Biang Kerok Bapuknya Prestasi Timnas Jerman

Soccer Update

Biang Kerok Bapuknya Prestasi Timnas Jerman

Tim detikSport - detikJabar
Sabtu, 08 Jul 2023 02:00 WIB
SAINT-ETIENNE, FRANCE - FEBRUARY 22:  Bastian Schweinsteiger of Manchester United during the UEFA Europa League Round of 32 second leg match between AS Saint-Etienne and Manchester United at Stade Geoffroy-Guichard on February 22, 2017 in Saint-Etienne, France.  (Photo by Christopher Lee/Getty Images)
Bastian Schweinsteiger (Foto: Christopher Lee/Getty Images)
Jakarta -

Timnas Jerman tak lagi menakutkan. Penampilan Die Nationalmannschaft terus menurun sejak memenangkan Piala Dunia 2014.

Dilansir detikSport, Bastian Schweinsteiger menuding Pep Guardiola pangkal dari masalah tersebut.

Hampir satu dekade terakhir, Timnas Jerman hanya meraih medali perunggu pada Piala Eropa 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joachim Loew, pelatih yang membawa Jerman juara Piala Dunia 2014, mundur dari jabatannya usai hasil buruk di Piala Eropa 2020. Hansi Flick melanjutkan tongkat kepemimpinan pada 2021.

Performa Jerman di bawah Flick juga tak kunjung membaik. Leon Goretzka cs cuma bisa menang sekali dari lima pertandingan usai Piala Dunia 2022, tiga lainnya berakhir kekalahan.

ADVERTISEMENT

Krisis Timnas Jerman bahkan merembet ke kelompok umur. Timnas U-21 Jerman tersingkir di babak penyisihan grup Piala Eropa 2023.

Legenda Timnas Jerman, Bastian Schweinsteiger, menyoroti jebloknya prestasi negaranya saat ini. Dia menilai permainan Jerman berubah sejak Pep Guardiola membesut Bayern Munich pada 2013-2016.

Guardiola datang ke Bayern dengan permainan sepakbola bola-bola pendek ala tiki-taka yang dia kembangkan di Barcelona. Taktik tersebut secara tidak langsung mengubah persepakbolaan Jerman.

Kini tak ada lagi permainan tangguh dan terus bergerak menjelajahi lapangan bak tank Panzer yang menjadi ciri khas Timnas Jerman.

"Saya pikir ada banyak perubahan. Anda tahu ketika Pep Guardiola gabung ke Bayern Munich. Ketika dia tiba di negara ini, semua orang berpendapat bahwa kami harus memainkan sepakbola jenis itu dengan fokus pada umpan-umpan pendek," kata Schweinsteiger, dikutip dari TalkSPORT.

"Kami kemudian agak kehilangan nilai-nilai kami. Saya pikir sebagian besar negara lain sebelumnya memandang Jerman sebagai pejuang dan kami dapat berlari sampai akhir dan segalanya," mantan penggawa Bayern Munich itu menambahkan.

"Kami melupakan kekuatan tersebut selama tujuh, delapan tahun terakhir. Kami lebih fokus memainkan bola dengan baik satu sama lain dan itulah salah satu alasannya," pungkasnya.


Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads