Persib Bandung resmi mengumumkan kedatangan eks penjaga gawang Persipura Jayapura, Fitrul Dwi Rustapa. Fitrul didatangkan untuk mengisi pos yang ditinggalkan M Natsir yang memutuskan hengkang.
Fitrul direkrut Persib Bandung usai kontraknya bersama Persipura Jayapura berakhir. Kedatangan Fitrul diumumkan secara resmi melalui sebuah unggahan dalam akun Instagram resmi Persib Bandung, @persib.
"Setelah petualangan jauh ke timur Indonesia, akhirnya dia kembali ke Bumi Parahyangan. It's official now! Wilujeng Sumping Fitrul Dwi Rustapa. #PERSIB," tulis keterangan video tersebut di akun instagram @persib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiper asal Bungbulang, Garut ini dikontrak Persib dengan durasi kontrak satu tahun dan opsi perpanjangan satu tahun. Di Persib, Fitrul akan bersaing dengan pemain terbaik Persib tahun lalu, Teja Paku Alam. Fitrul juga bakal saling sikut dengan I Made Wirawan.
Kedatangan Fitrul diharapkan bisa membawa angin segar bagi Persib Bandung. Berikut ini, tiga fakta tentang Fitrul, si anak kampung dari Garut yang bersinar di timur Indonesia.
1. Lahir di Garut
Setelah lama merantau di berbagai klub sepak bola dalam negeri, Fitrul Dwi Rustapa akhirnya pulang kampung dan bermain untuk Persib Bandung. Meskipun tak lahir dan besar di Bandung, namun Fitrul merupakan warga Garut asli yang sangat mencintai Persib.
Fitrul diketahui lahir pada 5 Juni 1995 di Garut. Kiper berusia 26 tahun itu merupakan warga Kecamatan Bungbulang, yang berada di pelosok selatan Kabupaten Garut.
Fitrul sendiri diketahui tak pernah membela klub kebanggaan warga Garut, Persigar. Namun, dia diketahui sempat masuk ke dalam tim sepak bola Pekan Olahraga Daerah (Porda) Garut sekitar tahun 2015 silam.
2. Dua Kali Rasakan Degradasi
Fitrul membela dua klub Liga 1 sejak 2017 lalu. Karier pertamanya di Liga 1 terjadi pada 2017. Saat itu, dia dipinang Persegres Gresik United.
Selama satu musim membela Persegres, Fitrul yang kala itu berusia 22 tahun tampil 15 kali dan bersaing dengan sejumlah penjaga gawang hebat di Persegres seperti Choirun Nasirin, Aji Saka, dan Satria Tama.
Namun sayang, di musim tersebut, Fitrul dan Persegres harus rela terdegradasi. Inkonsistensi permainan dan rapuhnya lini pertahanan membuat Persegres kebobolan 104 gol kala itu. Akibatnya, mereka harus rela turun kasta ke Liga 2 dengan menempati peringkat juru kunci di bawah Persiba Balikpapan dan Semen Padang yang juga terdegradasi.
Usai membela Persegres, Fitrul bermain untuk Persipura Jayapura. Selama empat musim bermain di Persipura, Fitrul bermain 26 kali. Ke-26 pertandingan itu seluruhnya dijalani Fitrul di musim keempatnya.
Musim keempat adalah yang terbaik bagi Fitrul. Penampilannya yang apik mengawal jala gawang Persipura membuat dia menyingkirkan kiper senior Dede Sulaeman dari posisi inti penjaga gawang.
Namun lagi-lagi, akibat ketidakstabilan Persipura Jayapura di musim lalu, membuat mereka harus rela turun kasta ke Liga 2. Fitrul pun akhirnya merasakan degradasi untuk kedua kali.
3. Hampir Setara Teja Paku Alam
Fitrul Dwi Rustapa didatangkan untuk melengkapi susunan pemain Persib di posisi penjaga gawang musim depan, usai Persib melepas tiga penjaga gawang mereka M Natsir, Dhika Bhayangkara, dan Aqil Savik.
Meskipun kemungkinan besar Fitrul hanya akan menjadi penjaga gawang pelapis bagi Persib Bandung, namun ternyata catatan statistik yang ditorehkan Fitrul tak kalah dari Teja Paku Alam musim lalu.
Musim lalu adalah musim terbaiknya bersama 'Mutiara Hitam'. Selama membela Persipura Jayapura di Liga 1 musim 2021-2022 kemarin, Fitrul Dwi Rustapa diketahui tampil sebanyak 26 pertandingan dengan 2.340 menit bermain.
Dia diketahui menorehkan catatan 80 kali penyelamatan bersama Persipura Jayapura musim lalu. Jumlah tersebut hanya berbeda satu angka dengan Teja Paku Alam yang mengumpulkan sebanyak 81 kali penyelamatan bersama Persib selama semusim.
(ors/bbn)