Pelecehan seksual pada dunia olahraga masih saja ditemukan. Belakangan, kasus pelecahan yang dialami perempuan terjadi di dalam stadion saat pertandingan sepak bola berlangsung.
Kampanye untuk menyetop aksi pelecehan seksual di dalam stadion gencar dilakukan, termasuk oleh Viking Girls, suporter perempuan Persib Bandung.
Salah satu cara yang dilakukan Viking Girls yakni dengan memasang spanduk besar bertuliskan 'Stop Pelecehan Seksual Di Stadion'. Spanduk itu terpampang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat laga antara Persib melawan RANS Nusantara FC, Minggu (4/9/2022) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Viking Girls Risna Juliawati membenarkan soal pemasangan spanduk tersebut. Spanduk berlatar putih itu membentang di tribun VIP Barat Selatan Stadion GBLA.
"Iya itu yang bikin kita (Viking Girls). Kita bikin sendiri, ngecat sendiri itu mulai pengecatan sampai pemasangan," kata Risna saat dihubungi detikJabar melalui sambungan telepon, Senin (5/9/2022).
Risna mengungkapkan alasan Viking Girls memasang spanduk tersebut karena masih adanya aksi pelecehan seksual di stadion yang dialami oleh kaum perempuan.
Ia mengungkapkan kasus pelecehan di stadion terjadi pertama kali saat laga antara Persib melawan Persebaya Surabaya di ajang Piala Presiden 2022 beberapa waktu lalu.
"Itu kan beberapa kali kita dapat pelecehan seksual. Kita awalnya saat pertandingan Persib vs Persebaya di GBLA itu anggota kita ada yang kena pelecehan, tapi nggak tahu itu pelakunya oknum Bobotoh atau oknum suporter lawan kita nggak tahu," ungkapnya.
Karena kejadian itu, Viking Girls mulai mengkampanyekan agar pelecehan seksual tidak lagi terjadi di dunia olahraga khususnya di dalam stadion sepak bola.
Viking Girls juga telah meminta kepada panpel pertandingan Persib Bandung untuk membuat jalur khusus bagi perempuan yang ingin menyaksikan pertandingan langsung di dalam stadion.
"Cuma memang sejak kejadian itu kita up ke sosmed soal sport sexual harassment ini, kita dapat dukungan akhirnya kita minta ke panpel untuk dibuatkan jalur khusus perempuan," ujarnya.
"Alhamdulilah pada saat lawan Madura United (30 Juli) itu ada jalur khusus perempuan, masuk ke tribun, petugas pengecekan juga perempuan karena sebelumnya nggak ada," sambungnya.
Menurut Risna kampanye sedikitnya berhasil menekan aksi pelecehan di dalam stadion saat laga digelar di Bandung. Namun Viking Girls kembali menemukan aksi tak senonoh yang dilakukan oknum suporter saat away ke Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Setelah itu di Bandung alhamdulilah udah aman ternyata ada juga pas away ke Sleman tapi bukan dari kita yang kena tapi dari suporter perempuan Sleman yang kena," ungkapnya.
Dari situlah, Viking Girls kembali getol mengampanyekan aksi serupa yang ujungnya banyak bermunculan para suporter perempuan yang mengaku pernah mendapat pelecehan saat ada di stadion.
"Makanya kita dari situ gencar lagi menggemborkan hal ini biar apa biar sadar gitu kalau kita perempuan juga pengen aman dan nyaman pas nyetadion," ucap Risna.
Risna menjelaskan pelecehan seksual di stadion masih sering terjadi. Sebab mayoritas penonton yang datang lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan. Padahal marwahnya, laki-laki seharusnya melindungi perempuan, bukan melecehkan.
"Karena mungkin untuk perempuan nyetadion masih sedikit yah dibanding laki-laki, jadi masih rawan. Makanya dengan begitu kedepan mudah-mudahan tidak ada lagi hal gitu (pelecehan), biar pada sadar seharusnya laki-laki melindungi kita," tutup Risna.
(bba/orb)