Sehabudin Ahmad, pesepakbola asal Garut moncer di Liga 3 musim ini dengan mencetak belasan gol hanya dari tiga laga yang dimainkan. Meski tergolong tak lagi muda, Sehab tak pernah kehabisan mimpi untuk bisa main di Liga 1 dan membela Timnas Indonesia.
Sosok Sehabudin Ahmad, alias Sehab, saat ini tengah menjadi buah bibir di kalangan pencinta sepakbola Tanah Air. Bagaimana tidak, dia berhasil mencetak gol dalam pertandingan Liga 3 Regional Banten, kala timnya Adhyaksa Farmel FC menang telak 18-0 menghadapi Nathan Lebak FC, Sabtu (21/1).
Tak tanggung-tanggung, 11 gol yang dicetak Sehab ke gawang Nathan Lebak FC mengantarnya menjadi pencetak gol terbanyak di Liga 3 Regional Banten dengan total lesatan 19 gol. Yang lebih mencengangkan, 19 gol itu dicetak hanya dalam tiga penampilan saja sejauh ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehab merupakan pemain yang dibesarkan Persigar. Sebelum membela Adhyaksa Farmel FC, dia tercatat membela Persigar selama beberapa musim, termasuk menjadi pemain andalan di masa keemasan Persigar Garut yang hampir masuk ke Divisi Utama (Liga 2 sekarang) pada musim 2014.
Jika diukur dari standar pesepakbola, usianya kini tak muda lagi. Sehab yang lahir pada 8 Oktober 1993, saat ini berusia 29 tahun. Meski begitu, Sehab tak pernah kehilangan mimpi berlaga di kompetisi sepakbola tertinggi tanah air.
"Saya menyadari, usia sudah tidak muda lagi. Karena sebentar lagi saya menginjak kepala tiga. Tapi bagi saya umur bukan halangan, mimpi terbesar saya main di liga tertinggi masih harus saya wujudkan," ucap Sehab kepada detikJabar.
Sehab mengatakan kondisi fisiknya masih berani diadu dengan para pemain muda yang kini berlaga. Berbekal insting mencetak gol yang ciamik dan pengalaman yang segudang meski bermain di kompetisi terendah, dia berani bersaing.
"Saya yakin kesempatan itu pasti ada. Yang pasti saya terus menyiapkan diri dengan berlatih sungguh-sungguh, sembari menjemput kesempatan itu," katanya.
Sehab sebenarnya mendapat beberapa tawaran dari tim Liga 2 di musim lalu. Tapi, karena beberapa alasan, dia batal bergabung dan memutuskan bertahan di Adhyaksa Farmel FC. Meski begitu, dia mengaku tetap profesional dan memberikan kemampuan terbaik bagi klubnya saat ini.
"Banyak orang yang support saya. Jadi, tidak ada alasan bagi saya untuk tidak memberikan yang terbaik dan tampil maksimal di setiap laga," pungkas pria kelahiran Kecamatan Samarang, Garut itu.
(orb/orb)