Lokasi JIS Kurang Cocok di Jakarta, Lebih Pas di Madrid

Soccer Update

Lokasi JIS Kurang Cocok di Jakarta, Lebih Pas di Madrid

Tim detikSport - detikJabar
Senin, 12 Sep 2022 16:00 WIB
Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Waduk Cincin dengan latar belakang Jakarta International Stadium (JIS),  Papanggo, Jakarta Utara, Kamis (21/7).
Jakarta International Stadium. (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Jakarta International Stadium (JIS) sedang jadi perbincangan hangat. Hal itu gegara stadion itu tak bisa dipakai untuk FIFA matchday oleh Timnas Indonesia.

Berdasarkan hasil kunjungan tim dari FIFA, JIS dinilai kurang layak untuk menggelar event internasional seperti FIFA matchday. Alasannya mulai dari pintu masuk hingga tempat parkir yang kurang representatif.

Keberadaan JIS sendiri dinilai kurang tepat berada di Jakarta. Bahkan, stadion seperti JIS dinilai lebih cocok berada di Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari detikSPort, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyebut JIS yang saat ini berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara, lebih cocok berada di tengah-tengah Kota Madrid atau London. Hal itu tak lepas dari fungsinya yang mewakili kota di negara tersebut.

JIS sendiri awalnya dijadwalkan menjadi lokasi kedua laga uji coba Timnas Indonesia Vs Curacao pada 27 September. Sebelum itu, Garuda lebih dulu menjamu Curacao di Gelora Bandung Lautan Apri pada 24 September.

ADVERTISEMENT

Namun FIFA menilai JIS tidak layak untuk menggelar laga tersebut. PSSI akhirnya membatalkan penggunaan JIS untuk laga Indonesia vs Curacao.

Yunus mengatakan, FIFA sudah melakukan supervisi pada saat pembangunan JIS. Tapi, PSSI tidak terlibat dalam supervisi itu.

"Setahu saya dengan PSSI tidak pernah (ada komunikasi). Saya 2016 sudah di PSSI, 2017 di EXCO, mungkin dengan pihak lain," kata Yunus, saat ditemui di sela-sela pembukaan rakernas KONI Pusat, di Hotel Sultan, pada Senin (12/9/2022).

"Tetapi kita juga mengetahui bahwa disupervisor oleh FIFA, hanya saja kita tidak tahu persis. Namun, bagi kami itu sudah benar. Lebih benar lagi ketika JIS itu berada di tengah-tengah kota Madrid, London, dan Milan. Itu sangat representatif untuk sebuah stadion," Yunus menjelaskan.

"Karena kan beda infrastruktur dan sekelas stadion JIS itu sangat cocok berada di tengah-tengah kota Madrid, Milan, aksesnya di Madrid kita tahu bersama tempat parkirnya di luar juga bagus, di Eropa khususnya."

Menurutnya, pembangunan JIS tidak salah. Tapi, ada hal lain yang harusnya diperhatikan FIFA saat melakukan supervisi. Sebab, karakter lingkungan setempat dan iklim suporter Indonesia berbeda dengan di Eropa.

"Tidak salah untuk FIFA membangun stadion sekelas itu, tetapi FIFA tahu enggak di sekitarnya ada kereta api, pemukiman padat penduduk, jalan sempit, dan tak ada kantung-kantung parkirnya. Itu yang bagi kami saat ini belum sesuai dengan karakter suporter Indonesia," tuturnya.

"Lalu ketika nanti tim tamu misalnya, langsung berhenti di area umum, di sana ada pemain-pemain hebat yang juga ada ribuan suporter yang melihatnya, itu kan keamanannya kurang begitu bagus. Ketika bis itu tidak bisa masuk langsung ke dekat akses lorong masuk ke ruang ganti. Itu yang kami khawatirkan."

Namun JIS bukan berarti tak bisa benar-benar digunakan untuk Timnas Indonesia. Stadion itu disebut kelak bisa digunakan, sekitar 3-5 tahun lagi. Syaratnya, ada sejumlah fasilitas yang harus diperbaiki.

"Bisa saja nanti kantung-kantung parkir di luar diperbaiki, kemudian juga jalan masuk diperbaiki. Kita tahu bersama bahwa karakter suporter kita kan beda dengan di Eropa yang antre dan disiplin. Ketika nanti dengan puluhan ribu suporter hanya dengan satu flow masuknya, itu kan bisa stagnan, apalagi bus tamu yang kita jaga," kata Yunus.

Artikel ini telah terbit di detikSport dengan judul Sekjen PSSI: JIS Cocoknya di Tengah Kota Madrid atau London.

(orb/orb)


Hide Ads