Mimpi masyarakat Kota Cimahi untuk bisa menggunakan lagi Stadion Sangkuriang sebagai tempat bermain bola nampaknya segera menjadi kenyataan. Pemerintah Kota Cimahi mulai merevitalisasi stadion tersebut.
Namun jangan bayangkan dulu stadion seluas 2,3 hektare itu bakal dipugar seluruhnya karena revitalisasi yang dimulai pada Agustus 2022 ini baru difokuskan pada perbaikan lapangan serta pemasangan pagar saja.
Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 5,550 miliar dari kebutuhan anggaran sebelumnya mencapai Rp 7,5 miliar. Namun setelah ada penyesuaian maka anggaran revitalisasi tahap awal itu diturunkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini fokus kepada merevitalisasi lapangan sepakbola ditambah pagar pengaman," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kota Cimahi Budi Raharja kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).
Artinya bangku penonton di tribun yang rusak tak terurus, tempat duduk penonton yang mengelilingi stadion ditumbuhi rumpuh dan tumbuhan merambat, benteng yang miring dan hampir roboh belum akan diperbaiki pada revitalisasi tahun ini.
"Inginnya kami memang memperbaiki benteng yang sudah miring, tapi memang anggaran tidak cukup. Jadi untuk pengamanan sementara dibuat pagar di sepanjang lapangan, itu yang akan dikerjakan," tutur Budi.
Jika mengacu pada Detail Engineering Design (DED) yang telah dibuat sejak 2018 lalu, total anggaran revitalisasi kompleks Stadion Sangkuriang mencapai Rp 270 miliar. Namun anggaran itu sulit disediakan sekaligus oleh Pemkot Cimahi.
"Pembangunan ini bertahap, tahun depan bisa lewat APBD dengan melihat kemampuannya berapa. Selanjutnya tahap kedua seperti apa sambil meminta bantuan ke provinsi. Manakala kita dapat bantuan dari pusat maupun provinsi bisa berlanjut lagi (revitalisasi)," ujar Budi.
Budi mengatakan revitalisasi tahap awal ini tetap disesuaikan dengan hasil review DED dan hasil konsultasi dengan Bantuan Teknis (Bantek) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengacu pada DED master plan tahun 2018.
"Kita melakukan revitalisasi tahap pertama ini tetep mengacu pada master plan. Tapi untuk benteng dan tribun masih seperti ini, cuma di anggaran perubahan mengajukan pemeliharaan, tidak besar hanya untuk pengecatan tembok dan pengamanan," kata Budi.
Klaim Menggunakan Rumput Berstandar FIFA
Berbicara soal teknis perbaikan lapangan yang kondisinya juga amat memprihatinkan, Budi mengatakan rumput lapangan yang akan digunakan sesuai dengan standar FIFA.
"Untuk standar rumput yang akan digunakan yaitu standar FIFA sesuai kesepakatan kontrak itu memang standar FIFA," kata Budi.
Pengerjaan perbaikan ikon Kota Cimahi itu ditargetkan bakal rampung pada Desember mendatang atau selama 140 hari pengerjaan, namun baru bisa digunakan pada awal 2023 nanti.
"Prioritas untuk sepak bola amatir khususnya SSB di bawah koordinasi Askot Cimahi, tapi kalau untuk penggunaan pertandingan Liga 3 belum memenuhi syarat. Untuk masyarakat sah-sah saja jika ingin menggunakan, nanti diatur jadwalnya," ujar Budi.
Simak Video "Video: 4 Bangunan di Cimahi Kebakaran, Asap Membubung Tinggi"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)