurat, dan disiplin tinggi hingga dijuluki 'Sang Profesor'.

ADVERTISEMENT

Radovic kala itu memang dikenal sebagai playmaker haus gol. Dengan kemampuannya mengeksekusi set piece alias bola mati, Radovic cukup disegani di kancah sepakbola nasional sejak bergabung ke Persib.

Bisa dibilang, Miljan Radovic merupakan salah satu gelandang asing terbaik yang pernah dimiliki Persib Bandung dengan torehan 17 gol dan 28 assist. Namun pada musim 2013, dia tidak masuk dalam skuad pelatih Djadjang Nurjaman.

Singkat cerita, pembuktian yang membekas selama dua tahun bermain, meyakinkan Bobotoh, sebutan pendukung Persib, bahwa Radovic tepat didapuk menjadi pelatih. Tak cuma jadi pelatih, kala itu Radovic juga memangku jabatan sebagai direktur teknik.

Hingga akhirnya, pertandingan pun mulai dihadapi Persib Bandung. Pada Maret 2019, Persib kalah 2-3 saat bertanding ke kandang Persebaya Surabaya di laga kedua Grup A Piala Presiden 2019. Kekalahan ini sudah kedua kalinya, setelah kalah 1-2 atas Tira Persikabo.

Radovic langsung mengakui kesalahannya karena hasil negatif itu. Sebab, dengan dua kekalahan itu, peluang Persib Bandung untuk lolos ke babak delapan besar sangat tipis.

"Saya kecewa sekali, iya saya salah (dengan kekalahan ini)," katanya, dalam konferensi pers, di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (7/3/2019).

Namun pada hari itu, oknum Bobotoh nampak kelewat kecewa. Usai pertandingan, banyak Bobotoh menerobos ke dalam lapangan dan ada pula yang berteriak 'Ganti Radovic!'.

Situasi makin panas saat Radovic digiring ke dalam lorong stadion, nampak seorang oknum Bobotoh mencoba menyerang sang pelatih. Polisi lantas berhasil menghalaunya, sehingga aksi penyerangan tersebut tidak berlanjut.

Dalam konferensi pers itu, Radovic mengaku kecewa dengan sikap bobotoh. Ia bahkan menyebut ada beberapa pemainnya juga sempat diserang. Radovic waktu itu menegaskan, tidak antikritik bila permainan atau hasil yang ditorehkan timnya tidak memuaskan. Namun dia tidak ingin bobotoh bersikap berlebihan.

"Mereka (bobotoh) selalu support (saat Persib) menang dan kalah. Tapi sekarang situasi berbeda. (Saat Persib) semua senang. Tapi kita kalah jangan pukul pemain dan pukul pelatih. Saya ingin melindungi mereka dan tidak ingin terluka," katanya usai pertandingan.

Terhitung baru empat bulan menangani Persib, pada Jumat (3/4/2019) Miljan Radovic memutuskan mundur dari kursi pelatih Persib Bandung. Penyebabnya, Maung Bandung keberatan sang pelatih meminta cuti panjang selama 15 hari.

Di situs resmi Persib, disebut Radovic akan menjalani kursus kepelatihan UEFA Pro. Tapi, di saat bersamaan, Persib membutuhkan sosok pelatih untuk menghadapi Liga 1. Kala itu ia memutuskan mundur tepat sehari jelang Leg ke-2 Piala Indonesia berhadapan dengan Borneo FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Sebelumnya pada Leg-1, Persib tunduk 1-2 dari Borneo.

"Karena saya perlu pergi ke Eropa pake lisensi pro untuk 10 sampai 15 hari. (Manajemen) Persib tidak bisa ambil itu, jadi harus pakai pelatih baru," ujar Radovic di Lapangan Sabuga, Kota Bandung, Jumat (3/5/2019).

Radovic mengaku empat bulan membesut Maung Bandung menjadi pengalaman berkesan baginya. Ia yakin skuad saat ini akan berprestasi kelak. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan selama empat bulan terakhir. Dia tetap mendukung Persib di luar lapangan.

"Miljan juga ambil keputusan, dia mohon maaf karena datang baik-baik dan untuk kebaikan tim dan diri sendiri, dia mengambil langkah setelah berunding dengan manajemen akhirnya dia berhenti," ujar Manajer Persib saat itu Umuh Muchtar.

Di bawah asuhan Radovic, Persib lolos ke perempatfinal Piala Indonesia. Tapi, Radovic gagal di Piala Presiden. Persib kemudian menggantinya dengan mantan pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts yang berpaspor Belanda.

Di era Radovic, Persib merekrut 10 pemain baru, salah satunya Zalnando, bobotoh kelahiran Cimahi yang memulai karir sebagai pesepak bola selama enam tahun di Sriwijaya FC.

(aau/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads