Sepak bola memberi asa bagi pelaku UMKM untuk mengambil peran. BRI Liga 1 menjadi rumah bersama bagi pelaku UMKM untuk bangkit bersama setelah dihantam Pandemi COVID-19. Klub sepak bola dan UMKM saling berjabat tangan untuk menggerakkan ekonomi setelah BRI Liga 1 kembali bergulir, salah satunya Persib Bandung.
Klub asal Kota Kembang itu punya cara tersendiri dalam mengembangkan industri sepak bola, salah satunya dengan program KolaboraSIB. Persib menggandeng UMKM lokal asal Bandung yang bergerak di bidang fesyen, yakni Cosmic dan Hammerstout. Totalnya, ada 13 produk karya anak bangsa yang dihasilkan melalui kerja sama itu. Produk karya anak bangsa itu mejeng di pojok KolaboraSIB Persib Store atau Graha Persib, di Jalan Sulanjana Kota Bandung.
Baca juga: Satu Poin Berharga di Kandang Borneo FC |
Pojok KolaboraSIB di Persib Store itu tampak ciamik dengan grafiti bertuliskan Persib disertai logo di tengahnya. Dinding yang warna-warni mampu menyedot perhatian pengunjung untuk datang ke pojok KolaboraSIB. Produk fesyen hasil kerja sama Persib bersama Hammerstout dan Cosmic itu tampak elegan saat mejeng di pojok KolaboraSIB.
Hammerstout merilis produk track cargo pants, long cargo pants, dan short cargo pants. Masing-masing produk itu punya dua varian warna, total ada enam produk. Sedangkan Cosmic merilis tujuh produk hasil kerja sama dengan Perisb, yakni rugby tees blue, tees LS, KNIT, tees, rugby tees, tees blue, dan sepatu slip on.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki bersama rombongan sempat berkunjung ke pojok KolaboraSIB di Persib Store, Rabu (11/10/2023). Teten mengapresiasi terobosan Persib bersama UMKM lokal di Bandung.
Karya Anak Bangsa
Senyum Co Founder Hammerstout Wildan Fahmi mengembang saat mendapat apresiasi dari Menkop UKM Teten Masduki. Wildan Fahmi juga sempat berbincang dengan Teten Masduki. Wildan Fahmi tak menyangka Hammerstout bisa merilis produk khusus untuk menggaet suporter sepak bola.
Sudah lima tahun Hammerstout bergelut di dunia fesyen. UMKM asal Kota Kembang itu sebelumnya lebih fokus menggaet pelanggan dari kalangan pencinta skateboard dan motor. Hammerstout kemudian punya rencana untuk mengembangkan produknya di industri sepak bola. Gayung pun bersambut. BRI Liga 1 musim 2023/2024 bergulir dan kesempatan itu datang. Klub yang berlaga di BRI Liga 1, yakni Persib menggandeng Hammerstout untuk program KolaboraSIB.
"Terus kebetulan Persib ada program KolaboraSIB. Kita dapat kesempatan, dan memang prosesnya lumayan panjang. Kita awalnya secara desain lebih ke skateboard dan motorcycle. Sekarang kita bersama Persib mencoba development produk yang lebih sporty," ucap Wildan Fahmi saat ditemui Persib Store.
Hammerstout langsung tancap gas untuk mendesain produk pertamanya bagi penggemar sepak bola, khususnya bobotoh. Hammerstout berkoordinasi dengan tim kreatif Persib agar produk fesyen yang dirilis bisa diterima bobotoh.
"Antusiasme dari bobotoh ada. Tim (Persib) saat ini performanya juga lagi bagus. Dan, penjualan sejauh ini sudah banyak yang keluar," ucap Wildan Fahmi.
Hammerstout senang produknya bisa diterima di kalangan suporter sepak bola melalui kerja sama KolaboraSIB. Selain itu, produk Hammerstout edisi KolaboraSIB juga sempat jadi pilihan di Kickfest 2023 Bandung. Sekadar diketahui, Kickfest merupakan pameran fesyen karya anak bangsa dari Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Malang, dan lainnya.
"Produk track pants itu terpilih di fashion show Kickfest. Ya, itu produk kerja sama dengan Persib," ucap Wildan Fahmi.
Hammerstout rupanya ketagihan untuk memproduksi fesyen bertema sepak bola. Tak menutup kemungkinan, Hammerstout bakal mengembangkan sayapnya untuk menggaet pasar di daerah lain, khususnya kalangan suporter sepak bola.
"Sejauh ini kita masih bertema motorcycle dan skateboard, sepak bola baru. Mungkin rencana ke depan, kalau kesempatan tidak menutup kemungkinan di sepak bola juga kita ikut terus," tutur Wildan Fahmi.
Senada disampaikan manajemen Cosmic. General Manager Cosmic Ivan Aditama mengakui visi perusahaannya seirama dengan Persib yang ingin memajukan UMKM. Ivan mengatakan Cosmic merupakan brand lokal yang sudah berdiri sejak 2001. Ivan bersyukur KolaboraSIB turut memberdayakan UMKM lokal.
"Tentu harapannya kita pengin juga menjangkau teman-teman di Bandung dan Jabar, khususnya para bobotoh. Mereka bisa menambah koleksinya, jadi nggak hanya jersey," ucap Ivan.
Produk edisi spesial yang dirilis Cosmic dengan Persib itu bisa mewarnai kreativitas suporter dalam mendukung tim kesayangannya. Bobotoh bakal lebih nyentrik dengan mengenakan produk Cosmic bertema Persib saat menonton di stadion.
"Kalau kolaborasi baru berjalan sekarang. Penjualannya tak hanya di Graha Persib (Persib Store), tapi di (store) Cosmic juga jual, di ofisial website, dan market place juga kita menjualnya," ucap Ivan.
Ivan menyebut bobotoh sangat antusias dengan produk yang dirilis Cosmic bertema Persib. "Bobotoh positif banget, ya dari teman teman bobotoh. Karena merasa ada produk baru yang mereka beli dengan kebanggaan tim mereka," katanya.
"Ya ada yang bangga dengan Cosmic dan suka Persib, dan sebaliknya. Jadi, mereka tertarik untuk membeli. Dari segi penjualan sangat bagus," ucap Ivan menambahkan.
Ivan menjelaskan KolaboraSIB sejatinya tak hanya soal kerja sama dan bisnis. Menurut Ivan, KolaboraSIB memberi ruang kepada UMKM untuk mengambil peran dalam industri sepak bola. Dan, lanjut dia, mejengnya produk Cosmic di Persib Store merupakan bukti adanya penghargaan terhadap karya anak bangsa di industri sepak bola.
"Cosmic sudah berjalan 22 tahun. Kita merasa terwadahi, bukan hanya sekadar jualan. Tapi dari segi kreativitas dan inovasi yang bisa kami berikan. Tidak hanya di baju, tapi di klub kesayangan, di mana Cosmic lahir di Bandung," kata Ivan.
Merangkul UMKM
Sementara itu, Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Iskandar Kunaefi mengatakan, Persib telah menjalin kerja sama sejumlah UMKM di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya. Program KolaboraSIB bersama Cosmic dan Hammerstout menjadi buktinya.
Selain itu, produk dagangan atau merchandise yang mejeng di Persib Store, dikatakan Iskandar, 80 persen disuplai UMKM lokal. "Yang ada di Persib Store itu sekitar 80 persen disuplai UMKM di wilayah Bandung dan sekitarnya. Nah selain itu juga, pada saat matchday (pertandingan Persib) di kandang, kami bekerja sama dengan UMKM di wilayah Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), utamanya UMKM kuliner," kata Iskandar di Persib Store.
Iskandar mengatakan Persib bekerja sama dengan 300 UMKM, khususnya di bidang kuliner untuk ikut meraup cuan saat Persib berlaga di Stadion GBLA. Ratusan UMKM binaan Persib itu memiliki akses untuk berjualan di dalam stadion.
"Mereka bisa berjualan di tribun, utamanya menyediakan makanan dan minuman untuk penonton yang hadir pada saat laga Persib di kandang," kata Iskandar.
Sementara itu, dalam keterangan yang diterima, Direktur Komersial PT PBB Gaby Witdarmono menjelaskan program KolaboraSIB bukanlah kali pertama dilakukan Persib untuk mendukung UMKM. Persib sebelumnya telah melakukan berbagai program untuk mendukung para pelaku UMKM, salah satunya melalui program kerja sama dengan para reseller, hingga para pedagang asongan melalui penjualan jersey, hingga kolaborasi kreatif dengan beberapa band lokal, seniman atau tokoh kreatif dan event-event UMKM berskala lokal di kota Bandung.
"Kami sebagai klub sepak bola asal Jawa Barat, khususnya kota Bandung tentunya ingin selalu memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang bergelut di industri UMKM melalui program KolaboraSIB ini," kata Gaby.
Gaby mengatakan tujuan program KolaboraSIB adalah mendorong pertumbuhan UMKM di Jabar, khususnya di Kota Bandung agar terus bergairah dan berkelanjutan. Setelah brand lokal, seperti Cosmic dan Hammerstout, Gaby juga memastikan kedepannya bakal menggandeng para pelaku UMKM kreatif lainnya untuk dapat melakukan kolaborasi.
"Semoga dukungan positif dari Bapak Teten (Menkop UKM) melalui program KolaboraSIB ini, dapat menjaga agar program kolaborasi dengan para pelaku UMKM ini dapat terus berjalan, berkelanjutan dan tentunya dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat," ucap Gaby.
Asa Industri Sepak Bola
Menkop UKM Teten Masduki mengapresiasi langkah Persib yang menggandeng UMKM melalui program KolaboraSIB. Teten mendukung klub sepak bola untuk maju bersama UMKM lokal. Sebab, menurut Teten, BRI Liga 1 punya ruang yang besar bagi UMKM.
"Pelaku UMKM itu kan banyak misalnya di kuliner, kedua ya di produk-produk fesyen, sepatu juga sudah mulai banyak, ada bola dan lain sebagainya, suvenir juga. Jadi, jadi punya potensi yang sangat-sangat besar," ucap Teten saat berkunjung di Persib Store.
"Nah karena itu, kalau Persib terus juara. Kan brand Persib terus menguat, nah kolaborasi dengan UMKM akan sangat bagus, doakan Persib juara lagi," ucap Teten menambahkan.
"Saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Persib yang sudah memberikan ruang bagi para pelaku UMKM, ya untuk menjadi supplier beberapa bagi Persib untuk beberapa produk. Dan, saya kira ini satu kolaborasi yang bagus," kata Teten menambahkan.
Usai mengapresiasi program KolaboraSIB, Teten kemudian menjelaskan soal masa depan sepak bola Indonesia. Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu mengatakan, Presiden Jokowi ingin membuat ekosistem yang kuat dalam industri sepak bola. Klub harus menjadi basis dalam industri tersebut.
"Karena itu merchandise salah satu sumber dari ekonomi klub, selain pengelolaan manajemen stadion, kegiatan usaha di sekitar stadion, termasuk juga iklan dan lain sebagainya," tutur Teten.
Teten mengacungkan jempol dengan apa yang telah dilakukan Persib. Sebab, program Persib telah sejalan cita-cita industri sepak bola.
"Nah itu yang tadi saya senang sekali memberi apresiasi dalam pengelolaan tadi merchandise, terus stadion juga udah melibatkan para pelaku UMKM. Mudah-mudahan klub-klub lain juga meniru seperti Persib ini," ucap Teten.
Perputaran Uang di BRI Liga 1
Sementara itu, mengutip dari laman resmi BRI, BRI Research Institute telah melakukan riset pada Juni 2023, BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang (output ekonomi) bagi perekonomian Indonesia, yakni sebesar Rp 9 Triliun. Peluang terciptanya kesempatan kerja untuk 44 ribu orang di berbagai sektor pun terbuka.
Direktur Utama BRI Sunarso pada saat jumpa pers BRI Liga 1 musim 2023/2023, dari perputaran uang sebesar Rp 9 triliun itu menciptakan nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp 4,8 triliun. Kemudian, tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 1,8 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 721 miliar.
Sunarso optimis penyelenggaraan BRI Liga 1 tidak hanya meneruskan momentum kebangkitan sepak bola Indonesia, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Sekadar diketahui, BRI Liga 1 menggaungkan sepak bola sebagai rumah yang mempersatukan melalui #BolaPemersatuBangsa dan #BRIPalingBola.
"Bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 musim 2023-2024 dapat menjadi sebuah momentum dalam mengembangkan sepak bola nasional dan ekosistem ekonominya," ucap Sunarso seperti dikutip detikJabar dari laman resmi BRI.
Hal senada juga pernah disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Menurut Erick Thohir, perputaran ekonomi di industri sepak bola sebesar Rp 7 triliun.
"Saya rasa ada dua hal yang penting. Produk-produk ini kan buatan Indonesia. Kita mendorong UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Indonesia menjadi ekosistem industri sepakbola karena kita lihat data-data ekonomi sepakbola itu bisa mencapai Rp7 triliun ," kata Erick Thohir saat mengunjungi Garuda Store PSSI yang berlokasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu (17/6/2023), seperti dikutip detikJabar dari situs resmi PSSI.
Sekadar diketahui, Liga 1 sempat tak bergulir karena pandemi COVID-19. Perputaran ekonomi di industri sepak bola pun mandek. Menurut laman resmi PSSI, pada musim 2020/2021 mengalami kerugian sekitar Rp 2,7 hingga Rp 3 triliun dalam satu tahun. Dampak ekonomi ini menjadi besar karena sepak bola di Indonesia sudah menjadi industri dan menggerakkan kesempatan kerja hingga 24 ribu orang.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia Mohamad Dian Revindo saat bertemu Ketua Umum PSSI yang saat itu masih dijabat Mochamad Iriawan di kantor PSSI, Menara Olahraga Senayan, Jakarta, pada Jumat 26 Juni 2020.
Namun, industri sepak bola kini bangkit kembali. Seperti yang terjadi di Bandung, UMKM kembali mendapat tempat baik di dalam maupun luar stadion.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin pun mengaku senang dengan menggeliatnya industri sepak bola. Hal itu tentunya efek dari bergulirnya BRI Liga 1.
"Saya pikir langkah menggandeng UMKM untuk maju bersama dalam geliat industri persepakbolaan nasional patut diapresiasi. Sebab, UMKM merupakan salah satu pilar perekonomian yang bisa menyerap banyak tenaga kerja," kata Bey saat ditemui di Graha Persib belum lama ini.
(sud/orb)