Persib Bandung baru saja mengumumkan rekrutan kelimanya musim ini, Fitrul Dwi Rustapa. Penjaga gawang asal Garut ini didatangkan usai kontraknya habis bersama Persipura Jayapura.
Fitrul menjadi pemain berikutnya asal Garut yang menghuni skuad Persib Bandung. Jauh sebelum Fitrul, ada beberapa pemain asal Garut yang menghiasi skuad 'Pangeran Biru'.
DetikJabar merangkum setidaknya ada lima pemain asal Kota Intan yang menjadi pemain Persib Bandung di era 2000-an hingga kini. Mereka jadi kebanggan warga Garut. Berikut kelima pemain tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Fitrul Dwi Rustapa
Fitrul Dwi Rustapa didatangkan Persib Bandung untuk mengisi pos yang ditinggalkan M Natsir yang hengkang belum lama ini. Fitrul akan bersaing dengan Teja Paku Alam serta I Made Wirawan dan Aqil Savik yang kemungkinan besar masih dipertahankan Persib untuk musim depan.
Fitrul diketahui merupakan pemain yang lahir di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, 5 Juni 1995. Sebelum bergabung dengan Persib Bandung, Fitrul diketahui membela Persipura Jayapura selama 4 musim sejak 2018.
Fitrul juga diketahui pernah bermain untuk Persegres Gresik United pada Liga 1 musim 2017. Fitrul mengoleksi 15 pertandingan dengan 1.213 menit bermain di sana.
2. Aang Suparman
Aang Suparman pernah bermain untuk Persib Bandung. Pemain asal Garut ini pernah jadi pemain pengganti yang penting bagi Persib di era kepelatihan Djadjang Nurdjaman.
Aang Suparman yang berposisi sebagai bek tengah ini tercatat pernah membela Persib Bandung pada musim 2012-2013 silam. Di bawah komando pelatih Djadjang Nurdjaman, Aang menjadi pelapis tiga bek tengah utama Persib Bandung yakni Naser Al-Sebai, Abanda Herman dan Maman Abdurrahman.
Selama semusim membela Persib Bandung, Aang Suparman mencatat 5 penampilan. Empat kali dijadikan starter dan satu kali masuk sebagai pemain pengganti dengan total 362 menit bermain.
Aang sendiri diketahui berasal dari daerah Cibuluh, Garut. Sebelum dan sesudah membela Persib Bandung, Aang malang melintang di beberapa klub Liga 1 dan Liga 2 seperti Persiba Balikpapan, Persibo Bojonegoro hingga Persela Lamongan.
3. Yandi Sofyan
Yandi Sofyan adalah nama berikutnya. Pemain asal Cikajang, Garut ini membela Persib Bandung pada 2015-2016 sebelum berlabuh ke Bali United.
Sebelum dikenal sebagai pemain Persib Bandung, Yandi Sofyan merupakan pemain muda yang potensial. Namanya sempat tercatat sebagai bagian dari klub pembinaan Indonesia yang dikirim ke Uruguay, Sociedad Anonima Deportiva (SAD) pada tahun 2008.
Setelah itu, Yandi Sofyan lebih dikenal sebagai pemain Timnas Indonesia junior yang pada zamannya dikenal sebagai tim bertabur bintang. Yandi tergabung ke dalam tim yang dihuni Syamsir Alam, Alan Martha, hingga Alfin Tuassalamony. Namun, termasuk Yandi, hampir semua bagian timnas tersebut kini tak terdengar kabarnya.
Yandi juga pernah mencicipi kompetisi luar negeri dengan bergabung bersama tim asal Belgia, CS Vise dari tahun 2012 hingga 2014 dan menjalani trial di Brisbane Roar, Australia.
Yandi Sofyan kemudian diajak Djadjang Nurdjaman untuk bermain bagi Persib Bandung. Namun sayang, di Bandung Yandi justru tak mendapatkan banyak kesempatan bermain. Hingga akhirnya dia memilih hengkang ke Bali United tahun 2017.
4. Rudi Geofani
Pemain dengan nama lengkap Rudi Geofani Soemantri ini adalah nama yang paling asing di antara semua nama yang masuk daftar ini. Namun, pemain yang satu ini pernah berjaya di Bandung.
Rudi Geofani memang tak pernah mengisi skuad utama Persib Bandung. Namun, namanya pernah digadang-gadang sebagai bintang masa depan striker lokal yang dimiliki Persib Bandung.
Rudi Geofani sempat menjadi rising star di Bandung, jauh sebelum nama Febri Hariyadi, Gian Zola hingga Beckham Putra dan Kakang Rudianto muncul saat ini. Rudi sempat bergabung dengan tim bertabur bintang Persib Junior bersama Budiawan dan Munadi.
Rudi tak pernah resmi berseragam Persib senior. Dia hanya tercatat pernah menjadi bagian dari skuad inti saat menjalani laga uji coba. Salah satunya saat Persib Bandung menghadapi Perkesit Cianjur sekitar tahun 2009 lalu.
Kala itu, dia yang bermain di lini depan Persib bersama Christian Gonzales mengobrak-abrik lini pertahanan Perkesit dan berhasil mencetak dua gol dalam pertandingan yang dimenangkan Persib Bandung 5 gol tanpa balas.
Selain itu, satu kenangan yang melekat di ingatan Bobotoh adalah ketika Rudi Geofani membawa Persib Bandung juara kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21 tahun 2009.
Namun sayang, karier adik dari eks pemain Timnas Indonesia Johan Juansyah ini hancur dihantam badai cedera. Usai mengalami serangkaian cedera, namanya tak pernah terdengar lagi dan terkubur bersama kenangannya menjadi raja gol di Persib junior.
5. Zaenal Arif
Nama yang terakhir ini adalah yang paling tenar dan dicintai Bobotoh. Zaenal Arief, adalah pemain asal Garut yang bisa dikatakan paling sukses kala membela Persib Bandung di medio tahun 2000-an.
Pemain yang akrab disapa Abo ini membela Persib Bandung di dua waktu berbeda. Yakni pada tahun 1998-2000 serta 2005-2009.
Di tahun pertamanya, Zaenal Arif yang bertindak sebagai pemain muda tak mampu membawa banyak kontribusi bagi Persib karena kalah bersaing dengan penyerang-penyerang senior Persib kala itu macam Sutiono Lamso dan Nyanyang Juhana.
Abo kemudian memutuskan hengkang ke Persita Tangerang. Di bawah asuhan pelatih terkenal Tanah Air, Benny Dolo, Arif menjadi andalan Persita Tangerang bersama Ilham Jaya Kusuma serta Firman Utina.
Abo kemudian balik Bandung pada 2005. Pada periode keduanya berada di Bandung ini, barulah Abo menjadi pemain penting. Dia bahkan tercatat sebagai bagian dari skuad Persib Bandung tahun 2007 yang hampir juara liga dan diisi pemain-pemain terbaik di kelasnya kala itu macam Cristian Bekamenga, Redouane Barkoui hingga Nova Arianto dan Patricio Jimenez.
Selama empat tahun membela Persib Bandung, kakak dari Yandi Sofyan ini akhirnya memutuskan hengkang. Persisam Samaranda kemudian dipilih menjadi pelabuhan barunya. Setelah itu, Abo beberapa kali berganti klub seperti membela PSPS Pekanbaru, Persikabo Bogor hingga terakhir membela Persepam Madura United.
Di Persepam, Abo menjadi legenda. Meskipun hanya bertahan selama dua musim di Stadion Bangkalan, Abo sukses mencetak 12 gol dari 42 pertandingan yang dia jalani. Kini, pemain yang berasal dari Cikajang, Garut ini sudah pensiun dari dunia si kulit bundar.
(ors/bbn)