Sepak bola kembali memakan korban. Suporter PSS Sleman, Aditya Eka Putranda meninggal dunia karena dikeroyok setelah menonton pertandingan PSS Sleman menghadapi Persebaya Surabaya, Sabtu (27/8) malam.
Meninggalnya suporter PSS Sleman membuat Viking Persib Club (VPC) ikut berduka. Viking menyesalkan insiden yang menghilangkan nyawa suporter kembali terjadi untuk kesekian kalinya.
"Yang pertama kami berduka cita mendalam atas insiden suporter Sleman. Ini bukan hanya duka bagi Sleman saja tapi juga duka untuk sepakbola nasional karena kita lagi-lagi dihadapkan pada sepakbola kembali memakan korban," kata Arland Siddha, pengurus VPC saat dihubungi detikJabar, Senin (29/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arland sangat menyayangkan sepakbola yang seharusnya menjadi hiburan untuk mempersatukan seluruh lapisan masyarakat justru memberikan kabar duka bagi keluarga yang ditinggalkan.
Ia pun menuturkan, sebagai suporter yang benar-benar memiliki tujuan untuk mendukung tim kesayangan, seharusnya bisa lebih menahan diri dan bersikap dewasa.
Soal insiden yang membuat nyawa suporter PSS melayang, Arland tidak ingin menyalahkan pihak manapun. Namun dengan tegas ia meminta peran dari federasi sepakbola dalam hal ini PSSI untuk bisa memainkan perannya agar kejadian serupa tidak terulang.
"Peran federasi juga perlu muncul, jadi tidak ada persoalan yang saling menyalahkan jadi perlu ada pembinaan. Asosiasinya harus memainkan perannya dalam konteks pembinaan suporter, apa yang jadi titik lemah suporter diberi edukasi," katanya.
Peran Federasi Kurang Maksimal
Sejauh ini kata Arland, peran federasi dalam hal pembinaan suporter masih kurang maksimal. Sementara pimpinan teratas di federasi sepakbola Indonesia saat ini dianggap kurang perhatian.
"Saya melihat PSSI kalau dilihat Ketum juga sedang sibuk membranding diri ya, saya tidak menyalahkan itu tapi disisi lain ketika ada yang meninggal mereka juga harusnya aware dan berduka," tegasnya.
"Juga mencari tahu sehingga nantinya bisa diantisipasi kedepannya agar tidak terjadi lagi. Federasi harus melihat bahwa ada persoalan yang luar biasa di suporter," tutup Arland.
(bba/iqk)