Barcelona terus berusaha memperbaiki kondisi keuangannya. Salah satunya yaitu dengan memotong gaji para pemainnya.
Dilansir detikSport, dilaporkan Los Cules bisa berhemat hingga Rp3,3 triliun dari kebijakan tersebut.
Kondisi ekonomi Barcelona memburuk sejak dilanda pandemi COVID-19. Situasi diperparah dengan mismanajemen presiden sebelumnya, Josep Maria Bartomeu, yang menghasilkan utang hingga 1,35 miliar euro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pochettino Jawab Rumor Chelsea Minati Mbappe |
Joan Laporta, yang menggantikan Bartomeu pada 2021, menerapkan berbagai kebijakan untuk menyelamatkan keuangan Barcelona. Mulai dari restrukturisasi utang, menarik 'tuas ekonomi', hingga memangkas gaji pemain.
Upah pemain yang membengkak menjadi salah satu beban pengeluaran klub. Total gaji skuad Barcelona pada Juni 2022 mencapai 560 juta euro (Rp8,7 triliun), mengalahkan tagihan gaji pemain Bayern Munich (300 juta euro) dan Real Madrid (400 juta euro).
Barcelona lantas memotong gaji seluruh pemainnya hingga 50 persen. Pendekatan persuasif dilakukan Blaugrana agar para pemainnya mau menerima kebijakan ini.
Pemotongan gaji pemain membuat Barcelona berhemat hingga 200 juta euro (Rp3,3 triliun). Angka tersebut diungkapkan Rafa Yuste selaku wakil presiden klub.
"Kami telah mengurangi tagihan gaji hampir 200 juta euro. Kami telah bekerja sangat keras, berbicara dengan para pemain dan mencoba menjelaskan kepada mereka kenyataan pahit tentang apa yang terjadi di klub," kata Yuste, dikutip dari Football Espana.
"Kami berasal dari klub yang terancam bangkrut, yang tidak memiliki denyut nadi. Terima kasih kepada Presiden dan dewan direksi, kami jadi memiliki lebih banyak kekuatan finansial," ujarnya.
Kebijakan pemotongan gaji membuat Barcelona tak jadi 'membuang' para pemainnya dan masih bisa merekrut beberapa pemain baru.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini.