Alasan Sule Jadi Jubir Dedi-Erwan

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Pilgub Jabar 2024

Alasan Sule Jadi Jubir Dedi-Erwan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 22 Sep 2024 08:05 WIB
Foto Sule atau Entis Sutisna.
Sule atau Entis Sutisna.(Foto: Instagram @ferdinan_sule)
Bandung -

Sule yang memiliki nama asli Entis Sutisna, dirunjuk jadi juru bicara (jubir) Tim Pemenangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dermawan), yang disebut 'Barisan Gawe Rancage Jabar Istimewa'. Dedi Mulyadi mengaku tak ada alasan khusus mengapa komedian itu yang jadi corong untuk mewakili Tim Pemenangan tersebut.

"Kan dia temen saya lama. Kang Sule itu sudah bikin lagu untuk saya jadi Gubernur. Sudah 7 tahun yang lalu. Artinya dia punya spirit untuk saya maju dari dulu," kata Demul, begitu sapaannya dalam agenda 'KDM Menyapa Jabar Istimewa' di Kabupaten Bekasi, Sabtu (21/9/2024) malam.

Demul mengatakan bahwa Sule sebagai teman dekatnya, punya kesempatan untuk ikut partisipasi dalam pencalonannya. Sule tak cuma jadi jubir, tapi dia juga punya peran untuk mendorong masalah seni di Jabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin kesempatan terbukanya sekarang, sehingga dia all out, mau datang dampingin, jadi ya akhirnya kan saya minta dia untuk jadi juru bicara. Sekaligus juga mengkoordinir berbagai gerakan kesenian di Jawa Barat," ucap Demul.

Katanya, hal ini sesuai dengan visinya yakni mendorong seni sebagai bagian dari pembangunan. Menurut riset yang dilakukan tim Demul, sebanyak 70 persen generasi usia produktif di Jabar ingin mengembalikan keotentikan budaya di tanah Sunda.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, negara Amerika bisa mengembangkan film, musik, sastra, sampai fesyen dan jadi negara maju, karena bisa mengedepankan budaya aslinya. Demul membidik agar Jawa Barat ke depan berani tampil dengan budayanya sendiri.

"Pembangunan itu harus nyeni, baju pegawai harus nyeni, bangunan sekolah harus nyeni, karena hidup ini harus nyeni, baru indah. Saya sudah dapat risetnya, gen Z dan milenial itu 70 persen ingin kembali pada kebudayaan daerah," kata Demul.

"Ini kan salah satu angin segar ya bagaimana kita ke depan generasi muda kembali memahami tradisi secara utuh. Dan tradisi itu akan melahirkan ekonomi," sambungnya.

Demul juga bicara bahwa masalah di Jabar yakni berkaitan dengan kesenjangan ekonomi yang mencolok. Bicara soal wilayah Bekasi misalnya, sebagai kota industri lebih banyak eksploitasi yang tak kunjung menyejahterakan rakyat miskin.

Solusi yang ia tawarkan, yakni integrasi antara pemerintahan provinsi dengan kabupaten. Nantinya akan mewujudkan pemenuhan aspek kebutuhan dasar masyarakat Jawa Barat seperti jalan, pendidikan, perumahan, air bersih, hingga lapangan kerja.

"Disparitas atau perbedaan antara orang miskin dengan orang kaya terlalu jauh. Seluruh Jawa Barat problemnya itu. Jadi Bekasi itu pendapatan daerahnya tinggi, anggaran belanja tinggi, tapi ke depan harus terdistribusi, memenuhi kebutuhan rakyat Bekasi yang sudah merelakan tanahnya menjadi kawasan industri dan melahirkan banyak orang kaya. Ini yang harus segera ke depan dibenahi. Bukan hanya di Bekasi, di seluruh Jawa Barat itu problemnya," kata Demul.

"Memang industrinya tumbuh besar, tetapi serapan tenaga kerjanya masih banyak orang-orang daerah yang menganggur. Problemnya di Bekasi, di Karawang, banyak penduduk setempat yang ketika melamar kerja itu seringkali diminta uang oleh calon tenaga kerja kadang Rp5-15 juta. Pada akhirnya orang-orang luar yang punya kemampuan membayar itu yang sering bisa mendapat pekerjaan," imbuhnya.

Menurutnya, pembenahan LPK yang tidak profesional itu harus segera dibenahi. Ia ingin membuat sistem pemerintahan dari Provinsi ke daerah dengan lebih mudah dijangkau, agar tak terjadi hal serupa.

"Mungkin dulu kan provinsi itu seperti jauh dengan kebutuhann warga. Nanti dibawah kepemimpinan saya, Provinsi itu kayak desa. Dia akan mengerti kebutuhan warga, dia akan hadir di tengah warga. Jadi tidak eksklusif menjadi birokrat yang ada di langit," janjinya.

Dengan program yang Demul tawarkan, ia pun nampaknya cukup percaya diri untuk menang mutlak di kawasan industri Bekasi dan Karawang. Demul juga berambisi bisa langsung kerja, jika menang jadi orang nomor satu di Jabar.

"(Target?) Sama lah dengan Karawang, 90 persen. Nggak usah pakai 100 hari kerja, sehari harus langsung kerja. Saya nggak ada istilah 100 hari atau 6 bulan," katanya.




(aau/tey)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads