Sebuah patung berdiri kokoh di pertigaan Jalan Lembong-Tamblong, Kota Bandung. Patung berbentuk pemain sepak bola itu adalah salah satu monumen paling ikonik di Kota Bandung.
Patung ini menggambarkan seorang pemain sedang berlari sambil membawa bola ini telah diresmikan sejak 8 Mei 1990. Secara formal, patung ini diberi nama Monumen Sepak Bola. Tapi, publik Bandung menyebutnya dengan ragam nama, mulai dari Patung Ajat Sudrajat, Patung Robby Darwis hingga Patung Persib.
Lalu, siapa pembuat patung ini? Patung atau monumen itu diketahui dibuat Nyoman Nuarta, seorang seniman patung terkenal. Nyoman membuat patung tersebut setelah diminta Wali Kota Bandung saat itu, Ateng Wahyudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat berbincang dengan detikJabar, Selasa 30 Agustus 2022, Nyoman mengatakan patung itu digagas Ateng Wahyudi. Saat itu, sebelum tahun 1990, Nyoman menceritakan Ateng meminta dirinya membuat patung bernuansa olahraga.
"Patung sepak bola itu yang menggagas almarhum Bapak Ateng dan saya kenal baik. Beliau minta, 'Pak Nyoman coba dong buatin Kota Bandung patung yang berbau olahraga'," kata Nyoman kepada di Nu Art Sculpture Park, Bandung belum lama ini.
![]() |
Mendapat permintaan dari Ateng, Nyoman kemudian membuat sketsa patung pemain sepak bola. Saat itu ia membuat sketsa seorang pemain yang sedang berlari, lengkap dengan bayangannya.
Namun kata Nyoman, Ateng tidak menyetujui sketsa itu. Alasannya karena adanya bayangan yang dibuatnya dianggap sebagai musuh dari pemain yang akan dibuat patung.
"Saya berpikir kemudian saya buat sketsanya, nah sketsanya kita buat, dan waktu itu gaya berlari dan ada bayangan berlarinya. Tapi terus waktu dilihatkan ke Pak Ateng, ngapain katanya buat musuhnya," ungkap Nyoman.
Alasan dibuatnya Monumen Sepak Bola. Simak di halaman selanjutnya.
Menurutnya dengan area untuk patung yang berada di Jalan Lembong-Tablong yang cukup luas, jauh lebih baik jika patung di sana tidak tunggal.
Oleh sebab itu, Nyoman memberi kesan bayangan. Namun karena tak disetujui Ateng, patung yang dibuat akhirnya seperti yang sekarang dilihat. Hanya ada satu pemain yang sedang berlari membawa bola.
![]() |
"Padahal sebenarnya itu bayangan yang lari. Nggak usah lah kata dia (Ateng Wahyudi). Padahal kalau kita lihat tempatnya kan melebar ya, kalau ada sapuan begitu (bayangan), nggak hanya satu patung, itu akan lebih bagus, lebih terisi," ujarnya.
"Tapi karena tidak disetujui ya sudah lah. Sebenarnya tidak seperti itu, kan patung itu harus menguasai ruang, ruang di jalan itu cukup besar, lebar. Kalau patungnya satu kan kurang, nah saya buat bayangan dari si pemain ini," lanjutnya.
Nyoman juga mengungkapkan alasannya memilih membuat patung pemain sepak bola. Saat itu, kata Nyoman, sepak bola menjadi olahraga favorit warga Bandung.
Bukan tanpa sebab, Bandung saat itu sangat identik dengan Persib. Persib memang sedang sangat berprestasi di kompetisi perserikatan setelah berhasil meraih juara di tahun 1986 dan 1990.
"Patung ini menggambarkan semangat sepak bola Bandung, ini kan luar biasa dalam sepak bola nah ini. Saya tangkap, saya abadikan semangatnya orang Bandung terhadap sepak bola itu," ujar Nyoman.