Pria Spanyol yang Ingin Nonton Piala Dunia Hilang di Iran

Kabar Internasional

Pria Spanyol yang Ingin Nonton Piala Dunia Hilang di Iran

Tim detikNews - detikJabar
Jumat, 28 Okt 2022 11:30 WIB
DOHA, QATAR - MARCH 31: In this photo illustration an official FIFA World Cup Qatar 2022 ball sits on display ahead of the FIFA World Cup Qatar 2022 draw on March 31, 2022 in Doha, Qatar. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Bola Piala Dunia 2022. Foto: (Getty Images/David Ramos)
Jakarta -

Santiago Sanchez, seorang pria asal Spanyol yang melakukan perjalanan dari Madrid ke Doha, Qatar, untuk menonton Piala Dunia 2022 belum terdengar kabarnya sejak sehari setelah dia menyeberang ke Iran tiga minggu lalu.

Dikutip dari detikNews, Kementerian Luar Negeri Spanyol melaporkan bahwa yang bersangkutan hilang setelah memasuki Iran.

Dilansir Reuters, Jumat (28/10/2022), Santiago Sanchez (41) terakhir muncul pada 1 Oktober ketika dia mengirim foto kepada teman-temannya di perbatasan Irak-Iran dengan judul: 'Masuk ke Iran'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa media Spanyol menduga Sanchez telah ditangkap oleh pihak berwenang Iran. Sementara orang tuanya di Madrid mengatakan kepada saluran TV Telecinco bahwa itu adalah kemungkinan yang paling mungkin.

"Kemungkinan 99% bahwa dia berada di penjara di Iran, tetapi kedutaan (Spanyol) telah memberi tahu putri saya bahwa sampai mereka pergi ke penjara untuk menemuinya dan mendapat izin dari pemerintah Iran, mereka tidak dapat memberikan berita itu," kata ibunya Celia.

ADVERTISEMENT

Polisi memanggil orang tua untuk memberikan catatan gigi, barang-barang pribadi seperti sikat gigi dan foto tato Santiago Sanchez, yang akan mereka kirimkan ke Interpol.

Kementerian Luar Negeri Spanyol mengkonfirmasi Sanchez berada di Iran. Kedubes Spanyol di Teheran segera mencari informasi tentang keberadaannya untuk memberinya bantuan konsuler.

"Kedutaan melakukan kontak permanen dengan pihak berwenang Iran sejak diberitahu tentang hilangnya itu," kata Kedutaan Spanyol dalam sebuah pernyataan.

Iran menghadapi protes terbesar dalam sejarah kepemimpinan ulamanya setelah kematian Mahsa Amini (22) pada 16 September lalu. Amini adalah seorang wanita Kurdi Iran, yang ditahan oleh polisi moral di Teheran karena 'pakaian yang tidak pantas' dan meninggal dalam tahanan polisi.

Pada hari Kamis waktu setempat, pasukan keamanan Iran menembaki dan menahan pelayat yang berkumpul di kampung halaman Amini di Saqez, dekat perbatasan Irak. Aksi ini untuk menandai 40 hari sejak dia meninggal.

Miguel Bergado, teman dekat Sanchez dan sesama pelancong pada kesempatan sebelumnya, mengatakan dia tidak mendengar lagi tentang Sanchez sejak foto dia melintasi perbatasan.

"Dia akan dicap paspornya, membayar dan masuk," kata Bergado.

"Kami berusaha tenang karena Santi adalah orang berpengalaman yang menghormati aturan, budaya, dan perbatasan. Dia sudah pernah ke Iran, negara yang ramah... tapi kali ini adalah saat yang sulit," imbuhnya.

Sanchez meninggalkan Madrid pada Januari, melakukan perjalanan melintasi Eropa dan Turki, tidur di tenda, hotel, dan rumah para simpatisan, sebelum memasuki Irak.

Shanchez mengatakan kepada Reuters di Zakho di Kurdistan Irak bulan lalu bahwa dia berharap dia bisa bertemu tim Spanyol dan menginspirasi mereka untuk meraih kemenangan di Piala Dunia 2022.

"Jika Anda tidak menetapkan tanggal untuk impian Anda, Anda tidak akan mewujudkannya," katanya, menjelaskan bahwa tanggal kick-off 20 November mendorongnya melalui panas yang ekstrem dan ketidakpastian tentang makanan atau tempat tidur berikutnya.

Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Jalan Kaki ke Piala Dunia Qatar, Warga Spanyol Hilang di Iran

(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads