Empat pasangan calon saling beradu gagasan di debat perdana Pilwalkot Bandung 2024 pada Rabu (30/10/2024) malam. Pada debat sesi keempat, masing-masing paslon mendapat kesempatan untuk mengambil sub tema pertanyaan dari dalam fish ball.
Calon Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengambil tema Tata Ruang. Ia menanyakan pada ketiga paslon lainnya terkait tema tersebut selama satu menit.
"Kita perlu rancangan pengendalian perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah. Bagaimana elaborasi rancangan perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup itu dari RT RW sampai RDTR?," tanya Farhan pada ketiga paslon lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arfi menjawab bahwa tata ruang menjadi penting untuk memastikan warga mendapat haknya dengan baik. Sehingga, tidak ada yang tercuri dari hak hidup dan usahanya.
"Harus ada pola ruang struktur dan ruang usaha yang menjadi acuan regulasi untuk semua tingkatannya dan memastikan kedisiplinan ruang tersebut dalam implementasinya. Jadi setiap tingkatan regulasi, harus jadi acuan utama untuk keadilan bagi semua," jawab Arfi.
"Pemukiman tidak terganggu dengan ruang usaha dan bermusik misalnya. Usaha juga punya ruang untuk tempat parkir pengunjung, dan industri tidak memberi limbah bagi sekitarnya. Jadi utamanya adalah kedisiplinan dalam mengacu regulasi lebih tinggi," sambungnya.
Sementara Dandan menyorot bahwa persoalan tata ruang berkaitan erat dengan keadilan. Tata ruang harus mewujudkan lingkungan hidup yang baik. Tata ruang yang baik, kata Dandan, adalah tata ruang yang berkeadilan.
"Lalu bagaimana yang harus pertama kita buat? Agar kita berani audit tata ruang. Setelah itu maka kita akan melihat tata ruang yang ada dengan sebaik-baiknya dan efektif. Jadi pentingnya adalah berkeadilan. Tata ruang harus bisa melayani di daerah itu, baik itu harus bagaimana sekolah, pendidikan, kesehatan, ada tidak? Pengelolaan lingkungan seperti apa?," jawab Dandan.
"Jadi harus tahu bagaimana berkegiatan itu, ada pasar misalnya. Tata ruang yang baik akan menunjukkan siapa wali kotanya. Karena pertanyaannya dari UTAMA, saya bangga bisa jawab pertanyaan UTAMA, tapi kita pingin bikin Bandung lebih asik," sambungnya disahut dengan senyum lebar.
Sedangkan Haru dan Dhani menyoroti bahwa kunci implementasi tersebut pada penegakan hukum. Menurutnya, percuma kalau punya aturan tapi tidak dilakukan penegakan hukum. Haru bahkan menyampaikan misinya membangun 3.000 pemukiman baru.
"Kita dorong kawasan mixed used dan 3.000 pemukiman baru. Daerah aliran sungai juga harus dibebaskan dari pemukiman dan ditanami pepohonan untuk mencegah korban banjir arus besar. Kita juga ingin rumah membelakangi sungai jadi menghadap sungai. Jadi semoga sungai jadi bersih, Bandung jadi sejuk, dan DAS bisa dibebaskan jadi RTH," ucap Haru.
"3.000 rumah vertikal yang dimaksud itu ialah rumah murah yang layak huni, termasuk akan dilakukan rekayasa sosial untuk pindah ke wilayah lebih aman, dan edukasi sanitasi, serta penataan kawasan ramah lingkungan meski bekerja sama dengan swasta. Kita harus menjunjung tinggi hak warga Bandung, kalau di situ trotoar ya tempat untuk warga berjalan, tidak ada lain," sahut Dhani menambahkan.
Farhan pun menjawab dengan penuh keyakinan, bahwa ketiga paslon tidak ada yang menyinggung soal rancangan pengendalian perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup itu baru menjadi draft pada tahun 2022, dan berlaku 30 tahun sampai 2052.
"Padahal di situ membangun RT RW sampai RDTR untuk menjawab lingkungan hidup dan tata ruang, hingga kualitas air bersih yang menurun. Jadi ada kerentanan perubahan iklim dan mitigasi. Kita hidup tidak di hari ini, tapi untuk masa depan anak cucu kita," kata Farhan.
"Tata ruang harus melibatkan publik Kota Bandung. Seperti dalam surah Al Maidah ayat 2 yang artinya dan tolonglah kalian dalam ketakwaan. Semoga warga Bandung memilih Bandung UTAMA dan akan menjadi keberkahan," sahut Erwin dengan penuh semangat.
Sekedar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon wali kota dan calon wakil wali kota, yakni Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (nomor urut 1), Haru Suandharu-Dhani Wirianata (nomor urut 2), Muhammad Farhan-Erwin (nomor urut 3), dan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (nomor urut 4).
Pasangan Dandan-Arif diusung PDIP dan Partai Demokrat, pasangan Haru-Dhani diusung PKS dan Gerindra, pasangan Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora dan Partai Buruh sementara pasangan Arfi-Yena diusung Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura dan Partai Garuda.
Debat publik Pilkada Kota Bandung 2024 dilaksanakan selama 120 menit. Tema debat perdana Pilwalkot Bandung 2024 yakni 'Tantangan Masa Depan Kota Bandung Mengintegrasikan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, Keberlanjutan Lingkungan, dan Tata Ruang yang Efisien'.
KPU Kota Bandung mengangkat tiga isu debat, yaitu 'Tata Kelola Pemerintahan dan Inovasi Kebijakan', 'Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan' serta 'Infrastruktur dan Tata Ruang'. Sementara sub tema dari debat perdana nanti meliputi 'Kemacetan dan Interkonektivitas', 'Penanganan Sampah', 'Penanganan dan Mitigasi Bencana yang Komprehensif', 'Tata Ruang' serta 'Reformasi Birokrasi'.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 62 orang untuk masuk ke area debat publik. Sisanya boleh menyaksikan proses debat Pilwalkot Bandung 2024 di luar area melalui layar besar yang disediakan.
(aau/mso)