Mourinho dan Conte Bukan Sosok Tepat untuk Tottenham

Soccer Update

Mourinho dan Conte Bukan Sosok Tepat untuk Tottenham

Tim detikSport - detikJabar
Jumat, 22 Sep 2023 17:00 WIB
Soccer Football - Premier League - Manchester United vs Chelsea - Old Trafford, Manchester, Britain - February 25, 2018   Manchester United manager Jose Mourinho and Chelsea manager Antonio Conte react   Action Images via Reuters/Jason Cairnduff    EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 75 images, no video emulation. No use in betting, games or single club/league/player publications.  Please contact your account representative for further details.
Jose Mourinho dan Antonio Conte. (Foto: Jason Cairnduff/Action Images via Reuters)
London -

Jose Mourinho dan Antonio Conte dikenal sebagai sebagai pelatih atau manajer hebat di sepakbola Eropa. Namun, keduanya bukan sosok yang hebat ketika menukangi Tottenham Hotspur.

Keduanya bisa dibilang gagal mengarsiteki klub asal London tersebut. Tak ada trofil yang mereka berikan.

Dikutip dari detiksport, Tottenham berambisi konsisten finis di empat besar dan mengakhiri puasa trofi juara sejak terakhir kali mengangkat piala pada 2008. Namun, setelah berpisah dengan Mauricio Pochettino, Spurs justru menurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Lilywhites kemudian menggaet mantan pembesut Chelsea dan Manchester United, Jose Mourinho, untuk menggantikan Pochettino pada November 2019. Manajer top Portugal itu memimpin 86 pertandingan Tottenham dengan hanya memenangi 45 laga, dan 24 kali kalah.

Mourinho gagal total setelah Son Heung-min dkk cuma finis keenam di 2019/20 dan ketujuh di 2020/21. Spurs juga dipaksa mengubur ambisi memutus puasa trofi usai kalah di final Piala Liga, yang membuat Mourinho kehilangan pekerjaannya sebelum musim selesai.

ADVERTISEMENT

Spurs kemudian menggaet eks manajer Wolverhampton, Nuno Espirito Santo, yang juga gagal membuahkan hasil. Tim London Utara ini kemudian mendatangkan manajer top lainnya, Antonio Conte pada medio 2020/21.

Pada awalnya, era Conte menjanjikan usai mengembalikan Tottenham ke papan atas Premier League. Akan tetapi, musim berikutnya bak bencana. Seiring dengan laju buruk Spurs, Conte marah-marah usai pertandingan yang membuat Levy mengambil keputusan untuk memberhentikan dia di tengah-tengah musim 2022/23.

Tottenham kini diarsiteki Ange Postecoglou, manajer yang bisa dibilang kurang mentereng. Namun, Spurs-nya Postecoglou justru menunjukkan performa menjanjikan meski sudah kehilangan pencetak gol utama Harry Kane. Di bawah Postecoglou, Tottenham nyaris sempurna di lima pertandingan domestik pertama sehingga cuma selisih dua poin dari juara bertahan Manchester City di papan klasemen Liga Inggris.

"Saya ingin juara sebesar orang lain," ungkap CEO Spurs Daniel Levy kepada forum suporter Tottenham, yang dikutip ESPN.

"Rasa frustrasi dengan tidak juara dan tekanan dari beberapa pemain dan sebagian besar fans bahwa kita perlu juara, bahwa kita perlu belanja, kita perlu memiliki seorang manajer kondang, dan itu memengaruhi saya."

"Mereka itu (Mourinho dan Conte) adalah manajer-manajer hebat, tapi mungkin bukan untuk klub ini. Untuk apa yang kami inginkan, kami ingin bermain dengan cara tertentu dan jika itu berarti akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk juara, mungkin itu adalah hal yang tepat untuk kami. Dan itu sebabnya membawa Ange itu, dari sudut pandang saya, adalah keputusan yang tepat," imbuh dia.

Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul CEO Tottenham: Pekerjakan Mourinho dan Conte Keputusan Keliru

(orb/orb)


Hide Ads