.webp)
Tiki-taka yang selama ini sudah melekat sebagai gaya permainan Barcelona sudah waktunya diubah atau berkembang. Barca perlu beradaptasi dengan perkembangan sepakbola saat ini.
Saran itu diungkap Robert Lewandowski. Ia memandangsaat ini tiki-taka tidak berfungsi seperti beberapa tahun lalu. Sebab sepakbola terus berkembang dan perlu untuk beradaptasi.
Baca juga: Cek Hasil Lengkap Liga Europa di Sini |
Dikutip dari detikSport, gaya sepakbola indah dari kaki ke kaki itu sudah diinjeksikan sejak para pemain dibina di akademi La Masia. Permainan tiki-taka pula yang mengantarkan Barcelona ke puncak kejayaan pada akhir 2000-an. Tiki-taka kemudian diadaptasi tim-tim lain di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di satu sisi, perkembangan sepakbola modern juga melahirkan metode ampuh meredam tiki-taka. Mulai dari permainan bertahan yang pragmatis, hingga pressing tinggi dengan serangan balik cepat.
Sejak meraih kesuksesan di Spanyol dan Eropa pada 2015, Barcelona mengalami penurunan prestasi. Los Cules tak lagi bisa menjuarai Liga Champions, hingga harus terjerembab ke 'Liga Malam Jumat' alias Liga Europa dalam dua musim terakhir.
Barcelona bahkan tumbang di babak play-off Liga Europa 2022/2023. Pedri cs dikalahkan Manchester United yang bermain dengan pressing dan serangan balik cepat.
Bomber Barcelona, Robert Lewandowski, mengakui timnya tidak bisa terus-terusan bersandar kepada tiki-taka. Blaugrana diharapkan mau beradaptasi mengikuti perkembangan sepakbola yang ada saat ini.
"DNA Barca adalah selalu mencari permainan yang bagus, tetapi sepak bola berubah. Kami harus beradaptasi," kata Lewandowski, dilansir dari Marca.
"Sepakbola Barcelona 10 tahun lalu tidak berjalan dengan cara yang sama sekarang. Mungkin tiki-taka tidak akan berhasil saat ini," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Lewandowski: Tiki-taka Barcelona Ketinggalan Zaman
(sya/orb)
