Persib Bandung babak belur dihajar PSM Makassar. Persib tumbang dengan skor mencolok 1-5 dalam laga lanjutan Liga I 2022/2023 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan.
Pada laga yang digelar Senin (29/8/2022) malam itu, 5 gol PSM dicetak melalui brace Yakob Sayuri dan Ramadhan Sananta, serta satu gol Willem jan Pluim. Sedangkan satu gol Persib dihasilkan lewat tendangan Marc Klok.
Kekalahan itu kian membenamkan Marc Klok cs di posisi ke-14 klasemen sementara dengan raihan 7 poin, hasil dari 2 kali menang, 1 kali imbang, dan 4 kali kalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentolan Viking Lembang, Kukuh Wiguna mengatakan faktor utama penyebab kekalahan memalukan itu yakni mental pemain yang jeblok dan tak ada daya juang di lapangan.
"Paling utama mental. Bagaimanapun kalau mental sudah kena pasti tidak berjalan dengan baik karena berpengaruh ke daya juang pemain. Jadi sebelum bertanding sudah kalah duluan. Terlihat dengan hasil ini, sangat memalukan," kata Kukuh saat dihubungi detikjabar, Selasa (30/8/2022).
Ia mengatakan kekalahan Persib Bandung dari PSM Makassar sebetulnya sudah diprediksi melihat hasil pertandingan sebelumnya. Namun yang tak diduga gawang I Made Wirawan dibobol 5 kali.
"Sebetulnya kekalahan ini sudah diprediksi, tapi tidak sebesar ini juga. Ini kekalahan terbesar dalam sejarah, tentunya sangat memalukan. Sangat memperlihatkan perbedaan kelas terutama di mental," ucap Kukuh.
Menurut Kukuh dengan skuad mentereng tak semestinya Persib menelan kekalahan memalukan hingga terpuruk di papan bawah klasemen Liga Indonesia.
Ia menilai mesti ada perombakan skuad yang diturunkan dalam laga selanjutnya demi penyegaran komposisi. Misalnya Ciro Alves dan Daisuke Sato yang dicadangkan supaya memberikan kesempatan pada pemain lain yang lebih bergairah.
"Ada sesuatu yang mengganjal, kenapa pemain tidak menunjukkan penampilan terbaik. Cadangkan dulu pemain yang mentalnya down, pasang pemain yang punya gairah bermain. Coba pemain ada Arsan, Rumakiek, bisa diturunkan," tutur Kukuh.
Bermain Individu
Sementara itu, legenda Persib Bandung Yudi Guntara memberikan analisis yang membuat tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat rapuh. Yang membuat Persib Bandung mudah dibobol lawan karena para pemain terlalu banyak bermain individu.
"Saya sering bilang sampai saat ini Persib masih bermain secara individu. Itu yang menjadi alasan kenapa Persib banyak kebobolan. Tidak ada komunikasi antarlini," kata Yudi.
Menurut Yudi, kerja sama tim tak terlihat dari beberapa laga yang sudah dijalani Persib Bandung. Kondisi tersebut membuat para pemain lebih sering kehilangan bola sehingga memudahkan tim lawan melakukan serangan balik.
"Dampak buruk bermain individual membuat para pemain lebih cepat lelah dan cedera. Aksi individu juga tidak efektif," ujar Yudi.
(orb/orb)