Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik Suratno Nugrahawan dan Bagja Setiawan bakal mempertahankan identitas Kota Cimahi sebagai 'kota agamis' jika terpilih.
Janji itu mereka tuangkan dalam visi dan misi untuk menjadikan Cimahi MAJU yang merupakan kepanjangan dari Mandiri, Agamis, Jejaring, dan Unggul. "MAJU ini juga merupakan akronim dari Mandiri, Agamis, Jejaring dan Unggul," kata Dikdik saat berbicara dalam Acara Sarasehan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cimahi yang digelar di Gedung Dakwah Masjid Agung Kota Cimahi, belum lama ini.
Dalam acara yang bertema 'Membedah dan Menakar Program Keagamaan Calon Walikota Dan Calon Wakil Walikota Cimahi 2024' ini, Paslon Dikdik-Bagja mempresentasikan program-program keagamaan yang telah dirancang dan akan dilaksanakan jika terpilih nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasangan itu, misalnya, menjanjikan pembangunan Cimahi Islamic Center merupakan bagian dari visi misi yang harus direalisasikan dalam lima tahun ke depan jika terpilih. Rencana itu merupakan aspirasi umat yang disampaikan oleh MUI Kota Cimahi kepadanya saat masih menjabat sebagai Pj Wali Kota Cimahi.
"Saya pun telah menyanggupi dengan syarat Islamic Center ini dibangun di atas tanah milik Pemkot Cimahi dan kami telah memiliki beberapa alternatif lokasi," ungkap Dikdik.
Pembangunan Islamic Center ini menjadi keharusan sebagai upaya Pemkot Cimahi untuk membangun peradaban Islam di Cimahi. Jika mengacu pada data, 94 persen penduduk Cimahi beragama Islam. Oleh karena itu, Ia merencanakan bahwa Islamic Center ini akan menjadi sarana bagi ormas dan umat Islam untuk meningkatkan kualitas dakwah di Cimahi.
Nantinya Cimahi Islamic Center tersebut akan menjadi sarana pengembangan dakwah dan literasi keislaman, serta akan dilengkapi dengan fasilitas teknologi digital untuk mendukung kegiatan dakwah yang lebih modern.
"Hampir semua sarana dakwah itu sudah dilengkapi dengan teknologi digital seperti di Masjid Al Jabbar. Nanti juga kita bisa mewujudkannya," kata Dikdik.
"Program lainnya yakni akan merealisasikan program Satu Kelurahan Satu Hafidz. Program itu disiapkan sebagai inisiator gerakan membumikan membaca Al Quran kepada masyarakat," jelas Dikdik.
"Untuk pengajarnya akan dilibatkan para hafidz yang ada di pesantren-pesantren di Kota Cimahi," kata Dikdik.
Selain itu, pihaknya bakal mewujudkan program mengaji Al Qur'an di tingkat dasar menjadi sebuah kewajiban. Hal itu sebetulnya sudah dilaksanakan dan dituangkan dalam peraturan daerah (Perda) semasa dirinya menjabat Pj Wali Kota Cimahi.
"Tapi Perda itu belum bisa dijalankan karena belum ada aturan pendukungnya berupa peraturan wali kota (Perwal). Maka saya pastikan jika kami terpilih, Perwal itu akan segera dikeluarkan," kata Dikdik.
Kemudian pasangan Dikdik-Bagja juga akan menguatkan eksistensi pesantren-pesantren yang ada di Kota Cimahi dengan program Musabaqah Kitab Kuning, bantuan pemberian kitab, dan sarana lainnya.
"Kami juga memiliki program insentif untuk guru ngaji dan para Kyai serta beasiswa untuk santri karena di Cimahi ini ada 30 pesantren," kata Dikdik.
Sementara itu, Bagja Setiawan mengatakan untuk meningkatkan ekonomi santri dan pesantren, pihak ya juga memiliki program One Product One Pesantren.
"Bentuk bantuannya berupa dana sebesar Rp 20 juta per UMKM yang ada di pesantren. Kami berharap berbagai program keagamaan ini bisa menjadi sarana untuk mengayomi umat, termasuk Anak-Anak muda supaya menjadi generasi yang Islami," kata Bagja.
Sementara itu, Sekretaris MUI Kota Cimahi, KH Yayan Rohyana sangat mengapresiasi berbagai program yang disampaikan oleh Paslon No 1.
"Apa yang disampaikan sesuai dengan aspirasi kami, dari MUI, Ormas, Pesantren dan lembaga pendidikan. Dan kami harap hal itu direalisasikan jika terpilih nanti," ungkap KH Yayan.
Hal serupa diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Cimahi, DR KH Saefudin Abdul Fatah. "Saya melihat sudah ada keberpihakan dari Paslon No 1 ke pesantren dengan adanya program Satu Kelurahan Satu Hafidz, Musabaqah Kitab Kuning dan bantuan ke pesantren. Kami berharap program ini bisa direalisasikan," kata Aep
(sud/sud)