Buffon Sudah Nggak Butuh Trofi Liga Champions

Soccer Update

Buffon Sudah Nggak Butuh Trofi Liga Champions

Tim detikSport - detikJabar
Jumat, 23 Sep 2022 17:00 WIB
HAMBURG, GERMANY - JUNE 30:  Goalkeeper Gianluigi Buffon of Italy celebrates after teammate, Gianluci Zambrotta scores the opening goal during the FIFA World Cup Germany 2006 Quarter-final match between Italy and Ukraine at the Stadium Hamburg on June 30, 2006 in Hamburg, Germany.
  (Photo by Ben Radford/Getty Images)
Gianluigi Buffon. (Foto: Getty Images/Ben Radford)
Jakarta -

Gianluigi Buffon dikenal dunia sebagai salah seorang kiper terhebat yang pernah ada. Berbagai gelar sudah pernah diraihnya, tapi tidak dengan trofi Liga Champions.

Sepanjang karier profesionalnya, tak sekalipun Buffon meraih trofi si Kuping Besar. Ini jadi sisi miris tersendiri di balik gemilangnya pemain asal Italia itu.

Jika ditotal, Buffon sudah meraih 30 trofi di level klub dalam kariernya. Khusus bersama Juventus, ia mendapatkan 22 trofi. Sedangkan bersama Timnas Italia, ia pernah menjuarai Piala Dunia 2006.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi banyak yang menilai pencapaian Buffon tak sempurna karena belum pernah merasakan juara Liga Champions. Di kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu, pencapaian Buffon hanya menjadi runner-up sebanyak tiga kali bersama klub yang dibelanya.

Meski begitu, Buffon sudah tak butuh lagi trofi Liga Champions. Baginya, trofi Liga Champions bukan ukuran untuk melihat kualitasnya. Pria 44 tahun itu sama sekali tak ragu akan kualitas yang dimilikinya.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah memenangi banyak hal dalam hidup, tapi juga mengorbankan gelar-gelar lain. Saya senang pernah berjuang untuk meraihnya, tapi secara pribadi saya juga meraih kesuksesan dengan cinta dari fans," ujar Buffon seperti dilansir Football Italia.

"Dan saya tidak butuh, contohnya delapan trofi Liga Champions, untuk tahu betapa bagusnya saya. Bahkan tanpa memenanginya saya tahu kalau saya berharga."

Buffon sendiri tahu jika hidup pesepak bola akan menghadapi banyak kritik, baik saat muda hingga tua. Tapi ia memandang kritik yang ada sebagai pembakar motivasi untuk tetap tampil apik.

"Saya pakai kritik sebagai bahan bakar, khususnya ketika semakin tua. Sebagai anak muda, kritik-kritik itu benar-benar menyakitkan dan berisiko membuat Anda goyah. Ketika Anda dewasa, Anda melihatnya sebagai dorongan. Kadang, saya benar-benar butuh kritik, dan mencatat dari siapa kritiknya," jelas Buffon.

Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Buffon Tak Butuh Trofi Liga Champions untuk Mengukur Kemampuannya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads