Tradisi Viking Menjaga Spirit 'Patung Persib'

Tradisi Viking Menjaga Spirit 'Patung Persib'

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 02 Sep 2022 16:00 WIB
Monumen Sepak Bola di Kota Bandung.
Monumen Sepak Bola. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Selain menjadi simbol kebesaran sepakbola di Kota Bandung, Monumen Sepak Bola atau Patung Persib yang ada di Jalan Lembong-Tamblong juga melekat akan tradisi yang telah ada sejak lama. Tradisi itu yakni memandikan patung yang dilakukan Bobotoh, pendukung Persib.

Tradisi memandikan patung Persib hampir selalu dilakukan tiap tahunnya. Biasanya itu dilakukan pada momen-momen tertentu seperti ulang tahun Persib pada 14 Maret dan ulang tahun Viking Persib Club pada 17 Juli.

"Tradisi memandikan patung setau saya memang sudah lama dilakukan ketika ulang tahun Persib atau ulang tahun Viking suka dimandikan," kata Pengurus Viking Persib Club (VPC), Arland Siddha saat dihubungi detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arland mengungkapkan Patung Persib itu didirikan sebagai simbol dari masa kejayaan sepak bola Bandung era terdahulu. Seperti diketahui, di tahun 1986-1990, Persib sedang berada di masa keemasannya dengan meraih dua gelar juara perserikatan.

Karena prestasi itu juga, Bandung kemudian dianggap sebagai kiblat dari sepak bola Indonesia.

ADVERTISEMENT
Monumen Sepak Bola di Kota Bandung.Warga melintas di sekitar Monumen Sepak Bola di Kota Bandung. Foto: Wisma Putra/detikJabar

"Kan patung itu sebagai simbol Bandung juara di era perserikatan dulu dan dianggap penghormatan terhadap Bandung sebagai kota sepak bola dengan Persibnya, Bobotohnya sehingga ada tradisi itu," ucapnya.

Menurutnya tujuan memandikan patung Persib adalah untuk menumbuhkan lagi semangat sepak bola Bandung. Karena jika tidak, dikhawatirkan warga dan generasi muda Bandung lupa akan sejarah jika sepak bola di Kota Kembang ini pernah berjaya.

"Tujuan memandikan patung itu agar semangat sepak bola bisa tumbuh lagi, Bandung pernah juara Persib pernah juara. Simbol ini mengingatkan Bandung sebagai kiblat sepak bola," ujarnya.

"Kalau tidak ada tradisi itu khawatir banyak yang melupakan hanya simbol saja, tapi tidak terbangun spiritnya," sambung Arland.

Saat ditanya soal sosok pemain yang dijadikan patung itu, Arland mengungkapkan patung Persib itu tidak menggambarkan sosok siapapun.

Memang kata dia, banyak anggapan patung itu adalah patung Ajat Sudrajat atau Robby Darwis. Sebab dua pemain itu yang paling bersinar di tahun 1990-an.

Monumen Sepak Bola di Kota Bandung.Monumen Sepak Bola di Kota Bandung. Foto: Wisma Putra/detikJabar

"Memang ada orang yang mengatakan patung Ajat, Robby Darwis ya karena legend Persib yang kemudian jadi perbincangan paling lama," jelasnya.

Arland mengungkapkan wajar jika banyak orang yang kemudian mengkaitkan patung itu dengan dua nama tersebut karena jasa-jasa terhadap sepak bola Bandung.

"Kedua orang itu ya kalau saya di awal mengetahui patung Ajat karena spiritnya hingga jadi legend, punya karakter khas. Robby sebagai defender yang punya karakter kuat. Jadi penamaan itu ya wajar aja walaupun mukanya tidak ada yang mirip, tapi ini bagian menghormati legenda Persib," tutup Arland.

Namun, nama patung itu pada akhirnya tergantung persepsi masing-masing. Bahkan, pada akhirnya ada yang menyebut itu sebagai Patung Persib. Terlepas dari apa dan siapa namanya, patung itu menegaskan eksistensi sepak bola Bandung dan kejayaannya di masa lampau.

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads