Saat sang Legenda Bicara Mirisnya Lini Depan Persib

Saat sang Legenda Bicara Mirisnya Lini Depan Persib

Muhammad Fadhil Raihan - detikJabar
Jumat, 05 Agu 2022 08:45 WIB
Sutiono Lamso.
Sutiono Lamso. (Foto: Muhammad Fadhil Raihan/detikJabar)
Bandung -

Legenda Persib Bandung Sutiono Lamso prihatin dengan minimnya striker lokal di Persib yang dapat bersaing dengan striker asing. Striker Persib era 1990-an ini melihat juru gedor lokal kurang mendapat kepercayaan bermain.

Padahal, striker lokal harusnya diberi kesempatan bermain. Sehingga pelan-pelan mereka akan matang dan menjelma jadi andalan klub, termasuk Timnas Indonesia.

"Kita harusnya memberi kesempatan terhadap pemain lokal, terutama striker," ucap Sutiono di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, Kamis (4/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutiono mengatakan sebenarnya banyak potensi striker lokal yang dapat dikembangkan. Namun, muncul atau tenggelamnya striker lokal sangat tergantung pada keberanian tim pelatih. Ia pun memberi pesan kepada tim pelatih Persib.

"Pertama tingkatkan performa individu, terus kalau mentalnya udah bagus, kasih kesempatan (bermain)," tambah Sutiono.

ADVERTISEMENT

Sutiono sendiri merupakan sosok pahlawan di balik gelar juara Persib edisi pertama Liga Indonesia 1994/1995. Pada partai final, Sutiono mencetak gol tunggal ke gawang Petrokimia Putra.

Sebagai mantan ujung tombak Persib, ia merasa prihatin karena tim 'Maung Bandung' kurang memiliki striker lokal yang mumpuni. Hal ini kontras dengan Persib di era masih jadi klub tradisional yang mengandalkan darah lokal di semua lini, termasuk sektor penyerangan.

"Prihatin lah ya kita nggak punya striker lokal," kata Sutiono.

Kini stok ujung tombak Persib berisikan David da Silva, Ciro Alves, Ezra Walian, dan Ridwan Ansori. David dan Ciro merupakan striker yang berasal dari Brazil. Sementara Ezra merupakan striker hasil naturalisasi dari Belanda. Stok striker lokal Persib hanya Ridwan Ansori yang masih tergolong muda.

(ors/ors)


Hide Ads