Pilgub Jawa Barat menjadi ajang pembuktian untuk bakal pasangan calon Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. Keduanya mendapatkan restu dari PDI Perjuangan untuk meramaikan konstelasi politik yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Saat berbincang dengan detikJabar, Ronal Surapradja pun membocorkan tentang strateginya bersama Jeje untuk menghadapi Pilgub 2024. Ronal mengaku lebih fokus menggarap kalangan muda dengan wilayah perkotaan, sementara Jeje bertugas turun menyapa akar rumput dengan cara konvensional.
"Cara berkampanye dan mengenalkan diri ke masyarakat itu kan banyak, terjun langsung ke masyarakat itu salah satunya. Dan yang saya lakukan dengan berkunjung ke media-media, itu bentuk sosialisasi. Kenapa? Karena saya orang media. Jadi setiap hari, saya berkeliling media itu bisa 5-6 kali apakah itu media cetak, online, podcast sampai TV," katanya, Jumat (20/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi kata Ronal, dia juga tak lupa untuk turun langsung ke masyarakat. Hanya saja menurutnya, saat ini PDI Perjuangan masih melakukan konsolidasi internal supaya membulatkan raihan 2,9 juta suara dari hasil Pileg 2024. "Karena kami kan sendiri, enggak ada koalisi, jadi kita bulatkan dulu suaranya," ucap Ronal.
Sesuai kesepakatan yang telah dipetakan, Ronal mengaku lebih sering menyapa warga dengan cara berkunjung ke berbagai platform media digital. Hal itu dia lakukan karena Ronal ingin menyasar pemilih dengan kategori Gen-X, Milenial dan Zilenial.
Sementara Jeje, kata Ronal, mengambil peran dengan turun langsung ke masyarakat di pedesaan. Jeje nantinya akan menyapa warga yang berprofesi seperti petani maupun nelayan untuk menguatkan suara keduanya di Pilgub Jabar.
"Pembagian tugasnya seperti itu, Pak Jeje menggarap segmen tradisional, saya menggarap sektor modern perkotaan dan urban," ucap Ronal.
Ketika waktu kampanye telah tiba, Jeje dan Ronal pun sudah menyiapkan strategi berbeda untuk menggaet hati masyarakat Jabar. Salah satunya, Ronal menargetkan untuk menyasar kalangan anak muda, sementara Jeje akan lebih fokus terhadap suara-suara pemilih konvensional.
"Kalau pun nanti turun ke lapangan sudah pasti, tapi gayanya beda. Saya pasti akan ada semacam tur de kampus atau komunitas. Terus ketika ada visual, gayanya juga beda, biar ada yang terwakili. Yang konvensional terwakili sama Pak Jeje, yang muda-muda terwakili oleh saya," ungkapnya.
"Yang jelas, dalam waktu dua bulan ini kita akan ngegas. Karena tidak ada waktu untuk santai, harus digas, cuma memang gayanya (kampanye) akan berbeda," pungkasnya.
(ral/iqk)