Luka Menganga di Stadion GBLA

Suara Bobotoh

Luka Menganga di Stadion GBLA

Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 16 Apr 2023 20:30 WIB
Pendukung Persib Bandung memasuki lapangan usai laga BRI Liga 1 melawan Persikabo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2023). Pendukung Persib Bandung meluapkan kekecewaannya dengan menyalakan suar serta petasan dan memasuki lapangan usai kekalahan Persib Bandung atas Persikabo dengan skor 1-4. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Situasi di Stadion GBLA usai laga Persib vs Persikabo, Sabtu (15/4/2023). (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Bandung -

Ratusan suar alias flare menyala dan suporter masuk ke lapangan serta menguasai Stadion Glora Bandung Lautan Api (GBLA) usai laga Persib Bandung vs Persikabo 1973, Sabtu (15/4/2023).

Aksi tak dewasa yang dilakukan banyak oknum pendukung Persib Bandung membuat kecewa Bobotoh Persib lainnya, salah satunya Erick, supporter asal Bandung.

"Sebagai Bobotoh jelas kecewa, saya secara pribadi kekecewaan susah mulai sejak laga lawan PSM, begitu lawan PSM kalah, berikutnya lawan Barito kalah saya sudah kibarkan bendera putih untuk perebutan gelar juara walaupun setelahnya target berubah ada target Asia, ternyata itupun gagal," kata Erick kepada detikJabar, Minggu (16/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami sebagai Bobotoh kecewa bukan karena permainan tim tapi kondisi tim menjelang akhir musim, seharusnya kondisi tim lebih kokoh dan kuat tapi kondisi tim mungkin ada kesalahan komunikasi antara pemain dengan pelatih," tambahnya.

Erick yang merupakan salah seorang Viking Persib Club Cimahi itu menyoroti dua pertandingan terakhir. Dia menyebut Persib sangat rapuh saat melawan Persita dan Persikabo.

ADVERTISEMENT

"Performa tim terlihat sangat menurun saat pertandingan melawan Persita dan Persikabo. Di atas kertas Persib bisa menang mudah lawan mereka, apalagi di beberapa uji coba pramusim Persib selalu menang lawan Persikabo." tuturnya.

"Ini di luar dugaan dan kalahnya sangat telak, berarti ini di tim Persib kondisinya tidak baik-baik saja. Yang jelas kami dari Bobotoh kecewa. Walaupun salah, Bobotoh sestadion nyalain flare itu sangat bentuk kekecewaan," ungkapnya.

Menyoal flare, Erick masih tak habis pikir ada oknum Bobotoh yang membawanya ke dalam stadion. Padahal pemeriksaan dari petugas sangat ketat.

"Saya sebagai Bobotoh jujur sangat kecewa, karena dari awal masuk gerbang sampai masuk pemeriksaan flare sangat ketat oleh aparat. Namun, flare masih bisa lolos itu sudah ada niat tidak baik dari banyak Bobotoh," tuturnya.

Erick juga menyebut, jika masih ada Bobotoh yang menganggap flare bukan kriminal itu salah, karena akibat flare bisa merugikan tim.

"Masih ada kelompok supporter mengklaim bahwa flare bukan kriminal, tapi secara aturan kondisi flare adalah suatu yang salah dan rugikan tim berakibat kepada denda," jelasnya.

"Selama ini denda tidak terasa oleh supporter karena yang bayar adalah manajemen, mungkin itu yang tidak jadi efek jera bagi supporter, sehingga terus bawa lagi flare, termasuk salah satunya turun supporter turun ke lapangan," jelasnya.

"Suatu yang memalukan karena ada batasan yang yak boleh ditempati supporter. Pikiran sependek itu, mereka lupakan kekecewaan dengan cara yang salah," terangnya.

Disingung terkait pantaskah Persib bertanding di sepakbola level Asia dengan perilaku suporternya masih seperti itu, Erick enggan berkomentar soal kelayakan.

"Terlepas dari kita batal di Piala Asia, walau diupayakan ingin ada Play Of, secara kualitas supporter tidak mau sebut layak atau tidak, namun yang jelas jika nanti kita lolos ke AFC ini PR besar harus dibenahi pentolan supporter, manajemen, agar bisa bertindak selayaknya Persib sebagai tim besar," paparnya.

"Persib sudah di atas, kelakuan suporternya harus selayaknya suporter tim papan atas, harus elegan. Banyak suporter Indonesia yang perilakunya wajib ditiru," pungkasnya.

(wip/orb)


Hide Ads