I Made Wirawan, legenda yang memilih melanjutkan perjuangannya bersama Persib Bandung meraih gelar juara. I Made kini memang bukan bagian dari skuad Persib pada Liga 1 musim depan.
Setelah memutuskan untuk gantung sepatu pada April 2023. Kala itu, perpisahan I Made menyuguhkan laga pahit yang tak terlupakan. Persib kalah 1-4 dari lawannya, yakni Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada laga pamungkas Liga 1 2022/2024.
Baca juga: Zalnando Beranjak dari Mimpi Buruk |
Usai gantung sepatu, mantan pemain bola kelahiran Gianyar 12 Januari 1981 itu mantap untuk melanjutkan kariernya sebagai asisten pelatih kiper. Hati I Made memang sudah 'biru'. Usai menjadi pemain Persib selama 11 tahun, I Made tetap memilih Persib sebagai klub yang dibela dengan peran berbeda. Meski, saat itu tawaran dari berbagai klub datang ke I Made.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ritual Bli Made
Bersama Persib, I Made telah menorehkan prestasi yang tak terlupakan. Mantan pesepak bola dengan postur tubuh 180 sentimeter itu menjadi bagian skuad Persib saat menjuarai ISL 2014. Dia dan Achmad Jufriyanto lah yang saat ini masih berada di Persib, pemain lainnya sudah berpindah klub bahkan sudah pensiun.
Bedanya, Jupe sapaan Achmad Jufriyanto masih berstatus sebagai pemain. Sedangkan I Made, perannya menemani Luizinho Passos untuk melatih pasukan penjaga gawang Persib. I Made dan Jupe menyuguhkan momen dramatis Persib meraih trofi ISL 2014
Cerita tentang Pangeran Biru juara tentu masih diingat bobotoh dan pencinta sepak bola di tanah air. Kala itu, Persib melawan Persipura Jayapura di laga final ISL 2014. I Made kebobolan dua gol pada laga tersebut. Namun, Persib juga berhasil mencetak gol. Skor 2-2 membuat laga harus dilanjut ke babak adu penalti.
Selain kepada lima algojo Persib, yakni Makan Konate, Ferdinand Sinaga, Tony Sucipto, Supardi, dan Achmad Jupe, Maung Bandung juga menaruh harapan pada penampilan I Made.
Empat penendang Persib, yakni Makan Konate, Ferdinand Sinaga, Tony Sucipto, dan Supardi berhasil mengeksekusi penalti secara apik. Kiper Persipura Dede kala itu tak berkutik.
Sementara itu, tiga penendang Persipura juga berhasil mengeksekusi penalti. I Made tak mampu menepisnya. Tepat saat penendang keempat Persipura, yakni Nelson Alom menghampiri titik putih untuk mengeksekusi penalti. I Made membalikkan badan. Ia memegang jaring, seraya berdoa dan mengucapkan sesuatu yang membuat dirinya tetap optimis.
Ritual I Made itu fenomenal. Memegang jaring sembari membalikkan badan. Memang tak lama, kemudian I Made membalikkan badannya lagi dan tatapannya tajam mengarah ke bola juga si penendang.
Saat Nelson Alom hendak menendang bola, I Made sempat menggerakan badannya ke arah kiri. Kemudian, langsung berseger dan terbang ke arah kanan. Bola tendangan Alom yang mengarah ke kanan gawang itu pun berhasil ditepis I Made. Gemuruh suara bobotoh pecah kala itu di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, 7 November 2014.
Setelah I Made berhasil menepis tendangan NelsonAlom. GiliranJupe yang menjadi penentu.Jupe sukses menjebloskan bola ke gawangPersipura sebagai pengunci kemenangan dan membawaPersib juara.
Sang Penerus Passos
Selain trofi ISL 2014, I Made juga membantu Persib meraih juara Piala Presiden 2015. Mantan pemain asal Bali itu memperkuat Persib pada 2012. Pertandingan antara Persib vs Persipura Jayapura pada 13 Januari 2013 jadi laga debut I Made.
Selama 11 musim bersama Persib, Made tampil dalam 113 pertandingan di kompetisi resmi. Mantan pemain yang akrab disapa Bli Made itu tercatat sebagai kiper paling banyak mengawal gawang Persib sejak era ISL, dan menjadi pemain tertua yang memperkuat Persib di usia 41 tahun.
I Made masih absen menemani Passos melatih kiper Persib. Sebab, ia tengah melakoni kursus kepelatihan kiper lisensi C. Passos tentang senang dengan kehadiran I Made di staf pelatih. Selama ini, Passos mengaku kelelahan.
"Saya bicara dengan dia, dan terkadang saya capek karena harus berlatih pagi, sore, lalu malamnya mempersiapkan latihan keesokan harinya. Tapi pekan depan dia sudah datang ke sini dan bergabung bersama saya," ucap Passos, Jumat (9/6/2023).
Passos bakal banyak berbagi hal dengan I made. Passos juga punya alasan kuat memilih I Made sebagai partner dalam mengembangkan kualitas penjaga gawang Persib. Passos mengakui kualitas I Made sebagai seorang kiper. Selain itu, Passos juga 'meramal' I Made akan menjadi pelatih kiper jempolan.
"Ya saya tahu dalam hidup harus memulai dan mengakhirinya. Dan, bagi saya Made punya karakter sebagai pelatih kiper yang besar di masa mendatang, di Indonesia," ucap Passos.
I Made tentu harus sabar untuk membuktikan omongan Passos. Waktu yang akan menjawab apakah I Made layak atau tidak sebagai seorang pelatih kiper hebat di Indonesia. Kalau soal kualitas sebagai pemain, tentu ia telah membuktikannya.
"Dia pernah bermain untuk timnas dan juga seorang legenda dari Persib Bandung. Semoga dia bisa melahirkan kiper-kiper baru untuk masa depan," kata Passos.
I Made pernah tampil sebagai pemain Timnas Indonesia sebelum bergabung dengan Persib. Ia tampil sebanyak 11 kali sebagai penjaga gawang timnas, dari 2011 hingga 2015.
Sementara itu, I Made sudah bergabung dengan rekan-rekannya yang mengikuti kursus kepelatihan sejak 4 Juni kemarin. "Kursusnya dari tanggal 5 (Juni), tapi tanggal 4 sudah kumpul dan mulai sampai tanggal 18 (Juni)," kata I Made dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: Hasrat Besar David da Silva untuk Persib |
Dia berharap bisa mendapatkan banyak pengetahuan anyar mengenai kepelatihan selama mengikuti kursus. Ia ingin membantu Passos di Persib.
"Dengan dapat ikut lisensi ini bisa banyak tahu hal-hal baru, pengetahuan-pengetahuan baru tentang melatih. Tentunya ingin menjadi semangat untuk saya, untuk lebih cepat lagi gabung latihan dan bisa ikut latihan, dapat membantu coach Passos melatih kiper-kiper di Persib," kata mantan kiper Persib itu.