Debat Pilkada Indramayu memanas saat para calon bupati menyampaikan visi mereka untuk pengembangan sektor pariwisata pada Senin (4/11/2024) malam di Kota Bandung. Lucky Hakim, calon bupati yang maju di nomor urut dua, menyatakan tekadnya untuk merevitalisasi objek wisata yang terlantar di Indramayu.
Ia menegaskan bahwa peran bupati bukan hanya sekadar omongan, melainkan akan direalisasikan melalui penganggaran yang baik. Menurutnya, revitalisasi ini akan menjadikan Indramayu sebagai destinasi wisata unggulan, yang tak hanya memberikan hiburan bagi masyarakat tetapi juga menggerakkan roda ekonomi daerah.
Nina Agustina, calon bupati lainnya, mengungkapkan pentingnya mengelola potensi wisata alam Indramayu yang kaya. Menurutnya, pengelolaan pantai di Indramayu bisa dimaksimalkan, namun sempat terhambat oleh pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nina juga menyoroti kawasan mangrove di Indramayu yang telah menjadi lokasi studi banding Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain itu, ia menilai Pulau Biawak sebagai potensi besar yang perlu dikembangkan, terutama dalam hal aksesibilitas, meskipun berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Pengelolaan pantai bisa dimaksimalkan namun kena COVID jadi belum maksimal, apalagi wisata mangrove di Indramayu jadi study banding dari KLHK," bebernya.
Sementara itu, calon nomor urut satu, Bambang Hermanto, turut menanggapi gagasan Lucky. Ia setuju bahwa revitalisasi objek wisata membutuhkan dukungan anggaran yang memadai. Namun, ia meragukan realisasi program tersebut, mengingat Lucky hanya didukung oleh lima kursi di DPRD. Menurut Bambang, kekurangan dukungan politik dapat menjadi tantangan bagi implementasi kebijakan revitalisasi yang ambisius.
"Saya menilai pasangan nomor urut dua memang benar karena wisata di Indramayu harus diperbaiki soal anggaran sebagai support, namun hal itu tidak realistis karena pasangan nomor urut dua hanya didukung 5 kursi saja di DPRD," bebernya.
Menjawab atas pernyataan itu, Lucky membalas dengan optimisme, mengatakan bahwa dukungan lima kursi bukanlah hambatan jika DPRD berkomitmen pada kepentingan rakyat. Ia menekankan bahwa sektor pariwisata yang berkembang dapat menjadi hiburan bagi masyarakat sekaligus meningkatkan ekonomi lokal.
"Indramayu memiliki potensi agrowisata, seperti petik jeruk dan mangga, yang bisa dikembangkan lebih jauh," ujarnya.
(yum/yum)