.webp)
Sadio Mane hijrah ke Liga Arab Saudi bergabung dengan Al Nassr. Namun, kepindahan Mane turut membuat Thomas Tuchel menyesal. Kenapa?
Penyesalan pelatih Bayern Munich ini lantaran tak bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki Mane. Dilansir dari detikSport, Mane cuma bertahan semusim di Allianz Arena.
Di Bayern Munich sendiri, Mane mengalami hal manis dan pahit. Mane sempat dianggap menurun dan bahkan terlibat pertengkaran dengan Leroy Sane.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mane pun akhirnya didekati oleh Al Nassr. Bak gayung brsambut, Mane menerima pinangan Al Nassr dengan banderol 40 juta euro.
Di Al Nassr, Mane akan berkiprah selama tiga tahun. Gajinya juga lebih gila lagi di atas 600 ribu euro per pekan.
Mane juga akan berduet dengan mega bintang Portugal Cristiano Ronaldo. Hal itu yang meyakini Al Nassr akan bersinar di Liga Arab Saudi.
Namun kebalikannya. Mane dianggap sebagai investasi gagal di Bayern Munich. Sebab, Mane gagal bersinar selayaknya di Liverpool pada musim sebelumnya.
Di Liverpool sendiri, Mane sukses mencetak lebih dari 100 gol. Enam gelar didapat Liverpool atas sumbangsih Mane.
Mane jadi harapan Bayern Munich di awal-awal kepindahannya. Namun cedera lutut membuat kiprah Mane di Bayern Munich berantakan.
Saat kembali main setelah cedera lutut, penampilan Mane tak kunjung berkembang. Cuma satu gol yang dibuat bomber Senegal itu.
Tuchel lantas datang untuk jadi nakhoda baru di Bayern Munich. Sejak kedatangannya, Mane tak kunjung bermain baik. Bahkan Tuchel sendiri menyesal tak bisa lebih lama 'mengolah' Mane.
"Kami berpelukan erat. Kami sepakat bahwa kami tidak suka dengan apa yang terjadi saat ini, tapi ini adalah pilihan terbaik untuk situasi saat ini," ujar Thomas Tuchel di Daily Mail.
"Saya paham betul kalau dia merasa kecewa. Saya juga tidak senang. Kami tidak bisa mengeluarkan potensi maksimalnya dan itu tanggung jawab saya," katanya menambahkan.
Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)
