Taktik 'Heavy Metal Football' Liverpool Mulai Makan Korban

Soccer Update

Taktik 'Heavy Metal Football' Liverpool Mulai Makan Korban

Tim detikSport - detikJabar
Jumat, 09 Sep 2022 17:15 WIB
NAPLES, ITALY - SEPTEMBER 07: Head coach Jurgen Klopp of Liverpool FC gestures during the UEFA Champions League group A match between SSC Napoli and Liverpool FC at Stadio Diego Armando Maradona on September 7, 2022 in Naples, Italy. (Photo by Matteo Ciambelli/DeFodi Images via Getty Images)
Liverpool (Foto: DeFodi Images via Getty Images/DeFodi Images)
Liverpool -

Penampilan Liverpool telah menurun setelah banyak pemain yang cedera. Hal tersebut diduga karena gaya bermain 'heavy metal football' yang mulai memakan korban.

Dilansir detikSport, 'heavy metal football' adalah istilah yang disematkan pada gaya permainan gegenpresing Klopp. Para pemain dituntut berlari lebih banyak di lapangan untuk merebut bola.

Selain itu gegenpresing Klopp menerapkan serangan balik cepat dan pressing tinggi. Tentunya dituntut fisik prima para pemain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klopp menerapkan taktik tersebut sejak masih membesut Borussia Dortmund hingga menjadi manajer Liverpool pada 2015. Sederet prestasi berhasil diraih manajer Jerman itu di Anfield, termasuk titel Liga Champions dan Liga Inggris.

Namun gaya ini dinilai memiliki efek samping. Para penggawa inti The Reds mengalami penurunan fisik, banyak pemain dihajar cedera, hingga berujung hasil-hasil buruk di lapangan.

ADVERTISEMENT

Liverpool tertatih-tatih di awal musim Liga Inggris 2022/2023 dan tertahan di urutan ketujuh klasemen sementara dengan 9 poin dari enam laga. Itu adalah start terendah yang dialami Klopp sejak menukangi Merseyside Merah.

Legenda Liverpool Jamie Carragher mengatakan, The Reds terkena dampak besar setelah tanpa henti memainkan sepakbola intensitas tinggi bertahun-tahun.

"Masalah malam ini bukan permainannya. Lupakan pertandingan ini. Bagi saya, kekhawatiran besar adalah bertanya pada diri sendiri apakah ini akan berlanjut sepanjang musim, atau apakah kami menghadapi akhir dari sebuah siklus," kata Carragher usai duel Napoli vs Liverpool, dilansir dari Marca.

"Apakah kami menghadapi penurunan fisik besar-besaran karena cara bermain dan intensitas selama lima atau enam tahun terakhir? Jika mereka terus bermain seperti ini, mereka akan memiliki masalah besar di Premier League dan untuk melaju ke babak berikutnya di Liga Champions... Ini sepakbola bunuh diri," sambungnya.

"Liverpool bukan lagi salah satu tim terbaik di Premier League dan Eropa. Itu artinya mereka akan lebih banyak bertahan, kekurangan defensif mereka akan lebih terlihat dan kita akan melihat mereka lebih sedikit menguasai bola," Jamie Carragher mengungkapkan.


Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Liverpool dan Meledaknya Bom Waktu 'Heavy Metal Football'. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads