Lionel Messi memilih gabung ke Inter Miami ketimbang balik lagi ke Barcelona. Ternyata ada banyak hal yang dialami sehingga membuat dirinya ogah pulang ke tim yang membesarkan namanya.
Messi sendiri sempat ada dalam periode suram di Barcelona. Ia sempat menyatakan ingin hengkang dari Barcelona pada 2020.
Akan tetapi, setahun kemudian Messi berubah pikiran. Ia ingin bertahan, meski kontraknya habis di tahun itu. Perubahan manajemen dari Josep Maria Bartomeu ke Joan Laporta diyakini turut mengubah situasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, sehabis memenangi Copa America dan berlibur saat itu, ia akan kembali ke Barcelona untuk menandatangani kontrak baru. Apa daya, hal itu tak bisa terwujud.
Dikutip dari detikSport, utang Barcelona yang menumpuk, bahkan menembus lebih dari 1 miliar Euro saat itu, membuat LaLiga bersikap keras kepada raksasa Catalan tersebut. Pengeluaran harus diperketat, khususnya gaji para pemain lama yang begitu melambung.
Kondisi itu membuat mereka tak bisa mendaftarkan Messi meski sang pemain bersedia memangkas gajinya lebih dari 50 persen. Sebab hal itu dilarang undang-undang tenaga kerja di Spanyol. La Pulga pun patah hati.
Ia kemudian menerima tawaran Paris Saint-Germain, dan bermain selama dua musim di sana. Meski meraih dua gelar Liga Prancis, namun Messi tak merasa seperti di rumah. Ia ingin pulang.
Hanya saja, kondisi belum kembali normal. Pembatasan sana-sini dari LaLiga masih berlaku, bahkan sampai tercipta ketegangan antara kedua belah pihak. Intinya, sang operator Liga Spanyol ingin Barcelona dikelola secara masuk akal.
Untuk sekadar mendaftarkan Gavi dan Ronald Araujo pun mereka harus melepas Sergio Busquets dan Jordi Alba. Berapa pemain lagi yang harus dilepas jika ingin Messi datang? Sang megabintang tak mau jika kehadirannya merusak struktur tim.
Kepada Diario Sport dan Mundo Deportivo, ia mengaku tak mau lagi menunggu-nunggu tanpa kepastian yang jelas seperti dua musim lalu. Apalagi jika nanti ternyata ia tetap tak bisa didaftarkan Barcelona. Justru akan menjadi kekecewaan yang berulang.
"Faktanya adalah, jelas saya menginginkannya, terkesan bisa untuk kembali, tetapi di sisi lain, setelah menjalani apa yang saya jalani dan bagaimana saya pergi (pada 2021), saya tidak ingin kembali, saya tak mau punya situasi yang sama lagi: menunggu apa yang akan terjadi dan menyerahkan masa depan saya ke tangan orang lain. Saya ingin membuat keputusan sendiri, memikirkan diri saya sendiri, keluarga saya," kata Lionel Messi.
"Saya mendengar LaLiga sudah memberi lampu hijau dan semuanya akan baik-baik saja jika saya kembali, masih banyak hal lain yang akan terjadi. Saya mendengar mereka (Barcelona) juga harus menjual pemain atau membayar pemain lain lebih rendah. Saya tidak ingin melalui hal seperti itu, atau mengurus sesuatu yang ada hubungannya dengan itu semua."
"Saya telah dituduh banyak hal yang tidak benar dalam karier saya di Barcelona, dan saya sudah sedikit lelah. Saya tidak ingin melalui semua itu lagi. Saat saya dulu pergi, LaLiga sudah mengizinkan mendaftarkan saya dan pada akhirnya tidak bisa dilakukan."
"Saya takut hal yang sama akan terjadi lagi dan saya harus menjalaninya. Saya kini berada di sini, di Paris, hanya untuk berada di hotel dalam waktu yang lama bersama keluarga, saat anak-anak saya pergi ke sekolah, dan masih saja berada di hotel," ujar Messi.
"Saya ingin membuat keputusan sendiri, dan itulah mengapa saya tidak kembali ke Barcelona," jelas Messi.
Messi kini akan pulang ke rumahnya yang lain, yaitu Miami. Di sana, ia bisa menikmati hidup lebih tenang, jauh dari ingar-bingar sepak bola Eropa.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Messi Masih Trauma dengan Barcelona
(orb/orb)