Kabar bakal dihapusnya GBT sebagai venue Piala Dunia U-20 ini muncul usai FIFA mengunjungi Indonesia pada Juni lalu. FIFA saat itu menginspeksi venue dan fasilitas pendukung.
Dikutip dari detikSport, saat muncul kabar GBT tak layak jadi venue Piala Dunia U-20. Sebab saat itu FIFA mendapati fakta jika venue di Indonesia perlu diperbaiki.
Dari keenam venue yang sudah ditetapkan, Stadion GBT dinilai paling tidak layak. Alasannya gegara bau sampah.
Masalah bau sampah ini menjadi salah satu isu bagi FIFA terkait kabar pencoretan Stadion GBT. Stadion yang menjadi kandang Persebaya itu memang dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
Isu bau sampah ini memang sudah menjadi rahasia umum. Banyak kontestan Liga 1 yang mengeluhi bau tak sedap setiap kali bertandang ke stadion berkapasitas sekitar 50 ribu penonton itu.
"Setelah ini mereka (FIFA) ke Surabaya, mau lihat venue di sana. Saya minta ke FIFA, tolong Surabaya karena ini kota pahlawan," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, kepada wartawan.
"Dan (Persebaya) Surabaya salah satu pendiri PSSI selain Persib, Persis, Persija, dsb. Dan animo suporter dan penonton Surabaya besar sekali. Mereka senang, tapi memang ada permasalahan di sampah," ujarnya menambahkan.
PSSI pun berharap GBT benar-benar bisa dipakai untuk perhelatan akbar tersebut. Apalagi pembuangan sampah menurutnya sudah tak lagi dilakukan di dekat GBT.
"Jawaban Walikota (Surabaya, Eri Cahyadi) ini sudah tidak ada lagi kegiatan (pembuangan) sampah di tempat itu. Sudah dipindahkan ke TPA yang ada di sekitar Surabaya. Kita doakan ingin 6 venue ini digunakan," tutur Iriawan.
Selain Stadion GBT, Piala Dunia U-20 rencananya akan digelar di lima venue lainnya. Ada Stadion Gelora Sriwijaya, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul PSSI Harap FIFA Tetap Gunakan Stadion GBT buat Piala Dunia U-20 2023. (orb/orb)