Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur telah mengikuti debat Pilgub Jabar kedua yang berlangsung di Hotel Patra, Kabupaten Cirebon, Sabtu (16/11) malam. Dalam debat kedua ini, keempat paslon hadir dengan mengenakan pakaian batik.
Namun, khusus untuk Calon Gubernur, Dedi Mulyadi ia terlihat sedikit berbeda. Selain mengenakan pakaian batik, Dedi juga nampak menggunakan tas anyaman. Tas anyaman itu ia gunakan saat tiba di hotel, tempat dilaksanakannya debat kedua Pilgub Jabar.
Dedi Mulyadi mengaku sengaja menggunakan tas anyaman tersebut sebagai bentuk kecintaannya terhadap produk budaya. Dedi mengaku mendapatkan tas anyaman itu dari masyarakat saat dia berkunjung ke salah satu daerah di Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tas anyamannya dapat dari kampung adat di daerah Sukabumi. Hadiah dari warga waktu saya berkunjung. Banyak warga yang lari-lari kemudian menyampaikan ini buat Kang Dedi. Ada banyak, ada golok dan segala macam. Jadi memang setiap kunjungan itu pulangnya dikasih oleh-oleh," tutur Dedi Mulyadi kepada detikJabar, Minggu (17/11/2024).
Menurut Dedi, produk budaya seperti tas anyaman dan semacamnya ini sebenarnya sangat bisa menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dedi sendiri mengaku memiliki perhatian khusus terhadap produk-produk budaya hasil kerajinan dari masyarakat.
"Kreativitas masyarakat adat itu bisa menjadi industri yang bernilai ekonomi tinggi, manakala orang yang memiliki peran-peran vital mau menggunakannya. Bukan hanya di waktu-waktu tertentu, tapi dalam kehidupan sehari-hari," kata Dedi.
Cagub Jabar nomor urut 4 itu mengaku sengaja menggunakan tas anyaman tersebut untuk mengenalkan produk budaya yang dihasilkan oleh masyarakat di Jawa Barat. Ia pun mengajak kepada semua pihak untuk lebih mengenal berbagai macam produk kebudayaan yang ada di Jawa Barat.
"Mungkin ini cara saya untuk mengenalkan produk budaya. Bicara tentang konten kebudayaan, akan tumbuh konten kebudayaan manakala menjadi perilaku. Makanya kan baju adat itu akan menjadi punya nilai ekonomi tinggi manakala setiap hari dipakai, termasuk pernak-pernik, aksesoris dan lain-lain," kata Dedi Mulyadi.
"Begitu juga dengan makanan tradisional. Makanan tradisional itu akan bernilai ekonomi tinggi apabila dikonsumsi setiap waktu," kata Dedi menambahkan.
Sekadar diketahui, debat kedua Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 atau Pilgub Jabar telah digelar KPU di Hotel Patra Kabupaten Cirebon. Debat berlangsung pada Sabtu (16/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Debat diikuti oleh empat pasang calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Paslon nomor urut 1 Acep-Gita diusul oleh PKB. Pasangan Jeje-Ronal diusul PDIP. Kemudian, pasangan Syaikhu-Ilham diusul Partai NasDem, PKS, dan PPP. Dan, pasangan Dedi-Erwan diusul oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat kedua Pilgub Jabar mengambil judul 'Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih'. Dalam debat tersebut terdapat enam sub tema, yakni, industri budaya, pariwisata, peningkatan PAD berbasis sumber daya alam, mitigasi bencana, kualitas lingkungan hidup dan toleransi beragama.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 50 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat kedua Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(yum/yum)