Tujuh tahun sudah Manchester City ditangani Pep Guardiola. Selain membawa Man City digdaya di Liga Inggris, Guardiola membawa timnya berjaya di Eropa.
Di Liga Inggris, Guardiola memang sudah menegaskan dirinya sebagai pelatih berkelas. Gelar juara sudah didapatkan.
Namun beda cerita di kompetisi Eropa, khususnya Liga Champions. Guardiola harus bersabar selama tujuh tahun untuk membawa Manc City juara Liga Champions.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikSport, The Citizen menjadi juara Liga Champions usai mengalahkan Inter Milan. Dalam pertandingan di Ataturk Olympics Stadium, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB, City menang berkat gol dari Rodri.
Pencapaian City musim ini terasa kian spesial. Tim Manchester biru juga memenangi Liga Inggris dan Piala FA.
Sejak awal didatangkan ke City, Guardiola memang dibebani tuntutan untuk membawa tim menjuarai Liga Champions. Dukungan penuh pun diberikan pemilik klub untuk mewujudkan ambisi itu.
Pada awal musim ini, Erling Haaland didatangkan untuk menambah gaya gedor. Hasilnya, dia mampu mencetak 52 gol dalam 53 pertandingan di semua ajang.
Eks penyerang yang berkiprah di Premier League, Chris Sutton, memuji Guardiola. Dia bisa membangun tim super dalam tujuh tahun hingga bisa menjadi raja baru di Eropa.
"Musim yang luar biasa. Satu musim dengan raihan treble. Tim terbaik di Premier League, kini tim terbaik di Eropa," kata Sutton di BBC.
"Manchester City pantas meraih pencapaian ini. Pep Guardiola sudah bekerja untuk ini selama tujuh tahun. Hal itu membuat prestasi ini kian baik lagi," kata dia menambahkan.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul 7 Tahun Sabar di Man City, Guardiola Bisa Taklukkan Eropa
(orb/orb)