Pemain muda Persib Bandung Robi Darwis siap memperbaiki kesalahannya pada pertandingan Liga 1 2022 melawan Bhayangkara FC pada Minggu (24/7/2022). Di laga tersebut, Robi sempat membuat blunder yang berujung gol bagi Bhayangkara.
Laga melawan Bhayangkara yang berakhir imbang 2-2 merupakan laga debut bagi Robi Darwis. Pemain berusia 18 tahun yang dipromosikan dari Diklat Persib ini tampil sejak menit awal pertandingan.
Bermain sebagai gelandang bertahan, Robi bermain cukup apik di laga tersebut. Ia beberapa kali mampu memutus aliran bola dari para pemain Bhayangkara yang mengarah ke pertahanan Persib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun nasib kurang baik menimpa Robi di laga pertamanya ini. Ia melakukan blunder hingga membuat Persib tertinggal 0-1 dari Bhayangkara.
Blunder itu terjadi pada menit 39. Laga yang saat itu berjalan dengan tempo lambat tiba-tiba dikejutkan gol dari Youssef Ezzejjari. Gol itu tercipta karena blunder Robi.
![]() |
Robi pun mengakui kesalahannya itu. Ia mengatakan kesalahan di laga debutnya itu merupakan proses dirinya untuk bisa bermain lebih baik lagi di pertandingan berikutnya.
"Untuk kemarin alhamdulilah dikasih kesempatan untuk debut dan alhamdulilah berjalan lancar walaupun ada beberapa kendala. Mungkin itu kesalahan fatal dan menurut Robi itu sebagian dari proses," kata kata Robi usai menjalani latihan di Stadion Persib, Kota Bandung, Selasa (26/7/2022).
Robi memastikan telah mengevaluasi permainannya sendiri. Ia berjanji memperbaiki kekurangan di laga melawan Bhayangkara jika kembali mendapat kesempatan bermain.
"Tentunya Robi akan terus belajar untuk memperbaiki apa kekurangan kesalahannya. Kalau kaya kemarin kesalahan fatal akan Robi perbaiki dan tidak akan diulangi lagi. Itu jadi sebuah proses untuk lebih baik lagi," ungkapnya.
Selain melakukan blunder, Robi juga mendapat sorotan karena kelelahan. Ia hanya bermain selama 59 menit sebelum ditarik keluar oleh pelatih Robert Albert.
Sebagai pemain yang baru dipromosikan, Robi mengakui ada perbedaan kekuatan fisik antara pemain-pemain muda dan yang telah memiliki pengalaman. Sehingga ia pun mulai menggenjot kekuatan fisiknya.
"Sebenernya kalau dibilang beda (fisik) iya karena jenjangnya beda ini senior dan tekanan berbeda. Mungkin di junior nggak ada suporter, kalau ada sedikit, tapi kalau senior dengan ribuan Bobotoh dan tekanan dari luar itu jadi tantangan," ujarnya.
(bba/ors)