Tempe Orek dan Melejitnya Karir Pesepakbola Muda Garut di Liga 1

Tempe Orek dan Melejitnya Karir Pesepakbola Muda Garut di Liga 1

Hakim Ghani - detikJabar
Jumat, 12 Mei 2023 16:00 WIB
Ripal Wahyudi, asgar yang jadi bagian Persebaya Surabaya.
Ripal Wahyudi, asgar yang jadi bagian Persebaya Surabaya. (Foto: Dok. Persebaya)
Garut -

Ripal Wahyudi, seorang pesepakbola muda asal Garut yang karirnya tengah melejit. Namanya tak setenar Yandi Sofyan, atau Fitrul Dwi Rustapa, penjaga gawang Persib Bandung. Tapi Ripal, kini melejit menjadi satu dari segudang talenta muda pesepakbola dari Kota Dodol, yang berjaya di Liga 1.

Ripal lahir 23 tahun lalu, dari keluarga yang kurang mampu, di Kecamatan Malangbong, Garut. Ayahnya, Dede Wahyu bekerja sebagai buruh di Wamena, Papua. Sedangkan sang ibu, Dede Suryamah, ibu rumah tangga.

Terlahir dari keluarga yang pas-pasan, membuat hidup Ripal tak ele-elean. Sejak kecil, dia ditempa orang tua dan kakaknya, untuk menjadi orang yang bisa mengangkat derajat keluarga suatu saat nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepak bola, kemudian dipilih menjadi jalan hidupnya. Figur sang kakak, Akbar Zakaria yang merupakan pesepakbola profesional yang musim lalu membela Dewa United, tidak bisa dilepaskan dari itu.

Perjuangan untuk menjadi pemain bola yang andal, kemudian dimulai Ripal dengan mengikuti sekolah sepak bola. Karena tak ingin usahanya sia-sia, Ripal memilih merantau jauh dari Garut menuju Bandung, hanya untuk berlatih menendang si kulit bundar.

ADVERTISEMENT

"Kemudian ikut-ikut seleksi, kayak Super Progresif gitu. Kemudian alhamdulilah bisa bergabung dengan klub profesional," katanya, Jumat (12/5/2023).

Jejak Ripal menuju tangga kesuksesan, jelas tidaklah mudah. Pemain yang kini terkenal dengan rambutnya yang gondrong itu, dulu justru susah-payah karena kekurangan biaya.

Dia mengaku, saat awal-awal merintis karir, bahkan harus rela hanya makan dengan nasi dan tempe orek bekal dari rumah, karena tak mampu membeli makan di tempat latihan.

"Dulu saya hanya bisa makan dengan nasi dan tempe orek saja karena uangnya tidak cukup untuk beli makan pas latihan. Tapi itu tidak jadi alasan, malah jadi motivasi untuk bisa mengangkat derajat keluarga," katanya.

Namun, perjuangan Ripal itu kemudian tidak sia-sia. Tuhan mulai merestui jalannya, usai Ripal dipinang klub profesional pertamanya, Persip Pekalongan pada tahun 2019 lalu.

Karirnya makin melejit, usai dipinang Persipa Pati yang berlaga di Liga 3. Di sana, Ripal mampu membuktikan kelasnya dengan menjadi pemain yang diandalkan di posisi gelandang bertahan.

Bakat emasnya, kemudian diangkat dari Liga 3 ke Liga 1 usai Bhayangkara FC, merekrutnya di tahun 2022.

Bersama Bhayangkara FC, Ripal mampu menunjukan kelasnya, dengan bermain reguler di tim berjuluk The Warriors tersebut.

Dikutip dari Transfermarkt, Ripal diketahui mencatatkan 11 kali penampilan bersama Bhayangkara FC di Liga 1 musim lalu. Meskipun tak mencetak gol dan hanya menyumbang satu assist, tapi perannya cukup vital di lini tengah Bhayangkara FC.

Berkat kecemerlangan permainannya, Ripal kemudian mulai banyak dilirik klub-klub besar Indonesia. Tapi, Persebaya lah yang beruntung mendapatkan tanda tangannya.

Ripal dikontrak Persebaya, dengan durasi kontrak satu musim. Ripal merupakan satu dari beberapa nama anyar yang direkrut Persebaya di bursa transfer musim ini.

"Ya semoga saya bisa memberikan yang terbaik untuk Persebaya musim depan. Persiapannya terus saya lakukan, dengan berlatih lebih keras lagi," ungkap Ripal.

Ripal, kini menjelma menjadi pemain sepak bola yang diperhitungkan. Dari yang awalnya tak mampu membeli makan saat latihan, kini jadi bintang yang mulai menunjukan sinarnya.

Ripal juga sudah membuktikan kepada keluarganya, jika dia bisa mengangkat derajat mereka, seperti yang Ripal janjikan dahulu.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads