Di TPS 010 Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pengalaman mencoblos terasa berbeda dari biasanya. Alih-alih berlokasi di balai RW atau sekolah, tempat pemungutan suara ini justru hadir di sebuah coffee shop.
Dengan aroma kopi yang menguar, warga yang datang tak hanya menggunakan hak pilih mereka, tetapi juga menikmati suasana santai. Konsep unik ini tidak hanya mendekatkan TPS ke masyarakat, tetapi juga menjadikan momen Pilkada sebagai pengalaman yang menyenangkan.
Pantauan detikJabar, TPS 010 berada di dalam Otillie Coffee yang berada di Jalan Hasanudin, Kelurahan Lebak Gede. Warga yang datang disuguhi nuansa ala coffee shop pada umumnya. Lantunan musik klasik juga menemani pemilih yang datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RW 09 Kelurahan Lebak Gede, Inong mengatakan, pemilihan kafe sebagai lokasi TPS bertujuan untuk menarik minat warga agar mau menggunakan hak pilihnya di Pilkada serentak 2024. Sebab menurut Inong, mayoritas pemilih di sana merupakan kalangan lansia.
"Terkait kenapa memilih di kafe, karena warga kami kebanyakan sudah sepuh jadi mencari tempat lebih nyaman untuk mencoblos. Jadi kami sebagai pengurus di wilayah sangat sulit mengundang mereka untuk tidak golput," ujar Inong, Rabu (27/11/2024).
"Untuk memberikan kenyamanan kepada mereka, kami mencari fasilitas yang lebih nyaman untuk mereka," imbuhnya.
![]() |
TPS 010 sendiri memiliki jumlah DPT sebanyak 454 orang yang berasal dari RW 08 dan RW 09. Menurutnya, pada Pilpres lalu, minat warga yang menggunakan hak suaranya terbilang minim. Karena itu, kafe dipilih sebagai lokasi TPS agar warga tertarik untuk datang.
"Intinya supaya mereka saat memilih nyaman, untuk menarik minat warga menggunakan hak pilih. Kayak pilpres kemarin digelar di lapangan peminatnya kurang. Responnya semua yang sudah mencoblos nyaman katanya, setelah mencoblos bisa santai dengan keluarga, bisa ngopi-ngopi," katanya.
Selain lokasinya yang tak biasa, petugas TPS juga diberi seragam kece. Para petugas TPS menggunakan kaos berkerah berwarna merah tua dan bawahan celana jeans. Hal itu dilakukan agar warga merasa dihormati saat datang mencoblos.
"Sudah dikonsep (petugas), jadi untuk menarik perhatian warga dan biar terlihat kece dan sopan kami pakaikan seragam," tutup Inong.
(bba/sud)