Kekalahan menyakitkan dialami Persib Bandung di Stadion Demang Lehman, Banjarmasin, kandang Barito Putera. Sempat unggul lebih dulu, Persib kena comeback dan kalah 1-2 dari tuan rumah. Kekalahan semakin menyakitkan karena Persib harus kehilangan Teja Paku Alam.
Teja mendapat kartu merah langsung dari wasit usai menghalau bola dengan tangan di luar kotak penalti. Akibatnya Persib harus bermain dengan 10 orang dan keteteran menahan serangan lawan.
Usai pertandingan, nama Teja mendadak trending topik di sosial media. Banyak yang menghujat dan menyalahkan Teja jadi penyebab kekalahan Persib di laga ini. Namun tidak dengan Luizinho Passos, pelatih kiper Persib Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat unggahan di instagram pribadinya, Passos enggan menyalahkan siapapun termasuk Teja meski telah melakukan blunder fatal di laga yang amat penting. Dalam unggahannya, Passos menuliskan kalimat menyentuh.
"Hidup yang membuatku kuat, terima kasih untuk setiap bobotoh yang sangat mencintai kita, yang menghormati kita, di saat kalah, kita butuh kata penghibur, kata cinta! bobotoh sejati selalu dukung kami, jangan lupa kemenangan kami, jangan lupakan kebaikan yang kita lupakan untuk Persib," tulis Passos.
Dia mengatakan, saat Persib kalah seperti di laga melawan Barito, ada saja pihak yang melontarkan kalimat tak pantas dan mengolok-olok tim. Menurutnya, klub atau pemain dimanapun pasti pernah melakukan kesalahan.
"Sayangnya, ada orang yang pada saat kalah, saat kesalahan mau menunjuk jari, menyakiti perasaan kita, sangat mudah lupa apa yang kita lakukan baik, lupa bahwa kita adalah manusia dan kita pasif terhadap kesalahan!," ungkapnya.
Pelatih asal Brasil ini juga menuturkan, dengan kekalahan dan kesalahan yang terjadi saat melawan Barito, membuatnya menjadi pribadi yang lebih besar dan profesional.
Dia juga tidak menyalahkan siapapun atas hasil yang diraih Persib di laga pekan 27 Liga 1 tersebut. Namun di saat ini, Passos menegaskan Persib membutuhkan dukungan dari bobotoh untuk bangkit dan menatap delapan pertandingan sisa.
"Saya memiliki perasaan, saya memiliki jiwa, dan saya menghormati semua orang, saya tidak menghakimi siapapun, saya tidak menunjukkan jari pada siapapun, tetapi di masa sulit kita membutuhkan dukungan," ujarnya.
"Hidup yang semakin kuat, tetapi saya akan terus bekerja lebih kuat setiap hari, bekerja dengan lebih cinta setiap hari, inilah hidup yang kuat! Terima kasih banyak kepada bobotoh sejati yang mendukung kami di saat suka dan saat sedih," pungkasnya.
(bba/yum)