Pemilih pemula atau kalangan gen Z, menjadi ceruk suara potensial yang jadi target elektoral bagi pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan data DPT yang dirilis KPU Kota Tasikmalaya, jumlah calon pemilih kalangan gen Z, atau pemilih dalam rentang usia 17 sampai 27 tahun, di Kota Tasikmalaya sebanyak 138.561 atau 25,49 persen.
Seperti yang dilakukan oleh calon Wakil Wali Kota nomor urut 5, Aminudin Bustomi, Kamis (10/10/2024). Pendamping dari calon Wali Kota Yanto Aprianto ini, menghadiri diskusi politik masa kini yang dihelat PC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di sebuah cafe di daerah Tawang Kota Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aminudin mengaku pihaknya memasang target rasional terkait perebutan suara di kalangan gen Z ini. Dia berharap bisa mengamankan 35 persen pemilih gen Z, agar bisa memberikan suara untuk pasangan nomor 5.
"Kisaran jumlahnya lebih 100 ribu lebih ya, kita ingin di angka 35 persen," kata Aminudin.
Target itu menurut dia rasional karena selama ini pun dirinya sering berinteraksi dengan anak-anak muda untuk urusan hobi otomotif.
"Saya terbiasa interaksi dengan mereka, tidak sebatas Pilkada saja. Artinya target kita tidak muluk-muluk, Insya Allah bisa terealisasi," kata Aminudin.
Calon Wakil Wali Kota dengan latar kiai ini mengaku terkesan dengan banyaknya gen Z yang ternyata sudah paham dunia politik dan memiliki pikiran-pikiran kritis.
"Kita bisa lihat ya, sejak awal dibuka diskusi ini, ternyata gen-Z juga melek politik khusus untuk Kota Tasik. Parameter pertama mereka bisa hadir di forum ini juga harus diapresiasi. Ini value yang luar biasa, artinya mengapa mereka hadir, tingkat keingintahuan politik itu seperti apa, ini muncul kesadaran dari mereka," kata Aminudin.
Parameter kedua yang menunjukkan antusiasme gen Z terhadap Pilkada adalah tingginya interaksi. Waktu yang disediakan tak cukup untuk memberi ruang bagi ratusan peserta untuk bertanya dan berpendapat.
"Sesi pertanyaan tadi ternyata tidak cukup waktu untuk mengakomodir harapan banyak gen-Z. Ternyata mereka juga kritis dengan rangkaian peristiwa politik, baik level nasional maupun internasional," kata Aminudin.
Sementara itu terkait rencana kerjanya untuk gen Z, jika kelak terpilih, Aminudin mengatakan yang paling utama adalah memberi ruang bagi anak-anak muda itu berperan dan perencanaan pembangunan.
"Ke depan dalam kegiatan semacam musrenbang, gen Z ini harus dipastikan terlibat. Mereka harus diberi ruang, diakomodasi harapannya dan didorong agar bisa berkembang. Selama ini kan tidak, musrenbang hanya sebatas seremonial saja," kata Aminudin.
Selain itu, Aminudin juga memastikan pasangan Yanto - Amin tidak akan membuat jarak dengan anak-anak muda. Program pemberdayaan anak-anak muda akan diperbanyak.
"Bagaimana kita memanusiakan gen-Z tentu dengan dunianya, salah satunya dunia IT, ini program sudah berjalan tapi tetap harus dievaluasi," kata Aminudin.
"Pemimpin itu jangan ada jarak dengan anak muda, kita harus siap dengan konsekuensinya, karena kalau tidak, Kota Tasik ini akan monoton," imbuhnya.
(dir/dir)