Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kembali jadi sorotan, pasalnya saat ini klub Persib Bandung tengah mencari 'rumah' untuk mengarungi Liga 1 2022.
Sejak pandemi COVID-19, tak nampak ada aktivitas pertandingan atau latihan sepak bola di sana, padahal seharusnya stadion GBLA jadi markas tim kesebelasan Persib Bandung.
Terletak di Jalan Gerbang Biru, Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, membuat penamaan awalnya jadi Stadion Gedebage. Nama tersebut hanya sementara sebelum dibuat peraturannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian nama stadion akhirnya dilakukan lewat polling SMS oleh masyarakat. Hasilnya, nama Stadion Gelora Bandung Lautan Api menjadi suara terbanyak. Hasil polling tersebut sudah disepakati berbagai kalangan dan sudah ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Kota Bandung.
Berkaca pada sekitar tahun 2009, stadion ini mulai dibangun. Saat itu stadion GBLA direncanakan oleh mantan Walikota Bandung Dada Rosada, untuk diresmikan Desember 2012.
Kenyataannya peresmian harus diundur, baru terlaksana pada Mei 2013 dan itu pun belum sepenuhnya rampung. Lantaran dibangun pada era Dada Rosada, sempat muncul wacana untuk menamai stadion ini Gelora Dada Rosada, namun hal itu hanya jadi wacana belaka.
Anggaran pembangunan terbilang cukup fantastis, yakni Rp 546 miliar. Dengan anggaran ini, stadion diciptakan memenuhi standar kualitas internasional. Rumput yang digunakan pun Zoysia Matrella Merr, yang dikenal rumput paling top di standar FIFA.
Stadion berada tepat di cekungan Danau Purba Bandung, yang sebetulnya tanahnya mudah amblas. Oleh karena itu, sampai tahap pelaksanaan proyek hambatan utama adalah pengurugan tanah dan keterlambatan perizinan ke PU untuk bukaan akses tol untuk pengangkutan material. Lahannya seluas 40 hektare, termasuk infrastruktur jalan.
Stadion GBLA dilengkapi dengan lapangan sepak bola, atletik, kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, e-board, scoring board dan kursinya tahan api dengan kursi merk Ferco. Jumlah kursi penonton hanya 40.000 orang. Jika tanpa kursi sebenarnya bisa menampung 72.000 orang.
Sayangnya baru beberapa tahun kerusakan demi kerusakan selalu terjadi. Bangunan ini tak sekokoh kelihatannya, kualitas material yang digunakan ternyata kurang apik. Keretakan terjadi di dinding dan pijakan stadion, bahkan lapangan sepak bola dan lahan parkir amblas.
Dari sinilah Yayat Ahmad Sudrajat, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) tahun 2009 hingga 2010 ditangkap atas kasus korupsi dana pembangunan stadion. Ia tak sendiri, beberapa pejabat kontraktor dan konsultan pun turut mendekam di jeruji besi. Kerugian negara diduga mencapai Rp 103 miliar lebih. Yayat pun divonis hakim 5,5 tahun penjara.
Stadion ini sempat digunakan untuk beberapa pertandingan resmi seperti pertandingan persahabatan melawan Malaysia pada 2014, dan menjadi lokasi pembukaan PON 2016. Kerusakan demi kerusakan yang terjadi, coba diperbaiki agar stadion bisa digunakan.
Pada tahun 2018, stadion ini menjadi saksi insiden maut yang mewarnai laga Persija vs Persib. Kala itu salah satu suporter Persija Haringga Sirla melayang akibat pengeroyokan beberapa suporter Persib.
Kerusakan beberapa infrastruktur dan perkelahian yang tidak perlu ini, menjadi salah satu alasan stadion tak digunakan dalam beberapa waktu.
Selama pertandingan-pertandingan tersebut, tak dipungkiri bahwa akses jalan masih belum selesai dan ada kendala lainnya. Sejak permasalahan gedung mulai ketahuan penyebabnya, hingga kini masalah tak kunjung selesai.
Kondisi stadion yang masih perlu diperbaiki dan proses lelang pengelolaan yang tak kunjung berakhir membuatnya tak terpilih sebagai stadion Piala Dunia U-20, saat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah oleh FIFA. Belum lagi masalah stadion yang tak beroperasi ini masih terus menguras dana APBD Bandung hingga miliaran rupiah.
Baca juga: Bobotoh Gaungkan #GBLAFORPERSIB di Medsos |
Saat ini usaha yang coba dilakukan Walikota Bandung ialah mengusahakan lelang, agar pihak swasta pun bisa mengoperasikan stadion ini. Semua pihak hanya bisa berharap, apapun yang sedang diupayakan akan membuahkan hasil dan stadion megah tersebut segera beroperasi dengana riuh penonton di dalamnya.
(aau/yum)