Rekap Lengkap Debat Perdana Pilgub Jabar 2024, Rangkuman 4 Paslon

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Debat Pilgub Jabar 2024

Rekap Lengkap Debat Perdana Pilgub Jabar 2024, Rangkuman 4 Paslon

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 12 Nov 2024 07:54 WIB
Empat paslon Cagub-Cawagub Jabar 2024 saat debat publik perdana, Senin (11/11/2024).
Debat Perdana PIlgub Jabar 2024 (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Empat pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur telah menyampaikan visi, misi dan program unggulannya di Debat Perdana Pilgub Jabar 2024 digelar Senin (11/11/2024).

Digelar di Graha Sanusi Kampus Unpad Kota Bandung, tema debat perdana Pilgub Jabar 2024 yakni 'Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global'.

Selama 120 menit, empat cagub-dan cawagub membahas 7 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini detikJabar merekap debat Pilgub Jabar 2024. Mulai dari segmen 1 penyampaian segmen 6 pernyataan penutup. Simak pernyataan dan visi misi yang disampaikan para Cagub-Cawagub sebagai pertimbangan sebelum memilih.

Segmen 1

1. Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Dengan tagline Jabar Bahagia, Acep-Gita berjanji akan membahagiakan warga Jawa Barat secara lahir batin. Visi yang mengutamakan keseimbangan antara kesejahteraan fisik dan spiritual yang merujuk falsafah Sunda yaitu caguer, bageur, pinter dan singer dalam membentuk sumber daya manusia yang bekualitas dan berkarakter.

ADVERTISEMENT

Misi menjadikan masyarakat Jabar yang berbudaya, aman, sejahtera dan memiliki lingkungan hidup yang lestari bagi generasi penerusnya. Ekonomi masyarakat Jabar tumbuh secara merata.

Trilogi pembangunan Jabar secara merata strategi khusus untuk membahagiakan masyarakat Jabar.

2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Pasangan Jeje-Ronal akan memajukan Jawa Barat dan mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran yang masih menjadi persoalah di Jabar. Disparitas kemajuan antara kota satu dan lain adalah masalah Jawa Barat.

Ruang konsolidasi dan ruang komunikasi antara Pemprov Jawa Barat dengan pemerintah Kabupaten Kota harus dibuka seluas-luasnya. Bupati dan Gubernur harus jadi kesatuan yang utuh.

Jeje-Ronal akan berkoordinasi dalam konsep dan program sehingga ketepatan kebijakan akan berjalan dengan baik.

3. Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Pasangan ASIH memiliki visi Membangun Jawa Barat yang Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh untuk Indonesia Maju Berkelanjutan.

Melalui visi ini, Syaikhu dan Ilham ingin membangun Jabar dengan prinsip masyarakat Jabar sendiri melalui kolaborasi.

"Obsesi kami, Indonesia Emas akan dimulai dari jawa barat emas. Oleh karena itu kami akan tegak lurus dengan pemerintahan prabowo-gibran. Dengan visi inilah kami optimis bisa menerbangkan jawa Barat," tutur Syaikhu.

4. Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Tanah Sunda yang gemah ripah repeh rapih, tapi tidak akan mulia jika tidak dikelola dengan istimewa. Kita harus meletakkan kerangka dasar pada tanah Jabar yang harus dimuliakan oleh rakyat dan para pemimpinnya.

Ia mengatakan bahwa papat kalimat tunggal yang dipegang budaya Sunda, menjadi wujud filosofi dasar dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Caranya melalui mengintegrasi pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi, mengusung kemanusiaan panca waluya. Kerangka ekonomi, investasi, dan keadilan yang bisa membangun perkotaan dan pedesaan. Yang bisa melayani dan produktif dari desa sampai kota, menghilangkan disparitas pembangunan dari Utara hingga Selatan, yang bisa gemah ripah repeh rapih.

Segmen 2

Masalah TBC di Jawa Barat

Cagub nomor urut 1 Acep menyampaikan gagasannya untuk mengurangi jumlah kasus TBC di Jabar TBC di Jabar dengan menghadirkan screaning digital dan kartu keluarga bahagia.

"Pertama screaning digital massal, kedua kartu keluarga bahagia dimana program memberikan nutrisi bagi pasien, kemudian 627 klinik kesehatan terpadu untuk pelayanan TBC. Dengan demikian diharapkan kami mampu memberikan pelayanan terbaik," kata Acep.

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Gagasan Acep ini ditanggapi oleh paslon lainnya.

Cagub nomor urut 2, Jeje menyebut, penanganan TBC harus dilakukan dengan menjaga lingkungan tidak boleh kumuh.

"TBC adalah penyakit lama dan bisa diobati, yang perlu dilakukan adalah lingkungan yang tidak boleh kumuh. Kedua penyiapan tenaga medis yang mumpuni, insyaallah TBC bisa ditangani," ucap Jeje.

Cagub nomor urut 3, Ahmad Syaikhu mengatakan, penanganan TBC harus dilakukan dengan menghadirkan kota bebas rokok dan meningkatkan pelayanan posyandu.

"Persoalan TBC ini masalah lingkungan, bisa jadi karena perokok pasif maka harus bebas rokok. Penanganan harus dari posyandu untuk menangani kasus TBC, makanya penting revitalisasi posyandu dan perlu ditingkatkan insentif petugas posyandu," tuturnya.

Sementara calon gubernur nomor urut 4 Dedi Mulyadi mengatakan, penanganan TBC bisa dilakukan dua tahap yakni jangka pendek dan panjang. Untuk jangka pendek menurutnya adalah dengan diagnosa anak yang diduga mengidap TBC.

"Seluruh anak yang berpotensi memiliki penyakit harus didiagnosa agar tidak terjadi kasus. Disitu diperlukan negara untuk menghadirkan dokter keluarga. Jangka panjang, harus didampingi fasilitas ekonomi, lingkungan yang harus segera diperbaiki," tuturnya.

Atas tanggapan calon lain Acep menyebut jika pada intinya penanganan TBC harus dilakukan sejak dini. Sehingga, langkah menghadirkan screaning digital jadi solusinya.

"Pada dasarnya kami setuju apa yang disampaikan, dengan demikian karena TBC penyakit menular makanya perlu penangnaan lebih dini. Makanya perlu program screening digital untuk tahu lebih dini," tutup Acep.

Penanganan Kasus Narkoba

Untuk penanganan kasus narkoba, Jeje menyebut paling penting bagaimana kerukunan rumah tangga yang beri bimbingan kepada anak masing-masing dan persiapkan pendidikan yang baik agar mereka tahu mana yang boleh dan tidak boleh.

"Selain itu, pendidikan agama dan karakter juga penting sehingga generasi muda di Janar bisa berjalan dengan baik," ujar Jeje.

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Atas jawaban Jeje itu, cagub nomor 3 Ahmad Syaikhu menyatakan bahwa menangani masalah narkoba kita harus punya kepedulian, kebersamaan dan kolaborasi bersama stakeholder yang ada di Jabar, itu prinsip kami dalam kolaborasi silih asah, silih asih, silih asuh.

"Kita peduli dengan masyarakat sehingga saling mengawasi, perlu diberi peringatan, bimbingan dan perlu mengawasinya," tutur Syaiku.

Sementara itu, Cagub nomor urut 4 Dedi Mulyadi mengatakan, ada dua variabel dalam menangani permasalahan narkoba di Jabar yakni buat sistem agar pendidikan dan kehidupan kita terintegrasi dengan apa yang menghasilkan manusia yang sehat, baik pikiran maupun harinya.

"Sistem itu harus diperkembangkan dengan variabel terknis dan negara harus berani periksa seluruh kalangan dalam setiap waktu, bebaskan dia dari narkoba baik pelajar, aparat ASN dan seluruh," kata Dedi.

Menurut Dedi, tindakan hukum yang tegas juga penting dalam permasalahan pengurangan angka kasus narkoba di Jabar.

Beda dengan lainnya, Cagub nomor urut 1 Acep Adang Ruhyat menyebut jika narkoba bukan penyakit, namun merupakan sebuah akibat.

"Kita harus kerjasama antara orang tua mayarakat dan lain perlu ada penanganan khusus, diberikan konseling gratis berbasis digital, satgas anti narkoba dihadirkan di sekolah dan kampus dan kerjasama dengan BNN penegakan hukum lebih emas dan rehabilitasi pengguna narkoba," ucap Acep.

Atas gagasan calon lain Jeje pun menanggapi kembali dengan menegaskan permasalahan narkoba kembali lagi pada keberlangsungan pendidikan penerus bangsa ini.

"Sehebat apapun langkahnya, tanpa fundamen yang kuat, pendidikan yang kuat, fundamen itu, konseling menjadi bagaikan konsep yang sudah ada, konsep tadi konsep pendidikan dan ke didiskon agama dan itu jadi fundamen dan keluarga. Keluarga adalah segala-galanya," pungkasnya.

Layanan Publik Berbasis Digital

Cagub Ahmad Syaikhu menyatakan bahwa dibutuhkan keterbukaan di masing-masing OPD untuk mengintegrasikan sistem pelayanan publik berbasis digital. Selama ini kata Syaikhu, sektor pelayanan ini kerap memicu masalah karena munculnya ego sektoral.

"Untuk menangani itu diperlukan keterbukaan dan tidak ada ego sektoral. Sistem integrasi akan lebih mudah untuk dilakukan. Munculnya ego sektoral merasa data itu milik dirinya. Untuk itu, menangan masalah ini, melakukan integrasi sistem opd terkait dan Political will integrasi sistem sebaik-baiknya," kata Syaikhu.

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Menanggapi itu, Cagub Dedi Mulyadi mengatakan masalah integrasi sistem pelayanan publik melalui SPBE selama ini menjadi proyek, bukan berorientasi pada tujuannya. Ia pun kemudian mendorong adanya lembaga sendiri dan menunjuk tenaga ahli yang mumpuni untuk mengatasi masalah tersebut.

"Pemprov jabar harus menyiapkan tenaga teknis yang mengambil dari tenaga ahli supaya tifak tergantung dengan orang lain," ungkap Dedi Mulyadi.

Cagub Acep Adang kemudian berpandangan bahwa perlu ada penguatan dalam sektor pelayanan publik yang berbasis digital. Upaya ini dilakukan supaya pelayanan bisa dilakukan secara optimal.

"Ini semua dilakukan untuk mewujudkan sistem yang berfokus kepada pelayanan publik," kata Acep Adang.

Setelah itu, giliran Cagub Jeje Wiradinata menyampaikan pandanganannya. Jeje mengatakan, kunci dari persoalan itu adalah kemauan seorang pemimpin dalam menjalankan sistem yang telah disusun untuk pelayanan publik di Jabar.

"Karena sehebat apapun sistem yg kita buat, kalau leadershipnya tidak kuat dan tidak tegas, tidak akan menyelesaikan masalah ada," tegasnya.

Menanggapi pandangan para paslon, Syaikhu kembali mengulangi pendapatnya tentang kemauan seorang pemimpin dalam mengatasi sektor pelayanan publik secara digital. Dengan tegas, Syaikhu kemudian menyatakan bahwa dia punya wakil yang bisa mengintegrasikan masalah pada sektor tersebut.

"Pasangan asih, ada yg ahli dalam integrasi sistem. Maka dari itu, ini bisa menjamin lebih baik lagi," pungkasnya.

Talenta Digital di Jabar

Dedi Mulyadi memaparkan bahwa anak muda yang punya talenta digital dari pendidikan formal atau bakat alamiah. Jadi pada ruang publik ya harus didorang pendidikan menengah atau tinggi, harus tersedia.

"Talenta digital itu bukan cuma orang yang menekuni, tapi juga seluruh aspek kehidupan seperti salah satunya perdagangan digital," tutur Dedi.

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Menanggapi itu, Cagub Acep menyebut jika pembangunan digital talen perlu didukung dengan menyediakan kartu wirausaha muda dan pelatihan kerterampilan digital yang berfungsi untuk melihat usaha-usaha potensial lainnya.

"Lalu kami sediakan akademi digital, adalah perguruan tinggi yang terpusatkan pada peningkatkan literasi dan kompetensi digital. Kami sediakan 5.000 pelatihan sertifikasi digital," kata Acep.

Sementara itu Cagub Jeje mengatakan bahwa talenta digital dan pendidikan adalah satu kesatuan. Maka dengan era digitalisasi, harus dibangun pendidikan yang mendukung.

"Jadi bisa dua persoalan selesai. Lalu kami akan mendirikan SMK-SMK di tiap Kecamatan yang belum ada. Kami ingin menuntaskan pendidikan sampai perguruan tinggi, jadi kami sediakan biaya pendidikan Rp10 juta untuk 100 ribu orang. Maka digitalisasi itu akan jadi vokasi di SMK-SMK itu," ucap Jeje.

Cagub Ahmad Syaikhu menanggapi dengan pandangan pentingnya memberikan pendampingan digital dalam berbagai programnya.

"Kami berharap pada 3 program pelatihan yang kami sediakan, anak-anak agar melek digital dan bisa memanfaatkan HP untuk hal produktif. Kami juga akan melaksanakan internet gratis di rumah ibadah, agar bisa termonitoring jika ada penyimpangan penggunaan, dan kami ingin sediakan coworking space kecamatan untuk ajang anak-anak muda," jawab Syaikhu.

Menaggapi 3 calon lainnya Dedi pun kembali menambahkan tanggapan dengan menjelaskan bahwa dalam mendukung talenta digital akan menjadi problem jika tidak punya produksinya.

"Maka dermawan ingin membangun talenta digital yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah istimewa. Talenta ini diharapkan dapat mengadvokasi produktivitas di Jabar agar tidak kalah dengan produk luar negeri yang dipasarkan di sini," ucap Dedi.

SEGMEN 3

Kesehatan Mental Anak Muda di Jabar

Dalam pembangunan kesehatan mental generasi muda kami ingin membahagiakan seluruh pemuda di Jabar. Adanya layanan konseling digital, akademi kepemimpinan, adanya 27 gedung kreatif untuk pelaku seni dan 5.000 lapangan olahraga.

"Sehingga anak muda bisa kreatif," kata Gita.

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Gagasan Gita kemudian ditanggapi kandidat lainnya. Calon wakil gubernur nomor urut 2, Ronald Surapradja menyebut anak muda penuh akan energi dan energi itulah yang harus disalurkan ke hal-hal yang bermanfaat. Ronald mengatakan akan menghadirkan program Sikoming (Sikolog Mingguan).

"Kita akan bangun kreatif hub space di seluruh daerah sehingga tidak ada waktu anak muda untuk cemas. Kami akan buat program Sikoming, kami hadirkan setiap minggu ke desa dan kelurahan silahkan konseling gratis, sehat jiwa raga dan spiritual. Tidak boleh ada anak muda Jabar yant tidak sehat mental menuju Indonesia emas," tegas Ronald.

Calon wakil gubernur nomor urut 3, Ilham Akbar Habibie juga mengungkapkan tanggapannya soal persoalan mental generasi muda. Bagi Ilham, diperlukan dukungan pemerintah untuk menyalurkan kreatifitas anak muda di Jabar.

"Jadi kita mengusulkan 3 program yaitu Jabar Masagi, menyelenggarakan banyak festival kreatif dan olahraga dan mendukung development program untuk startup," ujarnya.

Sedangkan calon wakil gubernur nomor urut 4, Erwan Setiawan mengatakan, persoalan mental anak muda bisa diatasi dengan penguatan nilai agama dan budi pekerti di keluarga serta penguatan nilai budaya lokal dalam kurikulum di sekolah.

"Integrasi karakter dalam kurikulum dan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran," singkatnya.

Atas gagasan calon lain, Gita menyatakan jika persoalan mental anak muda di Jabar bisa ditangani salah satunya adalah menghadirkan berbagai fasilitas olahraga. Karena dengan olahraga, dapat menghasilkan hormon kebahagaian.

"Jadi anak muda harus sering berolahraga. Makanya kami ingin buat 5.000 lapangan untuk anak muda di Jabar. Kenapa kami bangun 27 gedung kreatif terpadu dengan 5 berstandar internasional, untuk memajukan generasi muda yang punya kreatifitas," tandasnya.

Pendidikan Inklusi untuk Penyandang Disabilitas

"Slogan kami Jabar untuk semua, termasuk untuk kaum disabilitas. Paling penting pembangunan infrastuktur, kami akanlakukan asesment terhadap bangunan harus ramah disabilitas," kata Ronal.

Infrastuktur bagi kaum disabilitas ini penting dan setiap gedung di Jabar harus ramah disabilitas.

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Dalam meningkatkan pendidikan inklusi, Cawagub nomor urut 3 Ilham Habibie memiliki tiga program unggulan dalam hal tersebut.

"Kita akan adakan tiga program unggulan renovasi tuang kelas dan kelas baru di daerah terkecil, kemudian kita bantuan BAGUS bantuan Gubernur sekolah dan BESTI beasiswa berprestasi untuk keluarga miskin, guru, buruh dan hafidz quran," ujar Ilham.

"Kita berikan baruan untuk pesantren dan kita bantu keperluan IPTEK dan kita bantu sekolah punya laboratorium dan guru SMK harus kita update," tambahnya.

Sementara itu, Cawagub nomor urut 4 Erwan Setiawan mengatakan, sekolab inklusi adalah sekolah yang menyatukan anak-anak yang berkebutuhan khusus tanpa memandang mereka, memiliki kekurangan.

"Tidak ada perbedaan, kita siapkan guru di sekolah tersebut dan kita bangun sekolah yang lebih ramah untuk kaum disabilitas, kuta tidak bedakan hak dan kewajiban mereka, mereka harus dapatkan pendidikan yang setara," ujar Erwan.

Sementara itu Cawagub nomor urut 1 Gitalis berujar, dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, pasangab Jabar Bahagia ingin bahagiakan para guru, mahasiswa, guru ngaji dan ustaz.

"Kami akan siapkan program unggulan untuk pendidikan bahagia, akan memberikan beasiswa kepada penyandang disabilitas dan adanya pembangunan unit baru untuk SLB dan kami sediakan teknologi dan alat belajar dan program peningkatan kualitas pendidik inklusi," ujar Gita.

Ronal kembali menanggapi pernyataan tiga Cawagub soal pendidikan inklusi. Menurut Ronal hak pendidikan terhadap penyandang disabilitas sama.

"Tidak ada bedanya kaum disabilitas dengan siapapun, mereka sama bisa mendapatkan pendidikan sehingga mereka dapatkan keahlian dan kami akan berikan besaisawa dan kita akan sekolahkan dan kami akan mewajibkan kantor pemerintahan 15 persen adalah penyandang disabilitas, itu bagian slogan kami Jabar untuk semua," pungkasnya.

Masalah Kemiskinan dan Pengangguran

Cawagub Ilham Habibie mengatakan pengangguran terbuka bisa dikurangi dengan membangun industri. Pasangan ASIH ini pun memiliki program satu desa satu industri, yang menitikberatkan kepada hilirisasi hasil bumi dan hasil laut.

"Kita sadar dalam 5 tahun mendatang kita bisa menampung banyak orang yg menganggur. Sehingga kita harus mengirim orang keluar yang skill valuabel agar jabar mengudara. Kita juga akan Memberikan kredit ASIH kepada rakyat," kata Ilham Habibie.

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Cawagub Erwan Setiawan menyatakan, pengangguran bisa ditekan dengan membangun SMK istimewa di sekitar wilayah industri di Jabar. SMK itu pun bisa diproyeksikan supaya para lulusan dapat langsung memasuki dunia kerja setelah mereka menuntaskan pendidikannya.

"Di Jawa Barat ini banyak industri, tapi masih banyak tenaga kerja dari luar. Maka dari itu, kami Akan membangun SMK istimewa di sekitar wilayah industri, kerjasama dengan perusaha, supaya lulusan bisa langsung bekerja di industri yang ada di sekitarnya," ucap Erwan.

Cawagub Gita menjanjikan 1 juta lapangan kerja baru untuk menekan masalah itu. Ia bahkan menegaskan akan membuka 50 ribu peluang usaha untuk para ibu-ibu hingga janda dinJabar.

"Bahagia itu tidak ada lagi yg nganggur, tidak ada lagi yg miskin. Maka, kami memasitkan akan embahagiakan buruh, petani, nelayanan dan UMKM. Kami akan Menciptakan 1 juta lapangan kerja baru, kartu wirausaha untik pekerja serta 50 ribu peluang usaha baru untuk para ibu-ibu dan para janda," ucap Gitalis.

Cawagub Ronal menyatakan akan menyiapkan sekolah vokasi yang dinamakan Seblas (sekolah berbasis latihan kerja). Ia pun berjanji akan menyiapkan 1,5 juta lapangan kerja untuk menekan masalah kemiskinan dan pengangguran di Jabar.

"Solusi kemiskinan dan pengangguran di jabar adalah seblak. Bukan makanan, tapi Sekolah berbasis latihan kerja. Mereka menganggur karena tidak punya keterampilan dan keahlian. Dengan Membangun sekolah berbasis latihan kerja, sehingga ketika lulus, mereka punya keahlian yang bisa diserap pasar , atau membangun lapangan kerja sendiri. Kita juga akan menyiapkan 1,5 juta lapangan pekerjaan bagi warga jawa Barat," ungkap Ronal.

Menanggapi gagasan para paslon, Ilham Habibie kemudian menyatakan bahwa kunci untuk menekan kemiskinan dan pengangguran yaitu melalui kolaborasi dari masing-masing sektor. Syaikhu-Ilham pun menjanjikan akan membuka 3 jutaan lapangan kerja baru bagi masyarakat Jabar.

"Dengan Kolabirasi ini Kita yakin bida menciptakan 3 juta lapangan pekerjaan. Asal kita ada kerjasama lintas sektor yang baik," pungkasnya.

Penurunan Stunting

Erwan Setiawan memaparkan bahwa angka stunting yang cukup tinggi, ditargetkan bisa selesai dalam dua tahun

"Kami targetkan dalam 2 tahun new zero stunting di Jabat. Yang pertama mulai dari ibu hamil, dimulai dari nol, kehamilan sampai satu bulan kita pasang jam tangan deteksi. Ada kurang apa? Zat besi? Langsung posyandu terdekat beri gizi tersebut. Itu sudah kami lalukan di Sumedang saat saya sebagai Ketua Tim TPPS," jawab Erwan.

Debat Pilgub Jabar 2024.Debat Pilgub Jabar 2024. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Jawaban Erwan kemudian ditanggapi oleh Cawagub Gita. Menurutnya, kunci pengendalian stunting ada di ibu hamil.

"Bahagiakan dulu ibu hamilnya dengan beri nutrisi dan gizi yang baik. Dengan kartu keluarga bahagia ini akan ada USG gratis untuk ibu hamil agar bahagia. Dan screening kesehatan gratis dan menyediakan 27 klinik kesehatan terpadu untuk ibu hamil," kata Gita.

Sementara itu Cawagub Ronal mengatakan bahwa penanganan paling penting yakni pada 1000 hari pertama kehidupan. Katanya, sejak kehamilan pertama, Jeje-Ronal akan hadir di 1000 hari pertama.

"Dengan memberikan subsidi Rp1 juta perbulan, memperhatikan nutrisi gizi dan memperkuat posyandu. Dengan pemberian untuk 1000 hari itu, zero stunting akan tercapai di 5 tahun pertama," ucap Ronal.

Cawagub Ilham menanggapi dengan pandangan bahwa sepakat dengan penanganan pada 1.000 hari pertama tersebut. Menurutnya, penting untuk memberi protein hewani di 1000 hari sejak di dalam kandungan.

"Program telur ASIH kami sediakan gratis bagi mereka yang dalam posisi ini. Lalu menguatkan posyandu dengan orang-orang yang terlatih dan ada ruang telemedicine yang datang, untuk berhadapan dengan cara tersambung internet dan itu gratis," jawab Ilham.

Erwan pun kembali menambahkan tanggapan pada akhir sesinya. Ia setuju dengan tanggapan ketiganya, bahwa penanganan harus mulai dari mendeteksi kondisi ibu hamil.

"Maka kami akan pasang jam tangan digital yang terkoneksi dengan Dinas Kesehatan. Kita beri vitamin F E lalu kalau kurang, gizinya buruk, langsung ditanyakan supaya bisa bebas stunting dan itu nol biaya APBD. Kita kerjasama dengan operator," jawab Erwan.

SEGMEN 4

Adu Gagasan Acep dan Jeje Tentang Kesehatan Jabar

Cagub nomor urut 1 Acep dan Cagub nomor urut 2 Jeje beradu gagasan tentang upaya peningkatan pelayanan kesehatan.

"Apa langkah konkrit yang anda rencanakan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah terpencil dan perbatasan. Bagaimana memastikan layanan ini tetap berkualitas mesti di wilayah yang sulit dijangkau?," kata Acep kepada Jeje.

Jeje menyebut disparitas pembangunan terjadi di wilayah perkotaan dan pedesaan, termasuk juga soal fasilitas kesehatannya. Karena itu, Jeje berkomitmen membangun pelayanan kesehatan secara merata di seluruh wilayah di Jabar.

"Orang Pangandaran kalau sakit ke Bandung yang punya duit, besok kami menang kualitas kesehatan di daerah kami bangun sebaik-baiknya," tegas Jeje.

Acep kembali menanggapi jawaban Jeje. Menurut Acep, kesehatan tidak bisa dipisahkan dalam indeks pembangunan manusia selain pendidikan dan daya beli masyarakat. Karenanya, Acep berkeinginan untuk menjadikan kesehatan sebagai pokok utama dalam membangun Jabar.

"Kesehatan jadi pokok utama bagaimana kita memberikan nutrisi yang baik sehingga kesehatan jadi sesuatu yang baik sehingga orang bisa sekolah dan berusaha. Kalau kesehatan tidak baik, tidak akan menunjang itu," ujar Acep.

Menurut Jeje, Jabar bukan hanya Kota Bandung namun juga daerah lainnya seperti Ciamis dan Pangandaran. Karena itu, perbaikan layanan kesehatan harus dilakukan secara merata, termasuk juga menjaga lingkungan agar berdampak positif untuk kesehatan.

"Maka dengan perhatian dan peningkatan kualitas kesehatan tentu Jabar akan jadi Jabar yang sehat tidak hanya di Bandung, sehat bukan hanya soal fasilitas, tapi lingkungan yang sehat dan bersih akan memberikan dampak yang luar biasa," tutup Jeje.

Adu Ide Jeje dan Syaikhu Soal Pendidikan Inklusi

"Pendidikan jadi hal fundamen dalam meningkatkan IPM, kira-kira apa yang dilakukan dengan kondisi Jabar sekarang?" tanya Jeje kepada Syaikhu.

Syaikhu mengatakan, Pasangan Asih akan menyediakan guru-guru yang terkait dengan pengisi akan disabilitas.

"Apa yang diperlukan disabilitas, disebarkan ke berbagai sekolah yang memiliki disabilitas dan dilakukan integrasi demgan sekolah umum sehingga pendidikan anak disabilitas bisa dipenuhi haknya dan bisa berkomunikasi dengan sesama mahkluk Allah yang normal," terang Syaikhu.

Jeje kembali mengungkapkan terkait perharian bagi kaum disabilitas jika dirinya terpilih jadi Gubernur Jabar. Jeje menilai kaum disabilitas masih termarjinalkan.

"Kaum difabel itu merasakan termarjinalisasi karena pendidikannya terpisah dengan pendidikan umum, tentu bahagiamana mereka masuk kependidikan umum, dengan pengelolaan khusus dengan kepercataaan sama dan pola yang sama, sehingga mereka via lakukan langkah terbaik," jelas Jeje.

Syaikhu kembali mengungkapkan solusi untuk menangani pendidikan bagi kaum disabilitas.

"Betul, sudah terungkap kuncinya pada penyedia aja guru disabilitas di seluruh kabar, kalau tersebar pasti bisa dipastikan bahwa anak-anak inklusi dengan anak-anak yang normal sudah terbiasa," tutur Syaikhu.

Jika dirinya menjadi Gubernur Jabar, Pemerintah Provinsi Jabar Haris berikan perharian khusus untuk pendidikan inklusi ini.

"Guru perlu dapat perhatian dalam bentuk intensif khusus bagi mereka pengajar disabilitas, itu Haris dilakukan pemerintah Provinsi di Jawa Barat," pungkasnya.

Adu Gagasan Syaikhu Vs Dedi soal Talenta Digital

Dedi Mulyadi menegaskan, talenta digital harus bisa diarahkan ke hal positif untik bisa memacu produktivitas.

"Talent digital adalah bakat bagi seluruh waega Indonesia, terutama gen z. Tapi Bakat itu akan kontraproduktif jika tidak terkelola dengan baik, karena aspek digital memiliki aspek positif dan negatif, contohnya judol. Oleh karena itu harus terarahkan ke aspek produktif. Talenta digital harus link and match antara produktivitas publik dan pengembangsn bakat digital," katanya.

Menanggapi pernyataan itu, Syaikhu menegaskan akan memperluas sarana dan prasarana untuk peningkatan talenta digital di Jabar. Salah satunya dengan menyiapkan WiFi di rumah ibadah untuk mendukung peningkatan talenta digital.

"ASIH melihat untuk talenta digital perlu ada pembekalan. Harus disiapkan sarana dan prasana salah satunya melalui wifi di rumah ibadah untuk pengembangan talenta digital. Semua harus ada kebersamaa, silih asah, asih, asuh, mengawasi ini agar tidak terjadi penyimpangan," tegasnya.

Merespons kembali hal itu, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa talenta digital harus selaras dengan produktivitas masyarakat. Sehingga ke depan, kemampuan ekonomi rakyat bisa meningkat di Jabar.

"Seluruh pengembangsn ini tidak berarti kalau produktivitas publik rendah. Sehingga angat diperlukan sebagai bagian untuk meningkatkan produktivitas. Konsumsi impor terjadi merupakan efek dari talenta digital. Ke depan, keduanya harus berjalan beriringan. Satu sisi negara memacu rakyatnya punya produktivitas publik yang ril. Tapi pengembangsn Talent digital harus dilakukan, sehingga kurikulumnya tak bisa dipisahkan karena hari ini abad produksi harus maju dan berkembang seiring dengan sejarah abad digitalisasi," pungkasnya.

Pernikahan Ilegal di Mata Dedi Mulyadi dan Acep Adang

Di Jabar banyak anak yang terlahir bukan dari pernikahan sah. "Bukan dari kaidah Undang-undang pokok pernikahan, tapi dari pernikahan yang dari agama menjadi halal. Hal ini menghambat keterakuan dirinya dari bapaknya atau akses dari bapaknya jika berpisah dengan ibunya," ucap Dedi yang belum sempat mengajukan pertanyaan karena keterbatasan waktu.

Cagub Acep menjawab dalam waktu 45 detik. Ia mengatakan bahwa masalah keluarga adalah hal penting. Menurutnya, adanya bapak dan ibu menjadi hal fundamental dalam membina anak.

"Penyimpangan keluarga termasuk adanya anak haram, itu adalah ketidak pengawasan yang dilakukan oleh keluarga yang kurang begtiu harmonis. Sehingga khawatir akan terjadi di mana-mana," jawab Acep.

Dedi pun kembali menanggapi. Ia melihat bahwa peristiwa pada anak yang bukan dari pernikahan sah itu menimbulkan derita yang panjang.

"Yang jadi problem, banyak di desa yang dilakukan oleh orang tuanya, menikahkan anak tanpa surat nikah memadai. Jadi perlu ada sanksi oleh negara jika ada yang melakukan pernikahan pada mereka yang bertentangan dengan Undang-undang pokok perkawinan. Karena ini ancaman bagi anak-anak di Jabar," kata Dedi.

Sementara Acep menimpali dengan mengutip firman Allah SWT. Ia mengatakan perlu dikaji bagaimana sebuah keluarga ketika tidak memperhatikan keturunannya.

"Sehingga bagaimana kita merasa rugi dan khawatir pada anak cucu kita ke depan yang tidak memperoleh perhatian khusus dari keluarganya, dan tidak dalam pengawasan utuh pada tumbuh kembangnya anak," ucap Acep menimpali.

Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran Ala Acep dan Syaikhu

Acep Adang mulanya bertanya kepada Syaikhu soal upaya pengentasan kemiskinan, kebodohan dan pengangguran di Jabar.

"Kami punya 3 program unggulan, yaitu 1 desa 1 industri, ini akan dikembangkan dan dikolaborasikan dengan kepala desa," kata Syaikhu menjawab pertanyaan Acep Adang.

Selain itu, Syaikhu menyebut pihaknya yakin Jabar memiliki banyak sosok dengan keunggulan SDM. Karenanya, pemerintah harus membuka jaringan agar sosok-sosok itu bisa melenggang ke luar negeri untuk berkarir.

"Jabar banyak orang yang memiliki keunggulan SDM, karena itu kita akan sambungkan dengan kebutuhan di tingkat dunia untuk mengirimkan ke berbagai negara. Berbagai persoalan terkendala biaya, maka diperlukan kredit ASIH Rakyat," ujarnya.

Acep mengaku setuju dengan jawaban Syaikhu. Menurut Acep, diperlukan pelayanan publik maksimal khususnya kepada masyarakat yang kurang beruntung. Acep juga berjanji akan membuka 1 juta lapangan kerja baru di Jabar nantinya

"Kami ingin membahagiakan para buruh, petani, nelayan dan pelaku UKM sehingga mereka dapat perhatian khusus dari pemerintah, dengan 1 juta lapangan kerja, kartu wirausaha dan 50 ribu peluang usaha baru untuk ibu rumah tangga," tegasnya.

Syaikhu sendiri senang dengan respon Acep Adang. Menurutnya, untuk mensukseskan program unggulannya dalam pengentasan kemiskinan, diperlukan kolaborasi yang berjalan baik antara pemerintah dengan pihak lainnya.

"Terimakasih atas kesepakatan cagub nomor 1, ini membuktikan kunci sukses untuk tiga program unggulan tadi adalah kolaborasi diantara kita. Kolaborasi harus dilakukan baik antara provinsi dengan pusat, provinsi dengan kabupaten, dengan dunia usaha dan seluruh stakeholder yang ada," tutup Syaikhu.

Ide Reformasi Birokrasi Berkelanjutan Jeje dan Dedi

"Reformasi birokrasi tentu jadi persoalan penting, kita selalu gemborkan itu tapi ketimpangan persoalan dan pelayanan menjadi kendala. Pertanyaan saya, apa penyebab nya dan seperti apa langkahnya?," kata Jeje kepada Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, reformasi birokrasi baginya dibagi dua cara, pertama penataan birokrat agar birokrat ini berbasis produksi, berbasis produksi adalah seluruh digit anggaran yang dikelola birokrat harus melahirkan output, out come, dan benefit bagi kepentingan publik.

"Birokrasi harus dibangun secara ramping tidak menghabiskan anggaran negara untuk kepentingan birokrasi," ujarnya.

"Reformasi fiskal di mana anggaran negara di fokuskan untuk kepentingan publik yang real bukan lagi anggaran yang bersifat melangit sehingga kita harus mengurangi berbagai belanja yang hanya dibelanjakan oleh birokrasi," jelas Dedi.

Jeje kembali mengatakan, jika reformasi birokrasi sesungguhnya dikembalikan fundamen ASN sebagai pelayan, sebagai hal yang berkaitan dengan kepentingan mayarakat dan akses menjadi mudah dan kesejahteraan biasa dijamin.

Dedi menanggap, jika merit sistem adalah sistem yang bisa dibangun dalam membangun birokrasi yang dasarkan pada kemampuan yang didasarkan profesionalisme dan melahirkan sikap dasar yang melayani.

"Merit sistem akan tidak berarti apa-apa kalau anggaran yang dikelola hanya untuk mengejar output dan out come dari pemeriksaan BPK," ujarnya.

"Karena itu orientasi anggaran yang dikelola harus diarahkan dari kepentingan publik apa yang di utuh akan. Jadi problem di Jawa Barat banyak anggaran yang semestinya digunakan untuk kepentingan mayarakat secara langsung masih digunakan untuk pengelolaan birokrasi itu sendiri sehingga terjadi disparitas antar kabupaten kota," pungkas Dedi.

SEGMEN 5

Debat Sengit Soal Reformasi Birokrasi Ronal dan Ilham

Debat sengit terjadi antar calon wakil gubernur Pilgub Jabar. Hal ini terjadi saat cawagub nomor urut 3, Ilham Habibie bertanya tentang segmen reformasi birokrasi kepada cawagub nomor urut 2, Ronal Surapradja.

Setelah mendengar pertanyaan dari Ilham, Ronal menegaskan bahwa reformasi birokrasi di Jabar sudah mendapat predikat yang tinggi dari Kemenpar-RB. Tapi, dia menyayangkan karena masih banyak kasus korupsi yang membelit ASN di Tanah Pasundan.

"Reformasi birokrasi ini harus dilakukan dengan digitalisasi. Kurangi tatap muka untuk mengurangi korupsi. Kemudian merit sistem harus bisa meningkatkan tunjangan untuk kesejahteraan ASN di Pemprov Jabar," kata Ronal.

Ilham kemudian menanggapi pernyataan Ronal. Ia mengatakan, reformasi birokrasi itu harus dilakukan lintas sektoral supaya masalah yang muncul bisa diselesaikan secara keseluruhan.

"Contohnya sampah, sejak dulu tidak pernah bisa teratasi. Maka, harus ada kerjasama dari semua aspek supaya bisa menangani masalah itu," ucap Ilham Habibie.

Merespons kembali pernyataan Ilham, Ronal menyatakan bahwa pasangannya, Jeje Wiraditana sudah membuktikan bisa menjalankan reformasi birokrasi itu dengan optimal.

"Sebetulnya, Pemprov Jawa Barat sudah meraih predikat yang baik.dalam reformasi birokrasi. Sudah bagus. Tapi paradoksnya, Jawa Barat menyumbang kasus korupsi. Jadi, ada sistem yang tidak berjalan dengan baik. Bapak saya, Pak Jeje, sudah menjalankan di Pangandaran. Ini bisa diadopsi di Jawa Barat," pungkasnya.

Kata Erwan dan Ilham Soal Pengembangan Creative Center

"Saat ini di Jabar belum semua daerah mempunyai command center dan creative center. Bagaimana Anda bisa membangun creative center itu dan membangun talenta muda lebih baik ke depan?," tanya Erwan pada Cawagub Ilham dalam waktu 30 detik.

Cawagub Ilham menjawab dalam waktu 45 detik. Ia mengatakan bahwa menurutnya Pemerintah tak punya kapasitas untuk optimalisasi fasilitas yang telah dibangun.

"Menurut saya pemerintah, mohon maaf, bagus dalam infrastruktur tapi untuk mengisi program itu susah karena bukan pelaku, jadi perlu kerjasama dengan ormas dan LSM yang punya program kerja, daripada tidak kegiatan jadi diisi dengan kegiatan. Ajak teman-teman karang taruna dan lainnya untuk mengisi itu. Kalau Dinas-dinas tidak ada kemampuan, mohon maaf," ucap Ilham.

Erwan pun menanggapi bahwa menurutnya, perlu banyak membangun vokasi sekolah kejuruan pada anak muda. Harapannya, agar kreativitas tersalurkan, terwadahi, dan membangun untuk berkreasi.

"Lalu UMKM perlu diisi talenta muda supaya lebih produktif lagi. Saya berharap bisa berkembang dengan banyaknya vokasi pendidikan anak muda kita ke depan," kata Erwan.

Sementara Ilham setuju bahwa aspek vokasi memang penting. Namun, ia melihat perlu terapan yang lebih detail dalam konteks sekolah vokasi tersebut.

"Perlu kerjasama menyediakan fasilitas tersebut. Bisa berkolaborasi dengan KADIN atau asosiasi profesi digital, dan sediakan fasilitas gratis di tempat-tempat tertentu dan tempat ibadah. Jadi itu disediakan gratis," ucap Ilham menimpali.

Misi Gita dan Erwan Cegah Depresi Anak di Jabar

"Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia, masyarakat Jabar tingkat depresi paling tinggi 3,3 persen. Kesehatan mental atau depresi bisa jadi pemicu bunuh diri. Apa program Anda untuk menyelematkan generasi Z dari kesehatan mental?," tanya Gita kepada Erwan.

Erwan mengungkapkan, salah satu langkah pasti untuk mencegah depresi adalah peningkatan pendidikan moral dan budi pekerti di sekolah. Menurutnya hal itu dapat meningkatkan kepercayaan diri seorang anak.

"Bagaimana mendidik moral lebih meningkat, budi pekerti lebih meningkat, sehingga kepercayaan diri semakin meningkat. Mereka tidak minder dan tidak mudah putus asa, sehingga penurunan mental bisa dihindari," ucap Erwan.

Namun menurut Gita, upaya untuk mengatasi masalah mental generasi muda adalah dengan menghadirkan layanan konseling secara digital. Sebab kata dia, banyak anak muda yang malu mengungkap keluh kesah secara terang-terangan.

"Harus ada layanan konseling gratis berbasis digital karena ini sangat penting. Kenapa, saat ini banyak generasi muda yang takut cerita dan curhat sehingga dengan ini mereka bisa mencurahkan isi hatinya," tuturnya.

Erwan kemudian kembali menekankan pentingnya peran keluarga untuk mencegah seorang anak mengalami masalah mental maupun depresi. Keluarga kata Erwan berperan untuk menjaga akhlak dan moral seorang anak.

"Segala sesuatunya dimulai dari keluarga, harus sering komunikasi antara orang tua dan anak. Bakat minat diarahkan dari keluarga, saya selalu menyampaikan dalam setiap kesempatan, tolong tingkatkan akhlak dan moral anak kita," tutup Erwan.

Syaikhu dan Gita Soal Pendidikan Inklusi Bagi Disabilitas

Berawal dari pertanyaan Cagub Ilham Habibie kepada Gitalis tentang pendidikan inklusi dan berkualitas. Gitalis kemudian menyatakan, para difabel harus mendapatkan hak yang sama dengan masyarakat lainnya.

"Penyandang disabiltias itu harus bahagia dan sehat, yaitu dengan adanya beasiswa atau kartu pendidikan bahagia. Kemudian pembangunan unit sekolah baru khusus inklusi atau SLB, termasuk program peningkatan kualitas tenaga pendidik inklusi," kata Gitalis.

Merespons jawaban Gitalis, Ilham kemudian menanyakan tentang fasilitas bagi kaum difabel agar tidak semuanya disamaratakan. Sebab menurutnya, penyandang disabilitas harus mendapatkan pelayanan yang optimal untuk mendukung dalam kehidupan mandirinya.

"Apakah harus ada kosentrasi untuk pelayanan disabilitas tertentu?," tanya Ilham kepada Gitalis.

Gitalis ternyata punya pandangan yang sama mengenai pertanyaan ini. Poinnya kata dia, difabel harus memiliki hak yang sama, apalagi dalam sektor pendidikan.

"Kesimpulannya, penyandang disabiliyas memiliki hak yang sama. Fokus kita akan menyediakan teknologi dan alat bantu, yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Jadi, Pemerintah fokus dengan menyesuaikan kepada kebutuhannya dan membantu disabilitas dengan maksimal," pungkasnya.

Erwan Vs Ronal Soal Kemajuan Perempuan di Jabar

Debat Perdana Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 digelar KPU di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kota Bandung. Debat berlangsung pada Senin (11/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Pada sesi kelima debat, Cawagub Erwan Setiawan mengambil indikator berisi sub tema dari wadah kaca. Moderator Frisca Clarissa membuka indikator yang dipilih Erwan mengenai Isu Perempuan dan Anak.

"Di Jabar ada Perda nomor 2 tahun 2023 tentang perlindungan perempuan dan anak. Saat ini masih banyak ketimpangan gender yang masih tinggi dan rendahnya perlindungan perempuan. Trafficking juga masih tinggi, maka bagaimana cara Anda melindungi kaum perempuan?," tanya Erwan pada Cawagub Ronal.

Ronal menjawab dalam waktu 45 detik. Ia menjanjikan bahwa Jeje-Ronal akan membuat sistem pengaduan kekerasan seksual melalui apilikasi realtime.

"Saya dan bapak akan langsung mengawal aplikasi ini. Kami sangat memuliakan perempuan untuk maju, tumbuh, dan berkembang. Perempuan muda yang sudah punya anak? Tidak masalah, ada daycare gratis. Kami akan berikan kuota minimal 35% di instansi Pemprov Jabar, lebih besar dari kuota perempuan di DPR," jawab Ronal.

Erwan pun kembali menanggapi. Menurutnya, di Jabar masih rendah tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dibanding laki-laki.

"Dalam Undang-undang diamanatkan 35% perempuan tapi masih banyak yang didominasi laki-laki di legislatif dan pemerintahan. Nah indeks pembangunan gender kita juga ada 92%, masih cukup tinggi. Bagaimana menurut Anda strategi di Jabar supaya perempuan terwakili," kata Erwan.

Ronal menanggapi hal itu menjadi alasan pemberian kuota 35% supaya lebih banyak perempuan bisa berdaya di Pemprov Jabar. Ronal juga menyebut hasil survei menunjukkan sebesar 35% ekonomi keluarga disumbang oleh perempuan. Angka ini menurutnya pertanda baik untuk perempuan Jabar.

"Tidak main-main, perempuan itu luar biasa jadi akan ada kesempatan supaya di Jabar sejarah itu tidak akan dieja history tapi juga her story. Kita akan dorong woman empowerment," kata Ronal.

SEGMEN 6

'Rungkad' Jadi Penutup Acep-Gita

Pasangan Acep-Gita memperkenalkan program terbaru mereka untuk Jawa Barat yang diberi nama Rungkad saat closing statement.

"Malam ini kami memperkenalkan Rungkad, Respon Untuk Kebahagiaan dan Aksi Darurat. Program ini hadir untuk memberikan layanan respon cepat bagi mereka yang menghadapi kekerasan, krisis mental atau bantuan mendesak," kata Gita.

"Rungkad care terdiri dari psikolog, tenaga medis dan pakar hukum yang siap melayani laporan 24 jam," tegasnya.

Sementara Acep Adang menyebut, sosok pemimpin adalah mereka yang mengutamakan kemaslahatan masyarakat. Maka, kemaslahatan itulah yang akan jadi prioritas bagi pasangan Jabar Bahagia.

"Kebijakan seorang pemimpin harus didasarkan kemaslahatan kebaikan rakyatnya. Dengan demikian visi Jabar Bahagia Lahir Batin kami berkomitmen membawa kemaslahatan untuk rakyat Jabar," pungkasnya.

Syaikhu-Ilham Ibaratkan Jabar Kapal Besar yang Siap Lepas Landas

Saat closing statement, Syaikhu menyampaikan bahwa Jabar ibarat kapal besar yang siap landas. Jabar punya industri yang besar, kekayaan alam hingga SDM melimpah untuk siap lepas landas.

"Tapi untk lepas landas, kita perlu bahan bakar berupa generasi yang unggul. Hari ini, 1 dari 5 anak jawa barat mengalami stunting, rata-rata penduduk kita bahkan tak lulus SMP. Dan meskipun banyak industri, pengangguran tetap tinggi," ungkapnya.

"ASIH berkomitmen memberantas stunting, memberikan beasiswa hingga sarjana, dan menciptakan 3 juta lapangan kerja dengan satu desa satu industri. Sehingga jabarku, jabarmu, jabar kita tercinta bisa lepas landas terbang tinggi," pungkasnya.

Debat ini berlangsung selama 120 menit, membahas 7 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis yang dibagi dalam 6 segmen. Tema debat perdana Pilgub Jabar 2024 yakni 'Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global'.

KPU Jabar mengangkat 7 sub tema debat, yaitu Kesehatan dan Penurunan Stunting, Mentalitas dan Karakter Generasi Muda, Kemiskinan dan Pengangguran, Pengembangan Digital Talent, Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan, Isu Perempuan dan Anak, serta Pendidikan Inklusif dan Berkualitas.

Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 100 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.




(tya/tey)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads