Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ilham Akbar Habibie menjawab keresahan masyarakat soal tingginya angka pengangguran dan sulitnya mencari pekerjaan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Barat pada Mei 2024 adalah 6,91 persen dengan jumlah angkatan kerja mencapai 25,88 juta orang.
Menurut akademisi yang bergelut di dunia kedirgantaraan tersebut, tak ada solusi instan untuk mengatasi pengangguran di Jawa Barat. Namun ada solusi berkala yang bisa diterapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait pengangguran dan lapangan kerja, tidak ada solusi instan. Adanya solusi yang bertahap," kata Ilham saat ditemui di Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (11/10/2024).
Saat ini, kata putra mantan Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie tersebut banyak perusahaan industri yang sedang melakukan pengurangan pegawai dengan cara PHK.
"Kita lihat di Jabar ada banyak pengurangan karyawan dalam bentuk PHK, itu harus kita hentikan. Banyak yang sedang melajukan hal itu sekarang, dan itu berasal dari sektor Tekstil Produk Tekstil (TPT)," kata Ilham.
Penyebabnya yakni iklim pasar di tanah air yang sedang tak menentu dampak dari gempuran produk luar negeri yang masuk secara legal maupun ilegal. Ditambah harga jualnya jauh di bawah harga pasaran normal.
"Dimana bagian itu tidak kecil, sehingga kita harus mencegah impor apalagi yang ilegal. Apalagi ini kan ada kemungkinan juga harganya tidak wajar. Kalau seperti ini, sebetulnya bisa kita adukan ke World Trade Organization (WTO)," kata Ilham.
Namun upaya yang dilakukan itu baru pada tahap menyetop tren PHK yang sekarang sedang marak terjadi di Jawa Barat, berujung pada bertambahnya angka pengangguran.
"Nah itu baru soal trennya dulu. Kemudian soal pertumbuhan lapangan kerja, itu perlu waktu yang panjang. Apalagi sekarang fasenya lagi agak lesu karena kita berada di momen pergantian kepemimpinan," kata Ilham.
"Di momen ini, investor, pengusaha, pelaku bisnis, mssih melihat pemimpin yang baru. Bagaimana kebijakannya, kalau itu sudah jelas mudah-mudahan tahun depan ekonomi kita ada dorongan lebih sehat. Di situ momentum kita merencanakan lahirnya tempat kerja dan lapangan kerja baru di semua sektor," imbuhnya.
(dir/dir)