Reaksi Bobotoh soal Ridwan Kamil Merayu The Jakmania

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Reaksi Bobotoh soal Ridwan Kamil Merayu The Jakmania

Rifat Alhamidi - detikJabar
Minggu, 01 Sep 2024 11:00 WIB
Laga Persib melawan Arema di Stadion Si Jalak Harupat ditonton langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin (18/2/2019). Ridwan Kamil datang dengan mengenakan jersey Persib.
Ridwan Kamil dan Atalia saat di Stadion Si Jalka Harupat untuk menonton Persib Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) kini sedang disorot suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Upayanya merayu Jakmania dengan menyebut akan mencintai seisi Jakarta, termasuk dengan Persija jika nanti terpilih menjadi gubernur, kini mendapat ganjalan dari para pendukung tim Ibu Kota.

Alasannya, RK tak bisa dilepaskan dari atribut bobotoh, sebutan untuk suporter Persib Bandung yang juga merupakan musuh bebuyutan Persija di Liga Indonesia. Kondisi ini kemudian membuat sejumlah Jakmania menentang langkah RK maju di Jakarta.

Terlepas dari kondisi yang terjadi, salah satu kelompok suporter Persib, Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) ikut berkomentar mengenai hal itu. Bomber mengamini sosok RK tak bisa lepas dari Persib dan meyakini hatinya begitu mencintai bobotoh dan klub kebanggaan warga Kota Bandung itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena pada prinsipnya, (RK) dipanggilnya juga kan Kang Emil, bukan Bang Emil. Agak susah sepertinya untuk dipanggil bang, karena sudah identitik Kang Emil untuk warga se-Indonesia. Makanya hal itu sudah melekat kuat pada Kang Emil (dan kecintaannya untuk Persib)," kata Ketua Umum Bomber Dian Purnama saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (31/8/2024).

"Dan saya sangat yakin, dalam hati Kang Emil juga cintanya mah tetep sama bobotoh dan Persib," ucap pria yang akrab disapa Apin tersebut.

ADVERTISEMENT

Identitas yang melekat antara RK dengan Persib memang tak bisa dipisahkan. Pada 2014 saat Maung Bandung menyabet kampiun Liga Indonesia, RK pernah memasilitasi pesawta kargo Hercules untuk terbang ke Palembang demi bobotoh bisa menonton Persib, bahkan sempat ikut turun bersama bobotoh dengan bertelanjang dada saat di tribun Stadion Jakabaring.

Apin pun menganggap wajar jika niat RK maju di Jakarta kini mendapat tantangan hingga sinyal penolakan dari Jakmania. Sebab menurutnya, RK memang sudah begitu melekat dengan Persib dan begitu sulit untuk dipisahkan.

"Jadi kalau ada riak-riak dari The Jak, pasti lah. Pasti banyak yang berkomentar macam-macam," cetusnya.

"Tapi yang jelas, mudah-mudahan Kang Emil juga saya rasa cinta ke bobotoh tidak akan pudar, biarpun pindah haluan," ujar Apin.

Kemudian, Apin juga berpandangan kondisi sekarang tidak bisa dicampuradukkan antara kepentingan politik RK dengan dunia sepak bola. Bagi Apin, RK kebetulan ditugaskan untuk maju di Jakarta yang membuat mantan Gubernur Jabar itu wajib merangkul seluruh elemen di wilayah itu termasuk Persija maupun Jakmania.

"Dikarenakan ini politik dan Kang Emil maju di Jakarta, otomatis beliau harus menyesuaikan bahwa dimana bumi berpijak di situ langit dijunjung. Secara otomatis kalau Kang Emil terpilih jadi Gubernur Jakarta, maka mau enggak mau harus mengurus Persija maupun Jakmania," tuturnya.

"Intinya gini, emang persepakbolaan atau suporter, mau itu The Jak maupun bobotoh, itu ada di ranah yang beda dengan politik, harus bisa dipisahkan. Berhubung ini suasana politik, dan Kang Emil maju di Jakarta, buat saya pribadi itu enggak bisa dicampuradukkan. Kita pun tidak bisa kecewa, karena itu ranahnya politik, tidak bisa dicampurkan dengan bobotoh atau the Jak," katanya.

"Tapi satu hal yang saya yakini, orang Sunda mah, siapa saja, mau ke mana, nanti dia akan kembali ke tanah kelahirannya. Saya juga yakin hatinya Kang Emil tetep untuk bobotoh dan Persib," pungkasnya.

(ral/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads