Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober dimanfaatkan oleh para calon kepala daerah di Tasikmalaya untuk meraih dukungan masyarakat, terutama dari kalangan santri dan pondok pesantren. Salah satu calon Wakil Bupati Tasikmalaya nomor urut satu, Dede Muksit Aly, hadir dalam apel besar santri di Alun-alun Manonjaya yang diikuti ribuan santri dari 30 pondok pesantren di wilayah tersebut.
"Saya hadir Hari Santri di Alun-alun Manonjaya karena latarbelakang saya kaum sarungan atau santri. Sekarang hadiri peringatan Hari Santri Nasional, ada 30 pesantren yang kirimkan santrinya di acara kali ini," kata Dede Muksit Aly kepada detikJabar, Selasa (22/10/2024).
Dede menegaskan komitmennya dalam menjaga keberlangsungan pondok pesantren serta memberdayakan santri sebagai pilar yang menjaga akhlak dan moral bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berkomitmen dari pasangan Ide untuk menjaga dan membuat santri ini lebih berdaya. Bangsa ini harus dijaga dengan akhlak yang baik salah satunya oleh santri," kata Dede.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Tasikmalaya nomor urut 2, Asep Sopari Alayubi, secara khusus menghadiri acara Tahfiz Super Camp dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional. Pada kesempatan tersebut, Asep memaparkan rencananya untuk meluncurkan program "Satu Kampung Satu Tahfiz" yang akan didanai oleh Pemerintah Daerah.
"Pasti, kita sudah ada payung hukumnya perda pelayanan pesantren, tinggal di buatkan perbupnya, sesuai misi kita 1 kampung 1 tahfiz yang di tanggung pemerintah, dan pengakuan terhadap santri setara dengan sekolah formal dengan ijazah muadalah, termasuk dana abadi pondok pesantren. Karena santri dan ulama telah berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan melalui resolusi jihad," kata Asep Sopari Alayubi.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Bupati nomor urut tiga, Ade Sugianto dan Iip Miftahul Paoz, Nanang Romli, memastikan bahwa pasangan Ade-Iip terus berkomitmen dalam membangun kehidupan beragama yang religius, termasuk memperhatikan pondok pesantren, ulama, dan para santri.
Ade Sugianto dan Iip juga telah meluncurkan program "Kartu Sakti Santri," yang dapat digunakan oleh santri untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis pada Hari Santri.
"Kami memperkenalkan Kartu Sakti Santri, di mana santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren di Tasikmalaya bisa mendapatkan layanan berobat gratis saat Hari Santri. Ke depan akan ditingkatkan waktu layanannya dikarenakan kewajiban pemda untuk membantu apalagi santri generasi ulama," kata Nanang Romli.
(iqk/iqk)