Lapangan Bola Rasa Eropa yang Jadi Markas MU di Kuningan

Lapangan Bola Desa Istimewa

Lapangan Bola Rasa Eropa yang Jadi Markas MU di Kuningan

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 27 Feb 2022 08:10 WIB
Lapangan Galuh Pakuan di Kuningan.
Lapangan Galuh Pakuan di Kuningan. (Foto: Istimewa)
Kuningan -

Di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat terdapat sebuah lapangan sepakbola yang cukup terawat dan berpola layaknya lapangan di Eropa. Padahal, lapangan ini terletak di sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Lapangan bernama Galuh Pakuan ini terletak di Desa Cigedang, Kecamatan Luragung yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Kuningan.

Lapangan Galuh Pakuan dikelola swadaya oleh warga setempat. Para pemuda dari Karang Taruna Desa Cigedang rutin memelihara dan merawat lapangan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak heran jika lapangan ini memiliki rumput yang cukup hijau, rapi, bahkan mempunya pola garis-garis. Namun, saat ini kondisi lapangan Galuh Pakuan tidak sebagus beberapa bulan kebelakang. Pasalnya akhir-akhir ini curah hujan di Kabupaten Kuningan sedang tinggi-tingginya. Hal itu membuat rumput dan pola garis-garis tidak sebagus saat musim kemarau.

Lapangan Galuh Pakuan di Kuningan.Lapangan Galuh Pakuan di Kuningan. Foto: Istimewa

Jadi Markas MU

ADVERTISEMENT

Lapangan sepakbola Galuh Pakuan ini diketahui merupakan markas bagi klub lokal setempat, yakni MU alias Munding United. Lapangan ini kian populer karena foto-foto yang dibagikan di akun instagram klub @mundingunited. Dari situlah banyak pencinta sepak bola di Kuningan tertarik menjajal lapangan tersebut.

Namun sayangnya, lapangan Galuh Pakuan ini belum berstandar internasional. Jika standar lapangan sepakbola memiliki panjang 100-110 meter dan lebar 64-75 meter, lapangan Galuh Pakuan memiliki panjang 90 meter dengan lebar 61 meter.

Lapangan tersebut awalnya merupakan lapangan desa biasa. Para pemuda Desa Cigedang kemudian berkeinginan menyulapnya agar mirip dengan lapangan di Eropa.

Karena keinginan itu pemuda setempat mengubah cara perawatan lapangan. Seperti alat potong rumput yang sebelumnya menggunakan gunting, kini memakai mesin.

Untuk perawatan lapangan, biaya yang digunakan berasal dari hasil uang sewa lapangan. Karang Taruna menyewakan lapangan ini dengan biaya Rp 150 ribu untuk sekali pertandingan.

Biasanya yang menyewa Lapangan Galuh Pakuan adalah klub-klub lokal di Kuningan untuk menggelar pertandingan persahabatan. Namun, tidak sedikit klub luar Kuningan yang ingin bermain di sini.

Meski belum pernah ada pemain nasional yang menginjakkan kaki di di sini, namun Lapangan Galuh Pakuan sudah sangat familiar bagi penyuka sepak bola di Kuningan. Mulai dari Wakil Bupati Kuningan Ridho Suganda hingga para bintang liga tarkam (antar kampung) sering bermain di lapangan sepakbola Galuh Pakuan.

Ke depannya, Karang Taruna Desa Cigedang bermimpi menjadikan Lapangan Galuh Pakuan diakui PSSI dan berstandar internasional. Pemuda Desa Cigedang akan terus bersemangat mewujudkan mimpinya tersebut.




(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads