Timnas Jerman tak lagi menakutkan. Penampilan Die Nationalmannschaft terus menurun sejak memenangkan Piala Dunia 2014.
Dilansir detikSport, Bastian Schweinsteiger menuding Pep Guardiola pangkal dari masalah tersebut.
Hampir satu dekade terakhir, Timnas Jerman hanya meraih medali perunggu pada Piala Eropa 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harry Maguire Terkatung-katung |
Joachim Loew, pelatih yang membawa Jerman juara Piala Dunia 2014, mundur dari jabatannya usai hasil buruk di Piala Eropa 2020. Hansi Flick melanjutkan tongkat kepemimpinan pada 2021.
Performa Jerman di bawah Flick juga tak kunjung membaik. Leon Goretzka cs cuma bisa menang sekali dari lima pertandingan usai Piala Dunia 2022, tiga lainnya berakhir kekalahan.
Krisis Timnas Jerman bahkan merembet ke kelompok umur. Timnas U-21 Jerman tersingkir di babak penyisihan grup Piala Eropa 2023.
Legenda Timnas Jerman, Bastian Schweinsteiger, menyoroti jebloknya prestasi negaranya saat ini. Dia menilai permainan Jerman berubah sejak Pep Guardiola membesut Bayern Munich pada 2013-2016.
Guardiola datang ke Bayern dengan permainan sepakbola bola-bola pendek ala tiki-taka yang dia kembangkan di Barcelona. Taktik tersebut secara tidak langsung mengubah persepakbolaan Jerman.
Kini tak ada lagi permainan tangguh dan terus bergerak menjelajahi lapangan bak tank Panzer yang menjadi ciri khas Timnas Jerman.
"Saya pikir ada banyak perubahan. Anda tahu ketika Pep Guardiola gabung ke Bayern Munich. Ketika dia tiba di negara ini, semua orang berpendapat bahwa kami harus memainkan sepakbola jenis itu dengan fokus pada umpan-umpan pendek," kata Schweinsteiger, dikutip dari TalkSPORT.
"Kami kemudian agak kehilangan nilai-nilai kami. Saya pikir sebagian besar negara lain sebelumnya memandang Jerman sebagai pejuang dan kami dapat berlari sampai akhir dan segalanya," mantan penggawa Bayern Munich itu menambahkan.
Baca juga: Bayern Munich Terus Pepet Kane |
"Kami melupakan kekuatan tersebut selama tujuh, delapan tahun terakhir. Kami lebih fokus memainkan bola dengan baik satu sama lain dan itulah salah satu alasannya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini.