Martin Odegaard disebut sebagai bocah ajaib dan calon bintang sepak bola masa depan. Saat usianya 14 tahun, Odegaard sudah dikontrak Real Madrid pada 2014. Namun, Odegaard sulit bersaing. Kariernya mandeg. Dia tak mampu mengeluarkan potensi terbaiknya bersama El Real.
Dia kemudian harus beberapa kali dipinjamkan ke klub lain seperti Heerenveen, Vitesee, Real Sociedad hingga berjodoh dengan Arsenal.
Dilansir detikSport, bersama Arsenal, pemain 24 tahun ini tampil baik. Pemain asal Norwegia itu menjadi pilar utama bahkan didaulat sebagai kapten Arsenal. Musim ini dia telah mengemas delapan gol dan enam assist di Liga Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Odegaard mengungkap bahwa tekanan dari media Spanyol begitu tinggi saat dirinya tak kunjung menunjukkan kemampuan terbaiknya di Madrid. Hal tersebut begitu sulit diterima Odegaard yang masih belia.
Ia menilai media menjadi salah satu perusak kariernya di Madrid. Odegaard menjadikan masa-masa sulitnya di Madrid sebagai pelajaran berharga dalam kariernya.
"Media menganiaya saya karena tidak segera memenuhi harapan. Saya adalah sasaran empuk. Jika Anda benar-benar mengenal saya, Anda tahu saya banyak tersenyum, tetapi saya pikir dari luar terkadang wajah saya terlihat lebih pemarah daripada saya sebenarnya. Mungkin jika saya orang Spanyol, mereka akan memberi saya lebih banyak waktu untuk berkembang," ungkap Odegaard dikutip dari Theplayerstribune.
Baca juga: Mudryk Bakal Menyesal Gabung ke Chelsea |
"Saya lebih khawatir untuk tidak membuat kesalahan daripada benar-benar bermain dengan gaya permainan saya. Gaya permainan saya selalu tentang membuat perbedaan dan memainkan umpan yang sulit. Saya bisa mengerti mengapa itu terjadi sekarang. Saya masih terlalu kecil, tetapi saya telah belajar bahwa Anda harus kejam. Anda tidak harus selalu peduli. Anda harus menunjukkan diri Anda yang sebenarnya di lapangan," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini.