Musim ini Southampton jadi pembunuh tim besar di Liga Inggris. Namun, Southampton justru mengalami nasib miris di balik statusnya itu.
Saat ini, The Saints justru terpuruk di dasar klasemen. Posisi itu membuat mereka terancam degradasi.
Southampton baru mengoleksi 24 poin dari 35 laga. Dengan tiga laga tersisa, Southampton sebenarnya masih punya peluang untuk selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di atasnya ada Leeds United dan Leicester City yang sama-sama mengoleksi 30 poin. Everton di zona aman alias di peringkat ke-17 punya koleksi 32 poin.
Jika Southampton memenangkan tiga laga sisa dan Leeds, Leicester, serta Everton kalah terus, maka The Saint bisa aman di Liga Inggris musim depan dengan koleksi 33 poin dan finis di peringkat ke-17.
Akan tetapi, jalan Ward-Prowse dkk tidaklah mudah. Mereka harus hadapi Fulham, Brighton, dan Liverpool yang notabenya tim dari posisi 10 besar.
Dikutip dari detikSport yang melansir dari Sport Bible, sebenarnya Southampton sudah memberi kejutan dengan jadi pembunuh tim besar. Southampton bisa raih hasil seri dari dua pertemuan atas Arsenal, menang dua kali atas Chelsea, sempat bikin MU frustrasi 0-0 dan singkirkan Manchester City di perempatfinal Carabao Cup 2-0!
Sayangnya, Southampton justru gonta-ganti manajer yakni Nathan Jones dan sebelumnya Ralph Hasenhuttl. Alhasil, taktik yang berbeda harus dimainkan skuad tanpa ada waktu beradaptasi.
Baca juga: Jose Mourinho dalam Radar PSG |
Skuad Southampton pun sejatinya diisi oleh beberapa pemain berpotensi seperti Che Adams, James Ward-Prowse, Romeo Lavia, Kamaldeen Sulemana, sampai pemain veteran Theo Walcott. Southampton juga dikenal mampu melahirkan pemain top seperti Gareth Bale sampai Sadio Mane.
Terakhir Southampton degradasi adalah di musim 2004/2005 lalu kembali promosi ke Liga Inggris pada 2011/2012.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Ironi Southampton: Pembunuh Tim Besar yang Siap-siap Degradasi
(yum/orb)