Persib Tak Layak Main di Level Asia!

Persib Tak Layak Main di Level Asia!

Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 16 Apr 2023 18:30 WIB
Bobotoh menyalakan flare usai Persib telan kekalahan di Stadion GBLA, Sabtu (15/4/2023).
Suasana usai laga Persib Bandung vs Persikabo 1973 di Stadion GBLA, Sabtu (15/4/2023). (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Laga pamungkas Persib Bandung melawan Persikabo 1973 di Stadion Glora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Sabtu (15/4/2023) berakhir ricuh. Hal itu setelah Maung Bandung kalah dengan skor telak 1-4.

Usai laga, ratusan flare menyala di seisi stadion. Namun, kebanyakan flare menyala di tribune utara, timur, dan selatan. Tak hanya itu, penonton turun ke lapangan untuk meluapkan kekecewaannya terhadap Persib.

Wartawan Senior RRI Didi Mainaki (53) menyayangkan sikap Bobotoh. Didi yang pada laga tersebut hadir, geleng-geleng kepala dengan sikap Bobotoh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disingung terkait sudah pantaskah Persib main di kompetisi tingkat Asia dengan suporternya yang masih saja kedapatan berulah, Didi menegaskan sebut tidak pantas.

"Sangat tidak, bukan tidak lagi, tapi sangat tidak," kata Didi kepada detikJabar dijumpai di Nagreg, Kabupaten Bandung, Minggu (16/4/2023).

ADVERTISEMENT

"Bobotoh walaupun tidak puas dengan Persib, tapi tidak pantas dengan cara seperti itu. Tujuan benar protes pada tim, tapi tidak pantas, apalagi invasi lapangan, nggak pantas dan itu mengaggu," tambah Didi.

Didi mengungkapkan, saat flare menyala di seisi stadion, langit di Stadion GBLA berubah jadi hitam dan asapnya perih di mata. Suasana sulit terkendali.

"Hilang kontrol, susah untuk diredam, pentolan banyak yang redam, tapi tak tertahan, apalagi Bobotoh dengan usia tangung, pada lebay," ungkapnya.

Selain itu, menurut Didi, prosesi perpisahan kiper Persib I Made Wirawan pun batal akibat kericuhan tersebut. Hal itu juga turut disesalkannya.

"Sampai prosesi perpisahan Made enggak jadi. Awal ada penyambutan, nah terakhirnya ada prosesi lagi, katanya dari mulai memasang piala yang didapat Made sama Persib dan akan diberi kaos Persib yang di tandatangani semua pemain dan Made memberikan sepatah-dua patah kata, tapi nggak jadi. Lihat Made waktu malam seperti kecewa," jelasnya.

Didi juga memberi catatan bagi para pemain Persib. Dia mengakui motivasi pemain Persib kalah dengan pemain Persikabo.

"Persib main nggak ada motivasi banget, nggak tahu kenapa, mungkin yang pasti sudah kehilangan motivasi. Harusnya pertandingan terakhir kemampuannya jadi 200 persen, pemain juga wajib dikritik," terang Didi.

Apalagi jika menilik situasi, Persib mendapat keuntungan lebih main di kandang. Persib juga bisa mendorong David da Silva menjadi top skor. Namun semuanya hancur tak sesuai harapan karena Persikabo lebih punya motivasi di lapangan.

"Motivasinya lebih tinggi Persikabo," pungkasnya.

(wip/orb)


Hide Ads